Finally I Can See You Again

87 12 1
                                    

Alfa? Kenapa dia bisa ada disini? Gue ga mimpikan? Ya, sedari tadi Feeya tidak habis pikir akan semua kejadian ini. Tentang sosok Alfa yang kembali lagi dalam hidupnya. Seorang Alfa dengan perawakan bengis dan tidak punya hati itu datang dan akan membayangi Feeya lagi, setidaknya mulai sekarang hingga nanti-tidak, mungkin akan selamanya.

"Hai, Feeya" sapanya sembari berjalan ke tempat duduk barunya. Tepat di belakang Feeya.

Feeya mengabaikannya. Menganggap bahwa manusia titisan dajal ini tak pernah ada sebelumnya. Namun berbeda dengan teman-teman ceweknya yang lain, mereka menatap Feeya curiga, bertanya bagaimana cowok tampan itu bisa mengenal Feeya sebelumnya, Feeya yang notabenenya bukan cewek populer di sekolahnya.

"Sombong banget. Lo ga kangen sama gue, hm?" Sambung Alfa yang kini menatap Feeya penuh arti sembari menopang dagunya dengan tangan kanannya.

Lagi-lagi Feeya mengabaikannya. Menarik nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya perlahan, Kangen? Yang bener aja, batinnya.

"Feeya, lo di tanyain tuh sama Alfa, masa kaga lo jawab sih?" Bisik Devina yang ternyata mendengar ucapan Alfa sedari tadi. Sontak Feeya menatapnya dengan tatapan deadly glare miliknya.

"Males. Dan ga perlu" ketus Feeya sembari membuang mukanya kearah lain. Devina yang mendengar tanggapan Feeya tadi hanya menatapnya bertanya-tanya. Bagaimana bisa seorang Feeya yang ramah dan murah senyum bisa secuek ini pada pria berwajah malaikat seperti Alfa?

Hal itu bermulai ketika Feeya dan Alfa masih duduk di kelas IX. Pada saat itu Alfa di kenal sebagai brengsek dan disegani seantero sekolahnya. Wajahnya yang terlihat baik dan kelihaiannya bersilat lidah ketika mendapat masalah membuatnya selalu lolos ketika berurusan dengan guru. Tak ada yang pernah berani macam-macam pada Alfa sebelumnya. Hingga  Feeya tahu semua kebusukan dirinya dan ia berniat memberitahu guru tentang yang sebenarnya. Feeya ingin memperlihatkan sebuah foto kepada kepala sekolah bahwa Alfa pernah berciuman di kelas dengan salah satu murid cewek yang ada di sekolahnya. Namun belum saja ia memberitahunya, hal itu telah dicegah oleh Alfa. Dan mulai saat itu Alfa tidak pernah membiarkan Feeya hidup tenang. Alfa selalu mengerjai, mengejek, bahkan ia pernah mempermalukan Feeya dengan cara memberitahukan kepada seluruh sekolah bahwa Feeya diam-diam menyukai Nolla yang sama sekali tidak menyukainya pada saat itu.

Tentu Feeya pernah melawan dan menentangnya, namun sayang semuanya seakan sia-sia. Dia selalu kalah jika berhadapan dengan Alfa.

***


"Hai, Nolla!"

Inilah yang di ucapkan setiap siswi ketika berpapasan dengan Nolla di  sekolah barunya. Nolla memilih untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Alven. Agar dia tidak sulit mencari teman yang baru, katanya. Sekolah Nolla yang sekarang dengan sekolah Feeya tidaklah begitu jauh, omong-omong. Bahkan saking dekatnya kedua sekolah ini saling bersaing saat diadakannya perlombaan antarsekolah tingkat kota.

"Gile, jadi trending topic lo hari ini. Cewek-cewek disini jadi ngebicarain lo terus kayaknya" ujar Alven seraya menyapu pandangannya ke segala penjuru arah. "Lama-lama ketenaran gue bakalan hilang nih gara-gara elo" sambungnya seraya merangkul bahu Nolla.

Nolla tersenyum miring "Apaan sih? Ga jelas banget" sahut Nolla sambil menjitak kepala Alven. Awalnya Alfen meringis namun kemudian ia tertawa.

Kali ini mereka berjalan menuju lapangan basket, menemui rekan-rekan mereka disana. Sekaligus mengumumkan bahwa Nolla masuk sebagai anggota tim mereka saat ini. Namun di tengah perjalan, sebuah hambatan datang. Dan hambatan itu datang dari sosok yang sama sekali tidak ingin di lihat Nolla saat itu.

"Hai, Nolla" sapa gadis berambut bergelombang sebahu sambil tersenyum senang. Namanya Tabitha yang tak lain adalah mantan Nolla saat SMP dulu.

"Ta-Tabitha? Lo ngapain disini?" tanya Nolla kaget.

The Guy Who's On Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang