Chapter 10

91 5 0
                                    

"loch non prilly mau kemana...?" kepo bik marni saat melihat majikan barunya itu sudah terlihat rapi dan bersiap untuk pergi

"mau keluar bentar bik, bosen di rumah terus" ucap prilly yang tengah sibuk mengunci ruang pribadinya

"sama den ali non... "

"gak bik.. Dia khan lagi nganter tante eci ke bandara" jawab prilly saat mengingat kesibukan ali saat ini, pria itu sedang mengantar mamanya yang akan pergi keluar negri

"loh non apa gak sebaiknya nunggu den ali aja, ini udah sore loh non"

"gak ah bik, lagian aku cuma jalan2 sekitar sini aja"

"beneran nich non gak pa2...?" tanya bik marni yang masih tak pasrah membiarkan majikqn cantiknya pergi sendiri

"iya bibi... Jangan khawatir gitu dech..." ucap prilly berusaha meyakinkan bik marni

"ya udah non... Tapi non udah minum obatnya khan..."

"udah kog bik, udah ya aku pergi dulu ya...!" pamit prilly

"ya udah hati2 ya non... "

Prilly memasuki mobilnya sebelum akhirnya berlalu dari halaman rumahnya

....... ****.....

Lambaian ilalang di hamparan ilalang yang luas itu menyambut kedatangan prilly, untuk kesekian kalinya prilly mendatangi tempat penuh kenangan itu

Tempat yang menjadi tempat ia menceritakan semua keluhannya pada orang2 tercintanya yang kini sudah tenang di atas sana

Gadis itu memejamkan matanya sejenak, menikmati hembusan angin sore yang menerpa wajah cantiknya

"mom dad gimana kabar kalian disana, pasti sangat bahagia bukan..?? Ily bahagia disini mom, walaupun gak sebahagia saat bersama kalian" ucap gadis itu masih dengan mata terpejam

Perlahan mata itu terbuka seiring dengan mengalirnya setetes air mata di wajah ayunya, namun gadis itu segera menghapusnya

"oea mom dad, kalian tau Dia udah tau semuanya mom..."

"sekarang dia selalu jaga ily mom, ily seneng tapi ily juga sedih mom, mom tau khan alasan ily...???" ucap gadis itu penuh misteri

Matanya kembali terpejam, seiring dengan munculnya bayangan orang2 tercintanya memenuhi otaknya

"mungkin sebentar lagi ily bakal nyusul kalian" ucapnya lagi dan kembali butiran bening itu mengalir semakin deras

Dengan mata yang masih terpejam, gadis itu tersenyum di balik tangisnya, mencoba menikmati hembusan angin yang masih bisa ia rasakan sekarang, karna ia tak tau apa yang akan terjadi besok

Drrrt... Drrrt...

Getaran handphone di sakunya menyadarkan gadis itu, segera ia mengangkat panggilan itu sebelum sang penelpon murka

"ha...... "

"lo dimana....???" bahkan sebelum prilly menyelasaikan ucapannya, sudah di potong duluan oleh sang penelfon

"ya di rumah lah.. " jawab prilly malas

"jangan bohong, gue sekarang ada di rumah lo, tapi kata bibik lo keluar, kenapa gak nunggu gue"

"bukannya lo lagi ada urusan sama tante eci, gue khan gak mau ganggu lo"

"nunggu sebentar bisa khan, gue khan udah bilang lo jangan pergi tanpa gue"

"jangan berlebihan dech, lagian gue cuma keliling bentar kog"

"tapi gue khawatir prill... "

Bila tibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang