TEN - AWKWARD

3.3K 315 7
                                    

Wooridul Spine Hospital, Seoul
Monday, 26 December 2016
10.35 A.M KST

TAEYEON POV

Aku sudah kembali ke Korea. Pft, perjalanan ini sungguh melelahkan. Belum saja satu jam aku di Indonesia, aku sudah harus kembali ke Korea.

Aku memasuki pintu utama Rumah Sakit Wooridul, yang merupakan salah satu dari sepuluh rumah sakit terbaik di dunia. Saat aku di bandara tadi, eomma sudah mengirimkanku sebuah pesan bahwa Appa ada di ruang rawat inap VVIP rumah sakit ini.
Dengan langkah cepat, aku memasuki sebuah lift yang pintunya nyaris saja tertutup. Aku melihat ada G-Dragon disini, aish benar-benar menyedihkan. Aku menekan angka 25, karena dilantai itulah Appa ku dirawat. Kenapa dia tidak menekan angka manapun? Ah sudahlah, lagi pula itu bukan urusanku.

Ia menoleh ke arahku, tentu saja ke arahku karena tidak ada orang lagi selain kami berdua di dalam lift ini. Ia tersenyum kepadaku, aish kenapa senyumnya sangat manis? Aku sudah tidak tahan berada di lift ini berdua dengannya.

"Annyeonghaseo, oppa" aku membungkukan sedikit tubuhku. Ia pun membalasnya.

"Kenapa kau ada disini, Taeyeon?" ia mulai bertanya.

"Eoh? Ahh, aku harus menemui orang tuaku. Appa kecelakaan kemarin dan eomma merasa sangat sedih melihat Appa yang mengalami musibah seperti ini, jadi aku harus menemaninya agar ia tidak melakukan perbuatan yang tidak diharapkan"

"Tapi kau terlihat sangat lelah Taeyeon, ada apa?" Jiyong terlihat memperhatikan wajahku, ahh Jiyong oppa.. Jangan kau lakukan itu padaku.

"Apa begitu terlihat? Kemarin aku terbang ke Indonesia dan sampai disana dini hari, baru saja aku berada di hotel, eomma meneleponku. Ia mengatakan kalau Appa kecelakaan, ia menelponku sambil menangis. Tentu saja aku khawatir, maka dari itu aku langsung kembali ke Korea saat itu juga"

"Kasihan sekali fans Indonesiamu"

"Nde oppa, tapi aku harus kembali ke Korea"

"Tapi yang kau pilih merupakan keputusan yang tepat, keluargamu lebih membutuhkan"

"Kau benar. Tapi, untuk apa kau kesini?"

"Aku akan menemani Taeyang yang kesepian kkk. Ia sedang dirawat disini, pacarnya sedang sibuk. Jadi aku diminta untuk mememaninya"

"Kasihan sekali Taeyang oppa"

Ting! Pintu lift terbuka, aku segera keluar dari dalam lift dan diikuti oleh Jiyong oppa dibelakang. Ahh jadi dia ke lantai yang sama denganku, pantas saja tadi dia tidak menekan angka lantai yang dituju pada saat di dalam lift.

"Aku duluan oppa, annyeong!" aku melambaikan tangan padanya dan langsung pergi ke kamar Appa.

Kamar nomer 205, lantai 25

Aku mencari dimana kamar Appa ku, dan yaa! Aku menemukannya. Kubuka pintu kamar Appa dengan pelan, takut jika ia sedang tertidur dan aku akan mengganggu tidurnya.

"Taeyeon-ah kau sudah sampai? Kau terlihat sangat lelah. Maafkan eomma nde? Oppa dan dongsaeng mu dalam perjalanan kembali ke Korea" ucap Eomma yang sedang duduk di sofa dekat tempat tidur Appa. Kasihan sekali eomma, ia pasti merasa sangat sedih.

"Gwenchana eomma. Bagaimana keadaan Appa?" aku mengganti topik pembicaraan, tak mau membuat eomma menjadi merasa bersalah.

"Keadaan Appa mu sudah menjadi lebih baik sekarang. Tadi operasinya berjalan dengan lancar, tuhan masih memberi kesempatan Appa untuk hidup"

"Aku lelah eomma, bolehkah aku untuk tidur sebentar?"

"Tentu saja, kau tidur saja di ranjang samping Appa. Kurasa kau akan lebih baik tidur disana daripada tidur di sofa, badanmu akan terasa remuk jika kau tidur disofa" ucap Eomma sambil terkekeh, akhirnya eomma tertawa juga.

"Nde eomma"

2 hours later...

"Taeyeon-ahh bisakah kau bangun?" suara seorang wanita paruh baya memasuki gendong telingaku, perlahan aku membuka mataku. Meski terasa berat, aku harus bangun.

"Nde eomma" aku mengubah posisi tidurku menjadi duduk.

"Oppa dan dongsaeng mu akan mendarat di Korea satu jam lagi, jadi Eomma akan sekalian menjemputnya. Kau jaga Appa, nde?" ucapnya lembut.

Akupun menganggukan kepala tanda aku menerima permintaan nya.

"Arraseo eomma, hati hati di jalan" ucapku seraya melambaikan tangan, ia pun membalasnya. Aku mendaratkan tubuhku pada sofa empuk di kamar ini.

Sangat membosankan berada di Rumah Sakit, bagaimana tidak? Sedari tadi aku bermain ponsel, menonton tv dan hanya itu yang kulakukan disini. Kulakukan itu berulang ulang, hingga aku bosan dan merasa muak.

Kapan eomma sampai? Sudah lebih dari dua jam aku menunggu Appa sendiri.

Popular song...  Popular

Kulihat ponsel ku bergetar diatas meja, siapa yang menelepon? Segera kuambil ponsel berwarna gold itu dari atas meja.

Christina Kim calling...

Untuk apa ia menelepon? Apa aku ada jadwal hari ini? Kurasa tidak, karena jadwal awalnya adalah aku melakukan konser di Indonesia malam ini. Tapi karena aku kembali ke Korea, mungkin Jadwal ku kosong. Ahh lebih baik keuangkat terlebih dahulu.

"Halo?" ucapku sambil menempelkan ponsel pada telinga.

"Taeyeon-ahh, kau ada di Rumah Sakit?"

"Nde, ada apa?"

"Aniyo, aku hanya ingin mengatakan kalau ada G-Dragon disana"

"Aku sudah tau sejak aku sampai disini Christina"

"Bagaimana kau bisa tau?"

"Tentu saja kami bertemu. Aku bertemu dengannya tanpa sengaja saat di lift. Wae?"

"Aku memberikan nomor ponselmu kepada Jiyong, Taeyeon"

"YA! Untuk apa memberikannyaaaa? Kurasa dia tidak berhak mempunyai nomor ponselku"

"Aish, Taeyeon-ah. Tentu saja ia berhak. Kau sadar tidak jika kalian diketahui oleh publik adalah sebagai pasangan? Maka dari itu kalian harus bertukar nomor telpon, siapa tau jika kalian datang ke acara talkshow dan diminta untuk menelepon, apa yang akan terjadi jika kalian tidak mempunyai nomor telpon satu sama lain?"

"Baiklah"

"Intinya kau harus terlihat dekat dengannya. Yang tau kalian hanya berpura-pura pacaran adalah kalian, pihak agensi, manager dan para member. Jadi jika ada yang tau selain itu, kau harus bertanya kepada deretan orang yang mengetahui terlebih dahulu, arraseo?"

"Ya, aku tau"

Aigoo, kenapa manager ku cerewet sekali? Bagaimana bisa aku memilihnya dulu? Kurasa aku sedang tidak enak badan waktu itu, jadi aku memilih manager yang... Ah lupakan.

"Baiklah gadis kecil, kututup telponnya"

"YA! Aku seorang gadis yang sudah berubah menjadi  wanita! Jangan...

Tut Tut Tut

Belum sempat aku memarahinya, suara telepon yang terputus terdengar. Aish, jinjja!

A/N : Follow ignya Liya dums, Aliyahxs203 wkwk. Kalo mau aja ya. Btw, Jangan lupa vommentnya. Hope you like it. Don't be a silent reader!

[GTAE] DuetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang