DPA 3

33 6 0
                                    

SEBAIK sampai di rumah pukul enam petg , aku dikejutkn dengan kehadiran sebuah kereta Toyota Camry . Jenis yg mna tidaklah aku arif sangat . dari perut kereta keluar seorang lelaki dan seorang wanita dlm lingkungan lewat tiga puluhan agknya . si lelaki menghadiahkn senyuman manis dn si wanita pula hanya berdiam diri saja tanpa sebarang reaksi . aku dengn sopan membalas senyuman lelaki itu .

" Assalamualaikum "

" Waalaikummussalam . cari siapa ? "

" kamu ini ank Pakcik Rashid ke ? "

" ya .. tpi ayh dh tak ade "

" yaya , saya tau tu . begini , saya ade hal skit nk cakap "

" oh , kalau begitu jemputlah masuk dahulu "

" err .. tak apalah . kt sini saja la dik "

tiba - tiba sahaja si wanita itu bersuara bersama memek muka yg amat aku mengerti . dia tidk betah utk masuk ke pondok burukku . geli barangkali .

" tak apalah kalau begitu , apa halnya ? "

" begini dik , err .. adik ni sapa nama ? " soal lelaki itu kelihatan serba salah . seperti ade yg tak kene saja . hatiku pula panasaran .

" saya , Auf "

salam ku hulur tanda hormat . si wanita itu hanya menyambutnya dengan hujung jari sahaja . ish .. mcm bagus ja . tangan aku bersih doh !

" Nama saya Khairil , ni isteri saya , Syarafia "

aku mengangguk tanda faham sambil tersenyum manis . aku kira ini adalah senyuman termanis sekali pernh aku berikn .

" begini , saya ni ank arwah Pak Haji Talib . so , saya datang ni nk bagi tahu bahawa tanah yg Auf duduk sekrg ni dh jdi milik saya "

aku terkedu . terkebil kebil aku melihatnya . apakah dia ingin tanah ini kembali ?

apa yang akn terjadi pada kami adik beradik ? di mana kami mahu tinggal kelak ?

" begini ya dik , tanah ni kami jual . pembelinya pun sudh ade . so , adk boleh keluarlah dri tanah kami ni "

dengan selamba Puan Syarafia memberi arahan . cukup berterus terang tanpa memikirkn impak yg bakal kami terima .

" tpi bang , akak , mna kami nk pergi ? tak kesian kt kami ke ? kami ni ank yatim piatu . "

" itu bukn masalah saya . apa yg saya tahu kamu semua mesti pindah keluar ! "

SOMBONG ! kesabaranku makin menipis . utk sekian kalinya kami dibuli .

" tpi tlglah abg akak , jangan buat mcm ni . " aku mencuba lagi

" begini la Auf , kami bagi masa sebulan utk kamu semua " Encik Khairil bersuara tenang . aku lihat wajahnya keruh . mungkin simpati barangkali . tetapi tidk pula pada Puan Syarafia , makin mencuka lgi adalah . nk ja aku tampar mukanya laju laju sebnyk seratus kali, biar dia rasakan . aku tersenyum kelat .

" err .. kalau begitu , kami pergi dulu "

aku hanya memandang kosong melihat punggung kereta itu keluar dri halaman rumah . perlahan aku menghela nafas . di mnalah aku hendak mencari tempt berlindung ? kalau kami semua ini lelaki mungkin tiada masalah tetapi yamg ada hanyalah lima orang ank dara dn hanya seorang lelaki itupun masih kecil lgi . wajarkah mereka bertindk sedemikian ? tiada sekelumitkah rse simpati singgah di hati mereka ? namun jika difikirkn kembali , itu hak mereka . tanah ini kepunyaan mereka . mungkin mereka tidk semulia Pak Haji Talib , tpi sekurg kurgnya mereka tidklah kejm .

aku terduduk di tangga . dugaan apakah ini ? kenapa aku diduga sehebt ini ? episod duka yg aku lalui tidk pernh surut . kisah sedih dlm hidupku ini bagai irama dn lgu . tidk boleh dipisahkn .

" Kak Fia , kenapa duduk di sini ? "

lamunanku terhenti . Alia dn Aqilah tersenyum . mereka sudh pulang dri sekolah rupanya . wajah masing masing terpancar keletihan . haruskah aku khabarkn berita yg diterima sebentar tdi ? jika aku rahsiakn , tiada untungnya . lambat laun mereka pasti akn tahu jua .

" tadi ank tuan tanah dtg "

" siapa ? "

" nama dia Khairil . dtg dgn wife dia "

" diorg nk ap ? "

Alia turut sama melabuhkn punggung di sebelahku . manakala Aqilah naik ke dalam rumah . tidk mahu ikut serta perbualan kakak kakaknya . kadamgkala terbit rse bangga pada adk adkku yg tidk suka mencuri dengar perbualan org tua . ah , hasil didikn ayh dn ibu memng ckup sempurna . akn ku pastikn nilai nilai murni dlm diri mereka itu berkekalan .

" diaorg nk tanah ni balik "

" ha ?! "

aku mengangguk lemah . selemah semangatku yg terbang pergi saat dikhabarkn berita ini tdi .

" habis mcm mne dengan kita ? nk tinggal kt mne ? "

" entahlah . kak Fia pun pening ni "

" terukla diaorg tu kak "

" bukn salah diaorg . salah kita sebb tak punya hrta . beginilah adt menumpang , Lia . ckup masa akn dihalau pergi "

" jahat !! "

" tak baik mcm tu Lia . tanah ni hak mereka . mereka boleh buat apa saja yg mereka suka . kita yg patut sedr diri . dia bagi masa sebulan utk kita pun dh ckup bagus .

" sebulan ja ? "

aku mengangguk perlahan .

" mne nk cari rumah dalam masa sebulan ni kak . nak sewa rumah teres ? mampu ke ? nak sediakn deposit pun belum tentu lgi "

aku menghela nafas . kata kata Alia tu memng tpat sekali . tidk perlu ku menyangkal lgi . rumah teres pasti ada jika dicari . persoalannya , mampu atau tidk ?

Alia mengeluh .

" kenapa kita diberi ujian begini . kak Fia ? lepas satu , satu bala yg dtg "

" ish .. kau ni . tak baik ckp itu . bersangka baik pada Allah . segala apa yg berlaku hari ini ada hikmahnya . cuma kita tak nmpk dn tidk tahu bila "

" astagfirullahalazim "

aku tersenyum melihat Alia . wajah manisnya beriak penyesalan .

" dh jgn nk runsing . kalau boleh tak payh fkir pasal ni . tumpukn aje pada pelajaran . biar kak Fia saja yg uruskn . ya ? "

dia mengangguk lemah . simpati pula aku tgk . itu sebblah aku tidk suka cerita apa jua masalah yg dtg . pastinya akn terganggu fkirn adk adkku . bimbg tiada pilihn . berita ini memng tidk boleh disimpan . aku amt berharp suatu keajaiban akn terjadi . mungkinkah ? ..

Dia Pilih AkuWhere stories live. Discover now