TWENTY ONE - FAMILY

3.3K 293 4
                                    

"Apa kau tau, Jiyong dulu seorang yang sangat manja. Dia sangat manja kepada eommanya,"

"Aish, sudahlah eomma. Jangan mempermalukanku seperti itu"

Yoo Jin —eomma Jiyong terkekeh kecil melihat kelakuan anaknya.

"Tenang saja Jiyong-ah, Taeyeon tidak akan meninggalkanmu jika hanya dengan cerita seperti itu. Benarkan Taeyeon?" tanya Yoo Jin sambil melirik ke arah Taeyeon meminta persetujuan.

"Tentu saja eommonim. Lagi pula itu tidak memalukan, aku bahkan senang mendengar cerita tentang dirimu."

"Dengarkan Jiyong? Dia sangat mencintaimu,"

Jiyong mengerucutkan bibirnya. Eommanya memang selalu senang jika sedang menggodanya. Apalagi Taeyeon, dia bahkan tertawa melihat tingkah Jiyong.

"Kenapa kalian bersekongkol seperti ini?" tanya Jiyong kesal.

"Anniyaa, kita tidak bersekongkol." Jawab Taeyeon sambil tersenyum.

Tiba-tiba Appa Kwon datang dengan membawa nampan di tangannya. Cukup aneh bukan? Bukankah seharusnya Eomma Kwon yang membawakannya? Taeyeon mengernyitkan dahinya heran.

"Apa kau bingung kenapa appa yang membawa minuman itu?" tanya Jiyong yang duduk bersebelahan dengan Taeyeon.

Yang di tanya hanya menganggukan kepala tanpa memalingkan wajah dari objek yang sudah di perhatikan sedari tadi.

"Beberapa waktu lalu, eomma terkena gejala stroke. Sejak saat itu, appa menjadi over protective dengan eomma. Ia bahkan tidak ingin eomma kelelahan sedikit pun,"

Taeyeon tertegun dengan jawaban Jiyong. Betapa bahagianya eomma Kwon memiliki suami sepertinya.

Dan kebahagiaan itu terus berlanjut.

***

"Keluargamu sangat menyenangkan." Kata Taeyeon yang baru saja memasuki mobil.

Jiyong tersenyum mendengar apa yang kekasihnya itu katakan.

"Itu tandanya, kau sudah cocok dengan mereka"

"Baiklah baiklah terserah kau sajalah,"

***

Jiyong menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas di depannya berubah menjadi merah.

"Taeyeon-ah, mungkin ini sangat aneh. Tapi—"

"Apa yang akan kau katakan, oppa?"

"Dengarkan saja dulu." Jiyong mendengus kesal saat Taeyeon menyela omongannya.

"Baiklah baiklah. Mian"

"Dengarkan aku. Mungkin ini sangat aneh bagimu. Tapi aku bukan tipe namja yang romantis. Akan tetapi sudah lama aku akan mengatakan ini,

Jiyong mengubah posisinya duduknya menjadi menyamping menghadap Taeyeon.

"Taeyeon-ah, maukah kau menjadi pasanganku untuk seumur hidup?"

Tin Tin

Jiyong yang sedari tadi menatap Taeyeon tidak menyadari bahwa lampu lalu lintas yang ada di hadapannya sudah berubah menjadi hijau. Ia segera melajukan mobilnya tanpa arah tujuan. Suasana di dalam mobil sungguh sangat awkward sejak kejadian tadi. Kotak cincin yang sebelumnya ia genggam pun ia lemparkan asal.

"Apa kau serius dengan apa yang kau katakan tadi?" Tanya Taeyeon pelan.

"Hmm," gumam Jiyong.

"Jadi apa jawabanmu?" Lanjut Jiyong.

"Ak- ak- aku mau." Jawab Taeyeon gugup.

Jiyong langsung menghentikan mobilnya di pinggiran jalan. Ia langsung menatap Taeyeon dengan pandangan penuh makna.

"Apa kau serius?"

"Tentu saja, kau kira aku berbohong?"

"Anniya, aku tidak percaya ini."

"Baiklah jika kau tidak percaya, aku tidak jadi menjawab iyaa."

"A-a-anniya! Bukan begitu maksudku, akan tetapi— tunggu."

Jiyong segera mencari kotak cincin yang sebelumnya ia lemparkan. Ia membungkukkan tubuhnya berusaha mencari kotak cincin yang menurut nya sangat penting untuk waktu yang sekarang.

"Apa kau mencari ini?" Tanya Taeyeon sambil menunjukkan kotak berwarna merah yang ada di tangannya.

Jiyong melihat kearah Taeyeon. Ia langsung merebut kotak cincin itu dari genggaman Taeyeon.

"Dimana kau menemukannya?" Tanya Jiyong panik.

"Aku mengambilnya saat kau melemparkan kotak itu, lagi pula aku langsung menaruhnya di dashboard."

"Jadi kau belum melihatnya?"

Taeyeon mengangguk.

"Syukurlah,"

Taeyeon mengangkat alisnya bingung. Ia sangat bingung dengan sikap Jiyong yang sekarang.

"Ini untukmu," Jiyong membuka kotak cincin itu lalu memberikan salah satu cincin di dalamnya kepada Taeyeon.

Taeyeon terkekeh pelan.

"Kau melamarku dengan cara seperti ini?"

"Mianhae."


[GTAE] DuetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang