Chapter 9

101 5 0
                                    


Apa ini yang lo maksud liburan

Prilly tak menjawab pertanyaan Ali, namun sudah ada air mata yang mengalir di pipi chubby nya

Tangan ali bergerak menyentuh dagu prilly, mengarahkan wajah cantik itu agar melihatnya, perlahan ia menghapus air mata prilly, tak membiarkan air mata itu merusak kecantikan prilly

"kenapa gak jujur...??" tanya ali lembut

Prilly menggeleng pelan, air mata kembali mengalir bersamaan dengan isakan kecil yang mulai terdengar

"maaf..." ucap Prilly pelan dan serak

Melihat keadaan prilly, ali langsung merengkuh prilly dalam pelukannya, ia tak mampu melihat air mata prilly

Prilly semakin terisak di balik pelukan hangat ali, selama ini, ia memang membutuhkan pelukan hangat ini saat ia merasa benar2 lelah dengan apa yang di hadapinya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly semakin terisak di balik pelukan hangat ali, selama ini, ia memang membutuhkan pelukan hangat ini saat ia merasa benar2 lelah dengan apa yang di hadapinya,

Ali mengusap punggung prilly yang bergetar karna tangisnya, sesekali ia mencium rambut prilly yang memang menjadi candu baginya

Setelah cukup puas membiarkan prilly menangis di pelukannya, ali melepaskan pelukannya dan langsung menghapus air mata Prilly

"jangan nangis lagi, lo tau kalau gue paling gak suka lihat lo nangis" ucap ali

Prilly mendongak menatap mata tajam milik ali yang kini juga menatapnya, dan entah kenapa air matanya kembali mengalir saat melihat mata hitam yang meneduhkan itu

"heyy... Pliss jangan nangis lagi" pinta ali yang langsung menghapus air mata prilly lagi

Tanpa di duga prilly kembali memeluk tubuh ali erat dan kembali menumpahkan tangisnya di dada bidang ali, prilly tak peduli kalau ali akan menganggapnya lemah dan rapuh, walaupun kenyataan memang begitu, ia hanya ingin mencoba menghilangkan sedikit beban berat yang selama ini di pikulnya

"gue takut li.." lirih prilly

"gak ada yang perlu lo takutin, semua bakal baik2 aja" ucap ali menenangkan, walaupun sebenarnya ia juga merasakan ketakutan yang sama seperti prilly

"tapi.... "

"percaya sama gue" ucap ali memotong ucapan prilly, ia hanya tak mau mendengar ucapan prilly yang akan semakin membuatnya takut

"lo gak bakal ninggalin gue khan..?" tanya prilly

"gue gak akan pernah ninggalin lo, apapun keadaannya, gue janji" ucap ali mantap

"lo gak usah khawatir ya.. Semua bakalan baik2 aja, ada gue dan gritee yang bakal selalu ada buat lo"

Ali menangkup pipi prilly, dan kembali menghapus air mata prilly yang masih enggan berhenti mengalir

"thanks li.. " lirih prilly pelan

"tapi gue mau lo janji satu hal"

"apa..?"

Bila tibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang