Udara dingin mulai mencubit kulit, membuatku terbangun dari tidurku. Tentu saja, cubitan dingin di kulitku langsung hilang ketika tangan yang belakangan ini sering kugenggam menyentuh kulitku yang dingin.
"Cas...." Aku bergumam ke dalam bantal sambil meraih tangan yang menyentuh kulitku dan mengaitkan jari kami berdua.
"Hello Dean... Selamat pagi." Suara Cas menyapaku yang diikuti kecupan lembut di pipiku.
Kubuka mataku perlahan dan wajah Castiel menempel dekat denganku. Saking dekatnya kami sampai berbagi nafas dan aku bisa melihat setiap helai alisnya.
"Selamat pagi Cas..." Kujawab sambil tersenyum dan kuremas pelan tangan yang menyetuh kulitku.
Disaat itu, Castiel menempelkan kedua tangannya ke pipiku dan itu membuatku terkejut. Kedua tangan Castiel menyentuh pipiku, lalu tangan siapa yang kupegang?
"Hello baby!"
"Gabriel!!!"
.
.
.
.
.
"Seharusnya aku tahu kalau kamu yang mengirim DVD itu. Sam tidak mungkin mengirim film koboi tiba-tiba." Ujarku sambil membuat kopi dan memandang sebal pada Gabriel.
"Oh ayolah.... Itu hanya lelucon. Lagipula 'sesuatu' yang aku harapkan (sayangnya) tidak terjadi."
"Dan apa maksudmu dengan 'sesuatu yang kamu harapkan'?" Tanyaku sarkas.
"Yang Gabriel maksud adalah aktivitas sek-"
"blalalalala!! Aku butuh kopi! Dean mana kopiku?!" Sam yang sedang duduk menonton televisi segera memotong perkataan Castiel. Aku tidak bisa melihat mukannya dari posisiku, tapi aku yakin mukannya merah bukan main.
"Apa yang kalian lakukan di rumahku sepagi ini?" Tanyaku sebal sambil memberikan kopi kepada Sam.
"Well, aku sering menonton acara manusia tiap tahunnya mengenai belanja natal, makan malam natal, pesta natal, ciuman dibawah mistletoe. Kupikir aku ingin merayakannya sama seperti manusia jadi aku ajak (baca: paksa) Sam untuk merayakannya. Lalu Sam bilang dia tidak akan melakukannya tanpamu Dean. Selanjutnya kamu tahu sendiri." Ucap Gabriel sambil merangkul Castiel.
"Kamu setuju dengan ini?" Kutanya Sam yang langsung dia jawab dengan mengangkat kedua bahunya.
"Tidak ada pilihan lain Dean. Dia mengancam akan mengirim kita ke dunia ciptaanya dimana kita bekerja sebagai badut menghibur lansia di oanti jompo." Ucap Sam sebal. Sam memang takut badut, tapi mendengar aku bekerja sebagai badut di panti jompo untuk menghibur lansia di dunia ciptaan Gabriel membuatku juga merinding.
"Hah.... Baiklah, tapi ajak juga yang lain oke? Aku akan membeli makanan untuk malam ini." Ucapku sambil mengambil jaket hendak pergi.
"Dean! Kamu melupakan sesuatu!" Dan Gabriel 'melempar' Castiel ke dekapanku.
"Cas.... Kamu ikut?"
"Hanya jika kamu mengijinkanku, Dean."
Aku hanya menjawabnya dengan tersenyum lalu mengangguk. Ketika dia hendak menyentuh kepalaku untuk melakukan teleportasi, aku segera menangkapnya sambil protes;
"Dude, kamu mau melakukan teleportasi kan? Aku tidak mau!"
"Kenapa tidak?"
"Karena terakhir kalinya kamu menteleportasiku, aku sembelit selama 3 hari! 3 hari Cas!!! Bisa kamu bayangkan kamu duduk di toilet selama 2 jam tanpa mengeluarkan apapun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Fall (in Love)
FanfictionFanfiction Supernatural yang bikin kamu diabetes. Terbit tiap minggu. Segera langganan okey? Hihihihi