<_>
Musik ini indah. Musik alam yang membuat ku melayang. Hanya mendengarnya aku serasa berada di tempat yang sama dalam nyanyian ini.
Terbangun dari tidur ku, aku terlahir sebagai imaginer. Dimanapun aku berada aku mulai memikirkan dan membayangkan sesuatu yang kurasa tidak masuk akal.. Sebenarnya namaku adalah Ryu-Yoshioka. Terkesan nama seorang lelaki, tapi nyatanya aku seorang perempuan. dan nama ini tak memiliki arti apapun dari bahasanya. Aku berasal dari Jepang, dan sekitar 8 bulan ini pindah ke Indonesia. Ayahku Jepang dari dia sudah meninggal dan ibuku dari Jepang-Indonesia. jadi tidak asing bagiku mengenai indonesia selama aku menjadi penghuni baru negara ini. Aku bersekolah di Japan Senior High school of Indonesia. Sekolah ini bukan khusus untuk orang jepang tapi memang lebih dicondongkan untuk prospek ke negara Jepang dan sebagian besar penghuninya keturunan Jepang. Aku menyukai sekolah ini sejak awal aku ada di Indonesia, karena rumahku dan sekolah ini hanya sekitar 500 meter.
Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke sekolah ini. Jadi kuputuskan untuk berangkat lebih awal. Kutenteng tas dan gitar ku. Berjalan menuju sekolah. Headphone kutempelkan ditelinga. "YUI kau mengingatkan ku pada diriku sendiri." bisikku pada diriku sendiri. Lagu ini kembali bermain di ipod ku. Kurasakan hembusan angin mengenai tubuhku, dan kurasakan seseorang menepuk pundakku. Aku masih saja merasa aku bukan berada di dunia. Tepukan kedua membuatku bangun dan menengok ke belakang. Seorang laki-laki manis sebaya tapi agak lebih dewasa dari ku duduk di atas sepedanya tersenyum dan berkata," Hai, permisi, bisakah kau berjalan di sebelah kiri?" aku tak mengerti apa yang dikatakannya karena aku tak mendengarnya. Yang ku katakan hanya,"Ha?" dan dia turun dari sepedanya dan berjalan ke arahku menyibakkan rambutku membuka hedphone dari telingaku. Angin berhembus lebih kencang tapi lembut menerbangkan rambutku dan daun-daun disekeliling kami. Dia memberikan headphone itu padaku. "Berjalanlah di sebelah kiri lihat plat itu." katanya dengan menunjuk papan petunjuk pejalan kaki. Dengan jelas ku baca PEJALAN KAKI BERJALAN DI SEBELAH KIRI. Kulihat orang itu lagi dan hanya "Oh" yang kukatakan. Kubungkukkan badanku tanda minta maaf. Dia hanya berkata "oh" juga dan menaiki sepedanya pergi. Tak kuhiraukan lagi keadaan sekitar ku. Angan-anganku mulai terbang dan musik itu menggangguku lagi. "Berjalan di sebelah kiri". Kataku pada diriku sendiri. Dan seseorang tiba-tiba berada disampingku, berkata " Terimakasih. Untung saja kau memberi tahuku kalau tidak mungkin saja sepeda itu sudah menabrakku." Aku melihat kearahnya, gadis manis dengan gaya Jepangnya menatapku. Aku merasa tak melakukan apapun dan tak mengatakan apapun. "ha?" gaya tanpa kepahaman datang lagi. "Kau tadi berkata padaku untuk berjalan di sebelah kiri." Dia bicara seolah-olah aku adalah ssahabatnya. Dia melihatku lagi, kali ini dengan menatapku."Kau bukan Indonesia asli kan? Kulitmu lebih putih dari ku,matamu agak sipit. Kau darimana?" kujawab,"hai, aku dari jepang." Dia bertanya lagi padaku,"Pindah ke Indonesia?" kujawab lagi,"Iya." Gadis ini tetap berjalan disampingku. Aku baru tersadar dia memakai seragam yang sama dengan ku. Kami tetap diam sampai di depan gerbang sekolah. Baru gadis ini berucap," Sampai ketemu." Kubalas dengan anggukan biasa ku.
Sekolah ini benar-benar mengesankan, ketika aku masuk aura dan hawanya sudah terasa. Menyenangkan terasa sedikit aneh. Mungkin hanya aku yang merasa seperti itu. kulangkahkan kakiku menuju halaman luas di depanku. Lapangan yang dikelilingi bangunan kelas dan kantor. Taman di sampingnya dengan banyak anak-anak duduk ngobro di sana. Sekolah ini luas sebagian besar diisi dengan rumput-rumput dan tempat duduk. Serasa sekolah ini taman, angin bertiup lagi disekitar telingaku. Lagu ini berputar lagi. Angan-angan ku mulai terbang. Mataku sejenak kupejamkan. Apa ini sebenarnya? Kubuka mata dan headphoneku ketika suara laki-laki mengusikku. "Hei. Awas hati-hatilah, banyak ranting tajam disitu, baru saja ku pangkas ranting pohon ini." Ku dongakkan kepalaku, kulihat dengan seksama pohon diatas kepalaku. Ada sesuatu yang familiar dengan pohon ini. Oh aku baru sadar bahwa pohon ini adalah pohon sakura. Bagaimana bisa pohon ini bisa hidup di sini. sekolah ini terkesan aneh dan keanehan ini yang telah menarikku kesini.