Penuntut Balas

1.6K 141 17
                                    

Sambil mengusap kepalanya, aku membiarkan Castiel menjerit menangis di pelukanku. Bagiku, aku akan memberikan dan melakukan apapun yang kubisa untuk menghentikan siksaan sakit yang Castiel terima ketika kemuliaanya sebagai malaikat perlahan lenyap bersama terbakarnya sayap hitam di punggungnya.

Aku mencoba menenangkan Cas dengan membisikan kata cinta dan janji untuk selalu berada disisinya apapun yang terjadi. Kukunya mencengkram keras bagian punggung hingga aku yakin jaketku sobek dan punggungku berdarah.

Ketika sisa bulu hitam yang terakhir jatuh ketanah dalam kepingan abu, Castiel jatuh tidak sadarkan diri.

"Cas! Cas!! Astaga! Sam!" Aku berusaha merangkul Cas dan samar-samar aku merasakan degub jantung didadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cas! Cas!! Astaga! Sam!" Aku berusaha merangkul Cas dan samar-samar aku merasakan degub jantung didadanya.

Tentu saja ini aneh karena selama ini Castiel tidak memiliki detak jantung. Sam menarik lepas kalung pemberiannya dari leherku dan melakukan sesuatu dengan simbol yang dia gambar di tanah.

"Sam?!" Tanyaku setelah beberapa saat Sam melakukan mumbo jumbonya tanpa hasil.

"Kurasa aura malaikat sudah benar-benar hilang dari Castiel."

"Aku tahu itu Sam!! Itulah yang terjadi ketika Metatron sialan itu menyentuh Castielku! Itulah yang terjadi ketika dia menderita di pelukanku!!" Aku membentak hebat ketika Sam tidak membantu.

"Tidak! Kamu tidak mengerti Dean! Ada kemungkinan kalau Cas hanya terusir dari tubuh ini atau dia terjebak di tubuh ini. Apapun itu, kita harus memastikan kalau tubuh ini tidak mati."

Meski aku benci mendengar Sam yang mengatakan Castiel seperti seorang hantu yang suka merasuki orang, tapi Sam benar. Menyadari hal itu, aku menggendong Castiel dan segera membawanya ke rumah sakit. Aku hanya bisa diam menahan kekhawatiranku ketika dokter sedang memeriksa Castiel. Emosiku meledak ketika aku mengingat apa yang diperbuat Metatron pada Castiel.

Bisa-bisa makhluk sialan itu melukai malaikatku dan dia masih berkeliaran di luar sana. Dalam geram aku melangkah pergi, tentu saja Sam menghadangku.

"Mau kemana Dean? Apa yang akan kamu lakukan dengan belati malaikat itu?"

"Memburu Metatron." Aku setengah menggeram dan Sam mengeratkan genggaman tangannya di pundakku.

"Jangan bodoh Dean. Cas membutuhkanmu sekarang lebih dari yang kamu pikirkan. Lagipula dimana kamu akan menemukan Metatron, huh?!" Aku mendorong Sam sekuat tenaga hingga dia terjatuh dan tetap berjalan keluar rumah sakit.

"Waktunya memotong tanduk dan sayap."

Tekadku bulat, aku akan membuat Metatron menderita.

.

.

.

.

.

Angel Fall (in Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang