TWENTY THREE - DAY

3.1K 269 9
                                    

Dan inilah harinya.

Saat dimana kedua insan manusia itu menyatukan hubungan mereka melalui janji suci.

Setelah mengikrarkan janji di Gereja, Taeyeon dan Jiyong langsung menuju ke hotel karena bersiap untuk resepsi nanti malam.

"Aigoo, aku sangat gugup tadi." Jiyong menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk yang dimiliki hotel.

"Aku juga, kukira aku tidak bisa lancar mengucapkan janji itu." Taeyeon ikut menjatuhkan tubuhnya di samping Jiyong.

"Aku teringat kejadian tadi,"

Jiyong sudah menunggu di altar dengan seorang pendeta di dekatnya. Di pintu utama Taeyeon berdiri di samping appa nya. Ia gugup. Itulah yang dirasakannya. Eommanya sudah duduk di dekat Eomma dan Appa Jiyong. Mereka sudah sangat akrab.

"Gwenchana?" Tanya Appa saat melihat wajah Taeyeon yang sedikit pucat karena gugup.

"Hmm," gumam Taeyeon sambil menganggukan kepalanya.

"Baiklah, kita akan segera berjalan. Taeyeon-ah, tenang nde? Jangan gugup."

Taeyeon menganggukan kepalanya, lagi.

Mereka mulai berjalan pelan dengan diiringi musik yang biasa digunakan saat pernikahan. Di altar, Jiyong sudah menunggu. Matanya tidak berkedip sama sekali melihat Taeyeon yang begitu cantik.

Taeyeon dan appanya sudah sampai di altar. Sedangkan Jiyong masih tidak berkedip. Beberapa tamu undangan pun terkekeh melihat tingkah Jiyong. Karena kesal, Taeyeon pun menginjak kaki Jiyong untuk menyadarkan.

Jiyong mengaduh kesakitan saat melihat ternyata kakinya diinjak oleh Taeyeon. Taeyeon menajamkan tatapannya saat Jiyong menatapnya. Seakan mengerti ia pun mulai bertingkah seharusnya.

"Jangan kau ingat-ingat kejadian itu chagi, itu memalukan." Ucap Jiyong kesal.

"Tidak, itu kejadian yang harus diceritakan ke anak kita nanti."

"Hm"

Jiyong membalikan tubuhnya menjadi menghadap Taeyeon, memperhatikan setiap gerak gerik Taeyeon yang sekarang sudah menjadi istrinya. Merasa diperhatikan, Taeyeon membalikan tubuhnya. Dan..

Cup

Jiyong mengecup bibir tipis Taeyeon. Ia tersenyum menatap istrinya itu. Ia sangat cantik sekarang, meski wajahnya terlihat sangat lelah.

"Cih! Mwoya?" Taeyeon mendecih.

"Ani, itu bukan apa-apa."

"Oppa," panggil Taeyeon.

"Hm?"

"Gomawo"

"Untuk?"

"Semuanya. Terimakasih telah menjadikanku sebagai istrimu. Aku akan berusaha semampuku untuk menjadi istri yang baik untukmu."

"Aniya, itu bukan apa-apa. Tapi aku juga harus berterimakasih padamu"

"Untuk?"

"Semuanya"

"Ya! Kau mengikuti kata-kataku"

"Terimakasih telah menjadi istriku. Aku sangat senang karena kau yang menjadi istriku. Terima kasih juga karena kau telah menerimaku sebagai suamimu. Saranghae"

"Nado saranghae" Taeyeon langsung masuk ke dalam pelukan Jiyong kala suaminya itu merentangkan kedua tangannya.

Hangat.

Itu yang ia rasakan sekarang.

"Oppa!" Panggil Taeyeon.

"Mwo?"

"Kau bau,"

"YA! KWON TAEYEON!"

***

Acara resepsi pernikahan Taeyeon dan Jiyong berlangsung meriah. Banyak kerabat yang hadir untuk memberikan selamat kepada pasangan tersebut.

"Ya Taeyeon-ah, kau sudah menikah sekarang?" Tanya Tiffany basa basi.

Taeyeon tersenyum.

"Omona! Apakah ini seorang G-DRAGON? Leader Big Bang yang terkenal badboy itu? Bagaimana bisa kau menikah dengan dia?" Ejek Tiffany sambil melirik Jiyong, memperhatikannya dari atas sampai bawah.

"YA! STEPHANIE HWANG! Dimana pasanganmu? Apa kau datang ke mari sendiri? Haha kasian sekali kau" Teriak Jiyong kesal.

Tiffany mendengus kesal, "Ani! Aku ke sini bersama member SNSD dan Big Bang yang lain. Mereka ada di sana, sedang menghabiskan makanan yang ada" Tiffany menunjuk ke suatu arah sambil tertawa.

Jiyong dan Taeyeon pun ikut tertawa. Mereka bertiga menghampiri member yang lain.

"YA! Jangan kau habiskan makanan ini, masih banyak tamu yang juga akan makan!" Jiyong memperingati Seungri dan Sooyoung yang asik memakan makanan yang ada.

"YA Hyung! Kau tidak boleh seperti ini kepada kami, kau tidak akan menikah dengannya tanpa bantuan kami!" Bela Seungri yang kesal.

"Nde oppa! Kau tidak boleh pelit kepada kami, tanpa restu kami kau tidak akan menikah dengannya" Sooyoung kembali memakan cup cakes yang ada di tangannya.

"Arraseo! Terserah kalian saja"

"Tiffany, kau masih dengan Seunghyun oppa?" Tanya Taeyeon dengan tangan melingkar di lengan Jiyong.

"Aku tidak tahu," jawab Tiffany pasrah.

"YA Hyung! Apa kau tidak menembaknya?" Tanya Jiyong pada TOP yang saat ini sedang berbicara dengan Sunny dan Seohyun.

"Ah oppa! Dia sedang bertanya apa yang Tiffany suka dan bagaimana seorang Tiffany." Ucap Seohyun sambil tersenyum meminta maaf kepada TOP yang sedang menatapnya kesal.

"Ohh, rupanya uri Seunghyun sudah hampir menembak." Taeyang tersenyum penuh makna.

"YA! Urus saja Min Hyo Rin kekasihmu itu, jangan ikut campur urusanku" teriak TOP jengah karena ia merasa terpojok.

"Santai hyung, sebentar lagi kau akan bersama Tiffany. Tenanglah!" Daesung terkikik geli begitu mengucapkan kalimat itu.

"Nde oppa, kau harus sedikit bersabar dengan sifat manja Tiffany." Ucap Yoona meledek TOP.

"Ya! Kenapa kalian semua mengejek Seunghyun oppa?" Tiffany mulai angkat berbicara.

"Omo, Tiffany Hwang mulai angkat bicara melihat calon kekasihnya dibully" Hyoyeon berakting layaknya pembawa berita di televisi.

"Bukankah sebentar lagi Tiffany Choi?" Ucap Taeyeon yang langsung membuat semuanya tertawa.

Bukankah persahabatan itu indah? Begitulah kebersamaan member Bigbang dengan SNSD.

***

"Oppa, apakah kita akan.."

"Mwo?"

"Ani"

"Ah jadi kau berpikir kita akan melakukan itu?"

"Itu?"

"Kau tidak tahu maksudku?"

Taeyeon menggelengkan kepalanya.

"Akan kutunjukan apa yang aku maksud"

Dan selanjutnya kalian tau apa yang dimaksud oleh Jiyong.

A/N : Bentar lagi end, annyeong!

[GTAE] DuetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang