TWENTY - MAD

3.1K 299 8
                                    

TAEYEON POV

"Kau pakai yang ini saja!" Jiyong oppa memberikanku sebuah mini dress dengan bagian bawah yang menggembung. Terlihat seperti rok balon yang biasa di pakai anak-anak kecil ketika datang ke pesta ulang tahun.

Aku menatapnya dengan mulut yang setengah terbuka. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresiku saat ini. Pasti sangat memalukan.

"Wae?" tanyanya sambil melihat ke arahku.

"Aku tidak mau menggantinya dengan yang ini" kataku kekeuh.

"Ganti!" ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.

"Aku tidak mau oppa" rengekku manja. Ugh! Ini sangat menjijikan. Jika bukan karena untuk membujuk seorang leader Bigbang yang keras kepala ini, mana mau aku seperti sekarang.

"Ganti saja nde?" Jiyong oppa memegang kedua pundakku sambil tersenyum. YA! senyumnya sangat manis. Aaaa berhenti tersenyum seperti itu oppa!

Aku melirik ke arah seluruh penjuru boutique ini. Di sana banyak sekali pelayan dengan pelanggan yang tersipu malu. Ya! Dia tersenyum untukku, bukan kalian. Baik lah, sepertinya membuat mereka cemburu sangat menyenangkan.

Aku menyingkirkan kedua tangannya, mencium bibirnya sekilas, dan beralih mengambil dress yang tadi di bawa nya. Lalu aku berjalan ke sudut ruangan memasuki kamar pas yang memang berada di sudut sambil tersenyum kecil. Sebaliknya, aku juga melihat Jiyong oppa tersenyum padaku. Tapi kenapa malah para pelayan dan beberapa pengunjung yang memekik kegirangan? Ah, menyebalkan. Seharusnya mereka cemburu, ck.

JIYONG POV

Aish, kenapa dia menggunakan dress backless seperti itu? Warna merah pula. Itu pasti akan sangat mencolok nanti. Aku tidak mau dia terlihat mencolok nanti. Tentu saja, mana ada pria yang mau kekasihnya menjadi perhatian.

Aku sebenarnya akan mengajak Taeyeon ke keluargaku nanti, tapi sebelumnya kami akan ke acara pernikahan salah satu temanku. Kalian tentu tau bukan? Acara pernikahan. Sudah pasti akan banyak orang di sana, pasti akan banyak pula yang mengenaliku. Jika sudah banyak yang mengenaliku pasti aku menjadi pusat perhatian. Jika aku sudah jadi pusat perhatian tentu saja Taeyeon akan jadi pusat perhatian juga. Aku sudah tau sifat teman-temanku yang err.. Jadi aku tidak akan membiarkan Taeyeon menggunakan pakaian seperti itu. Hanya aku yang boleh melihat nya seperti itu, nanti. Lagi pula pakaian nya sedikit berlebihan jika di gunakan untuk menemui orang tuaku.

Tidak ada yang mengira aku akan berpikir sejauh itu bukan?

Haha.

Aku melihat Taeyeon keluar dari kamar ganti. Satu kata untuk nya. Cantik. Dia terlihat seperti anak kecil. Aku menyukainya.

"Bagaimana?" tanyanya padaku.

"Bagaimana?" tanyaku mengulang pertanyaannya.

"Maksudku, bagaimana penampilanku? Cantik?" tanyanya sambil tersenyum padaku. Tangannya memegang sisi dari dress nya, menariknya, dan berputar. Sangat menggoda.

"Kau seperti anak kecil, cantik"

"Aku tidak mau seperti anak kecil. Aku akan menggantinya seperti semula" Dia berjalan menjauhiku dengan menekuk wajahnya, aku mencekal tangannya.

"Jangan! Ini jauh lebih baik dari yang tadi" kataku mencegahnya untuk mengganti pakaian nya kembali.

"Tidak. Ini seperti anak kecil yang akan datang ke acara ulang tahun. Aku bukan terlihat seperti wanita" Dia kembali berjalan.

"Aku tidak akan mengajakmu pergi ke acara ulang tahun. Jadi tenang saja, tidak akan ada yang mengira kau adalah anak kecil"

"Tapi op—"

"Tetap dengan pakaian ini lalu kita pergi atau kau ganti dan kita kembali ke rumah?"

"Arraseo!" teriak Taeyeon kesal.

***

"Whoa, ini dia tamu yang sudah kita tunggu sejak lama"

"Taeyeon sangat cantik malam ini"

"Mereka pasangan yang serasi"

"Aku meyukai mereka berdua"

"Aku ingin seperti mereka"

Banyak sekali pujian yang terlontar sejak mereka berdua memasuki ballroom sebuah hotel mewah di kawasan Seoul.

Jiyong memeluk pinggang Taeyeon posesif. Ia memeluk Taeyeon erat seakan ingin menunjukan bahwa gadis di sampingnya adalah pacarnya.

Jiyong menggiring Taeyeon menuju ke tempat pengantin. Ia menahan amarahnya ketika melihat para pria yang menatap Taeyeon dengan tatapan seakan akan memakan kekasihnya.

***

"Taeyeon-ssi kau sudah datang"

"Nde"

"Kau lucu memakai baju itu, aku tahu pasti Jiyong yang menyuruhmu"

"Yaa, dia sangat menyebalkan"

"Sabar nde, dia memang seperti itu. Dia tidak ingin, sesuatu yang telah di miliknya di lihat oleh orang lain"

Taeyeon tersenyum mendengar ucapan yang terlontar dari bibir manis Go Hye Sun. Ia sangat bahagia.

"Kau sudah selesai?" tanya Taeyeon saat Jiyong kembali ke sampingnya.

"Nde, Jae Hyun sudah ingin berduaan dengan istrinya kkk" jawab Jiyong sambil terkekeh kecil.

Taeyeon ikut tertawa kecil, tapi tidak dengan Hye Sun. Dia menutup sebagian mukanya karena malu.

"Baiklah, apa kita akan pulang?"

"Tidak, aku akan mengajakmu ke suatu tempat"

"Arraseo. Kita pulang dulu nde Hye Sun-ssi Jae Hyun-ssi"

"Ahh kau akan pulang?"

"Nde,"

"Arraseo, hati-hati"

***

"Kita akan kemana oppa?"

"Ke rumah orang tuaku?"

"Untuk?"

"Memperkenalkanmu padanya,"

"YA! Apa kau serius?"

"Tentu,"

***

Taeyeon merasa jantungnya kini berdetak melebihi batas normalnya. Ia tidak menyangka akan bertemu orang tua Jiyong.

"Annyeong, Taeyeon-ah" sapa wanita paruh baya yang menurut Taeyeon adalah eooma Jiyong.

"Nde, annyeong ahjumma."

"Ya~ kenapa kau memanggilku dengan sebutan ahjumma? Lebih baik kau memanggilku dengan sebutan eomma"

"Nde eomma,"



[GTAE] DuetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang