Bab 4

194 6 5
                                    

Lonceng pulang berbunyi, para murid sibuk merapikan buku mereka. Begitupun dengan Ari, ia masih sibuk merapikan buku yang halamannya tak sedikit.

"Ri?" tanya Jonathan menatap Ari

"Apaan?" jawab Ari yang bersiap - siap meninggalkan tempat duduknya

"Mobil lo gimana?"

"Oh iya!" jawab Ari menepuk jidatnya

"Yaelah mobil sendiri aja lupa gimana--" jawab Jonathan yang langsung dipotong Ari

"Gimana apa?!" tanya Ari memasang wajah yang siap - siap akan menerkam seseorang

"Hmm, nggak jadi." Jawab Jonathan menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal.

"Emang mobil gue udah siap diperbaiki?"

"Udah."

"Ya udah, mana alamat bengkelnya? Biar gue jemput mobil gue." Tanya Ari mengadahkan telapak tangannya ke Jonathan

"Nih!" jawab Jonathan menyerahkan sebuah kertas yang berisikan alamat bengkel dimana mobil Ari diperbaiki

"Thanks!" balas Ari dan segera meninggalkan Jonathan. Tetapi saat Ari berjalan melewati Jonathan, tangannya dicekal Jonathan.

"Fine, gue bakal ulangin lagi dan nggak usah pegang - pegang gue!" jawab Ari melepaskan tangannya dari Jonathan dengan kasar.

"Kasar banget sih jadi cewek!" gumam Jonathan

"Apa?!" tanya Ari dengan tatapan elang

"Nggak, gue cuma mau bilang, gue anter ke bengkel, ya?"

"Nggak usah." jawab Ari meninggalkan Jonathan.

Jonathan yang melihat kepergian Ari hanya bisa menggelengkan kepalanya karna baru sekali ini dia bertemu cewek yang terkenal dingin di sekolah barunya.

Ari menuruni anak tangga satu per satu. Ia di tatapi siswa lain yang berjalan turun dari tangga. Ari sempat menoleh, tetapi langsung membuang mukanya. Ia melanjutkan jalannya dengan santai. Saat berjalan menuruni anak tangga, ponselnya bergetar. Ia berhenti dan mengecek ponselnya. Dilihatnya ada 2 pesan masuk dari Jessy.

From : Jessy*

Lo dmana Ri?

Lo udah dimanasih Ri? Pegal laki gue nunggu lo. Buruan, gue nunggu lo di dekat gerbang

Setelah membaca sms dari Jessy, Ari mempercepat langkahnya. Sesampainya di dekat gerbang, Ari di sambut omelan Jessy yang membuatnya harus menutup telinganya.

"Lo dari mana sih?"

"Pegal kaki gue nunggu lo?"

"Kok lo nggak jawab pertanyaan gue sih!" omel Jessy

"Udah selesai ngomongnya? Gimana gue mau jawab, dari tadi lo ngomong terus."

Mendengar hal itu, Jessy yang semula ngomel - ngomel malah diam seribu bahasa dan menggaruk - garuk kepalanya yang tak gatal serta mengeluarkan cengirannya.

"Gue habis dari kelas, lo kok nggak nunggu gue sih di kelas?"

"Tadi gue kebelet pipis, jadinya gue buru - buru."

"Ya udah mendingan kita sekarang pulang"

Ari hanya mengangguk seraya berjalan menuju parkir dan berhenti melihat - lihat mobil Jessy. Ari bingung dan memegang tangan Jessy.

" Mobil lo mana Jess? Lho kok nggak ada?" tanya Ari mengernyitkan keningnya

"Mobil apaan? Gue nggak bawa mobil."

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang