"Dimana Cas?!" Aku menghempas nampan kapas dan obat luka di sebelahku dan membuat Sam terkejut.
"Dean what the fuck?! Aku sedang menjahit lukamu!"
"Aku tidak butuh ini semua! Aku mau Castiel! Dimana dia Sam?!"
"Kau sungguh dewasa Dean. Sungguh dewasa!"
"Kamu pikir aku peduli dengan apa yang kamu pikirkan Sam? AKU MAU CASTIEL! Kamu pasti bohong kalau Gabriel sedang membawa Castiel untuk disembuhkan, ya kan!?!" Aku mendesak Sam dengan menarik kerah bajunya.
Tiba-tiba sebuah tangan menahan pundakku dan secara reflek aku berbalik dan mengarahkan tinjuanku padanya. Gabriel menangkap tinjuanku dan dengan sekali gerakan dia membantingku jatuh ke lantai.
"Jika dulu AYAH menghalangiku untuk menyelamatkan Habel, aku tidak akan membiarkan yang satu ini lewat." Gabriel memasang wajah datar namun nada suaranya serius dan terdengar berbahaya.
Terkejut dengan bantingan Gabriel, aku seakan tersadar dari apa yang hampir aku lakukan. Gabriel merebut lepas gunting perban yang tidak sadar aku genggam dari tadi. Gabriel jongkok disebelahku dan dengan cepat dia mencolok luka di tanganku yang otomatis membuatku menjerit.
"Sakit itu baik, itu membuat manusia sadar betapa rapuhnya mereka."
"Gabe hentikan!"
"What?" Perangai Gabriel kembali santai sambil mengangkat kedua tangannya.
Rasa sakit dilenganku dengan cepat menghilang dan ketika aku memeriksanya, lukaku sudah tidak ada disana, menghilang tanpa bekas. Sam membantuku berdiri dan aku langsung memeluknya sambil meminta maaf.
"A-aku... maaf Sam. Aku hanya... aku... sangat membutuhkan Cas dan tidak melihatnya setelah keadaan waktu itu membuatku gila!" Aku berbalik menghadap Gabriel dan bertanya;
"Dimana Cas? Apa dia baik-baik saja?"
"Well, aku akan tahu kalau aku bisa menemukan Cas."
"Apa?!"
"Maaf Dean kalau aku harus berbohong, tapi dengan keadaanmu tadi aku khawatir kamu akan menjadi lebih buruk." Aku menatap Sam dengan tidak percaya dan setengah marah.
"Cas menghilang ketika sedang dirawat kemarin."
"Tidakkah kamu bisa melacaknya?! Apa saja yang kamu lakukan huh!?" Emosiku mulai naik pada Gabriel.
"Tattoo Enochian, ingat?" Gabriel memutar matanya kesal ketika sadar aku sendiri yang mempersulit keadaan dengan menggambar tattoo itu pada Cas.
Awalnya aku menggambar tattoo itu agar musuh-musuh kami terutama malaikat tidak bisa melacak Castiel dan membawanya pergi dariku. Sekarang hal yang kupikir akan membuat Castiel aman malah membuatku susah.
"Katakan apa yang kamu temukan. Kamu pasti menemukan petunjuk dimana Castiel bukan?"
"Pertama-tama hal yang perlu kamu ketahui adalah Cas yang sekarang.... dia bukanlah Cas yang kita semua kenal dulu. Sesuatu dalam dirinya hilang ketika kemuliaanya diambil."
"Apa maksudmu? Apa yang hilang dari Cas?"
.
.
.
.
.
"Aku ingin membeli pie untuk makan malam spesial dengan suamiku, tapi aku bingung pie apa yang harus kubeli?" Tanya wanita paruh baya gemuk pada penjaga kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Fall (in Love)
FanfictionFanfiction Supernatural yang bikin kamu diabetes. Terbit tiap minggu. Segera langganan okey? Hihihihi