Malaikatku

3.3K 264 75
                                    

"Kamu? Kamu malaikat yang menyelamatkanku dari neraka?"

"Kamu mengharapkan yang lainnya?"

"Um.... Tidak.... Kukira.... Kukira malaikat itu adalah wanita...." Ucapku gugup sambil menggaruk belakang kepalaku.

Sesaat Castiel menatpku lucu lalu tersenyum lembut sambil bertanya;

"Apa yang kamu maksud adalah wujudku yang ini?"

Castiel membuka mantelnya hingga sayap putih muncul menutupinya dan dalam sekejap, ketika sayapnya mulai terangkat terlihatlah malaikat yang sama yang menyelamatkanku dulu. Begitu cantik dan.... Indah.

Tanpa sadar aku melotot, memperhatikan makhluk paling cantik dan indah yang pernah aku lihat seumur- tidak dua kali umur hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sadar aku melotot, memperhatikan makhluk paling cantik dan indah yang pernah aku lihat seumur- tidak dua kali umur hidupku.

"Dean?" Suara Castiel terdengar lembut dan halus, tapi dalam juga maskulin.

"Hah? Oh! I-iya...... *sial.. Kamu cantik sekali!*" aku bergumam kecil dikata terakhirku

"Begitu? Sayangnya rupaku yang sesungguhnya bukanlah seperti ini Dean.... Kamu melihat wujud seperti ini ketika aku menarikmu dari neraka karena wujud ini adalah wujud yang sangat kamu sukai. Pasti kamu pernah melihat wujud ini sebelumnya atau kamu membayangkannya sebelumnya"

Mendengar penjelasan Castiel membuatku berpikir kembali ke belakang. Aku jadi teringat saat kami remaja dulu. Ketika Sam mengatakan padaku kalau dia jatuh cinta pandangan pertama pada seorang remaja perempuan. Dia sering membicarakan kecantikan wanita itu sampai suatu saat Sam bertanya kepadaku mengenai kriteria dan rupa wanita yang aku sukai (karena saat itu aku sudah bertekad untuk tidak memiliki hubungan apapun dengan wanita manapun).

Membayangkan wanita yang aku sukai.... Dia berambut pirang panjang bergelombang, matanya yang biru seperti langit yang menunjukan ketenangan di saat langit cerah sekaligus keseriusan dan ketegaran seperti saat langit badai, wajahnya yang mungil dan mampu kusentuh dengan kedua tanganku, juga bibir yang tipis sekaligus ranum menggoda untuk kucium dan gigit lembut. Sama persis seperti sosok dihadapanku... Wanita impianku. Sayangnya.....

"Ini cuman bayangan? Rupamu ini hanyalah bayangan akan sesuatu yang sangat aku sukai?"

"Ya Dean...."

Dan hatiku hancur. Memang aku tidak pernah berharap akan sebuah hubungan, tapi ketika melihat sosok impianku yang menarikku bebas dari neraka, aku berdoa dan berharap. Berdoa agar aku bertemu dengannya dan berharap kalau aku bisa memilikinya.

Aku memang sering memarahi Sam mengenai harapan pada sebuah hubungan dan kehidupan normal, tapi kurasa akulah yang patut dimarahi. Aku lebih parah dan menyedihkan dari adikku sendiri.

Aku berharap akan hubungan normal dengan seorang malaikat.... Betapa gila dan konyolnya itu terdengar kan?

"Dean... Kalau kamu mau, aku bisa terus menggunakan wujud ini-"

Angel Fall (in Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang