Pagi hari pementasan. Bukan pementasan tapi hanya sebagai pengisi acara. Aku sudah berada di sekolah sejak jam 6 pagi. Mempersiapkan dan mengecek segala sesuatu yang kami butuhkan. Pukul 7 sudah hamppir semua datang. Nick mendatangiku.
"Jangan lupa kau harus mengatakan itu pada Mita." Kata Nick.
"Iya. Akan kucoba." Jawabku.
Aku tak menyadari Ryu melihatku. Aku terus bekerja.
Pukul 7.30 kami berangkat ke acara itu. sebagai pengisi acara, kami hanya diberi waktu 30 menit sebagai penghibur penonton. Acara dimulai pukul8. Kami sampai tepat waktu dan segera membongkar barang bawaan kami. Aku masih membawa gitarku di pundakku. Ryu tiba-tiba datang dan mengambil gitar itu dariku.
"Aku pinjam." Katanya cepat sambil melepaskan gitar itu dari tubuhku.
Aku mengiyakan tanpa bersuara. Aku masih harus mengurusi kostum dan make up. Waktu hampir tiba. Aku menyelesaikan pekerjaan terakhirku dengan membagi minum untuk mereka yang tampil. Semuanya begitu bersemangat. Aku bergegas menuju tempat duduk penonton.
"Ya. Untuk break sebentar. Di sini sudah siap band dari High school Japan of Indonesia. Selamat menyaksikan." Pembawa acara memberi tanda pada teman-temanku untuk masuk ke panggung. Satu persatu mereka masuk dan stand by di tempat masing-masing. Mereka tinggal memakai alat yang sudah ada jadi tak ada yang membawa alat ke panggung. Tapi ada yang menenteng gitar. Ryu menenteng gitarku. Pertunjukan dimulai. 2 kali mereka menyanyikan lagu indonesia dan 2 kali lagu Jepang. Mereka semua seperti menikmati performa anak-anak. aku bersyukur berarti semua berjalan lancar. Akhir performa mereka di sambut dengan tepuk tangan membahana. Aku merasa lega.
"Ya. Itulah penampilan dari Highschool Japan of Indonesia. Mari kita lanjutkan acara kita.." pembawa acara menoleh ke belakang menerima pesan dari kru kurasa.
"Ahh.ada sedikit kesalahan. Ada performa terakhir dari Ryu salah satu anggota band yang baru saja tampi. Kami persilahkan pada Ryu untuk menutup sesi kali ini." Pembawa acara turun dari panggung. Ryu naik lagi ke panggung. Menenteng gitarku.
"Selamat pagi teman-teman. Maaf menyela sebentar. Hiburan sebentar rasanya kurang kalau saya tidak tampil. Haha." Canda Ryu. Dia membenarkan posisi gitarnya.
"Saya ingin menyanyikan 2 buah lagu. Bolehkah? Tentu saja. He.. lagu ini saya persembahkan pada seseorang yang begitu terinspirasi dengan kedua lagu ini. Walaupun saya tidak tahu seberapa berpengaruh lagu ini untuk hidupnya. Saya berharap lagu ini adalah kekuatan positif untuknya."
Gitarku mulai dipetik.suaranya jelas bagus karena sama sekali belum pernah kupakai.agak lama aku baru menyadari bahwa intro ini adalah intro yang biasa kudengar di ipod ku. "I remember you" lagu itu indah dan mengena. Untuk siapa lagu ini sebenarnya. Bagaimana Ryu tahu lagu ini. Apakah dia berlatih menynyikan lagu ini setelah mendengarnya did ipod. Aku tak bisa berkata-kata. Yang kulakukan adalah memejamkan mata dan menikmati lagu ini dengan suara Ryu yang ternyata begitu indah.
The wind on my face is so cold.
But it reminds me of the sky, when we were together.
I can still see the ocean from my house
I'm looking and waiting for you here.The days have changed and gone by,
But our summer is still there, in my surfboard
I remember the sun then, like it was yesterday
Ne, I can still hear your voice.You said to me "I'm not going to cry?
We waved each other goodbye silently.
We didn't say any words: our hands did that for us.
You melted into the sunset, but I Remember You.Every time I hold your old, rusty guitar,
I hear our song tugging at my heart.
The days seem so cloudy now,
Passing by one after the other.