Like there's no tomorrow, Like there's no next time..
Everything that you've done in front of my eyes it's a complete darkness, Say it like you mean it..
In the end, we can't make it..
Even so, I keep hoping..
Even if you say it's a useless dream, j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria dengan berjalan santai membelah hamparan manusia dengan pakaian berkelas yang saling berhambur dilantai dansa. Pria itu mengusap sekilas daun telinganya yang terasa sedikit berdengung.
Kedua pasang manik tajam pria itu menyisir setiap sudut tempat yang sangat minim penerangan itu, kedua bola matanya memicing tak kala melihat sesosok seorang wanita yang tengah duduk memunggunginya dari kejauhan. Pria itu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil berjalan lurus menuju sosok yang memang ia cari.
Pandangan pria itu tak lepas dari sang wanita yang nampaknya tidak sedikit pun tertarik dengan hiruk pikuk club malam yang saat ini tengah ia kunjungi. Wanita itu menopang kepalanya dengan lengannya yang ia tumpukan pada meja counter bartender, ia menyentuh gelas tinggi yang berisi cairan berwarna putih dengan jari telunjuk nya.
Wanita itu menghela napasnya berat tak kala melihat jemari seseorang mengambil alih gelas yang sedari tadi sudah setia menemaninya.
"sedang apa kau disini Kim Seokjin" ucap sang wanita kepada pria yang saat ini tengah menenggak isi dari gelas yang sebelumnya ia rampas tanpa perlawanan itu.
Pria itu berdeham mencoba mengatur laju suaranya akibat minuman yang baru saja melewati kerongkongan nya.
"mencari mu" jawab singkat pria bernama Kim Seokjin itu, pria itu meletakkan gelas dengan santai.
"pulanglah" ucap sang wanita tak kalah singkat, Kim Seokjin mengeluarkan beberapa lembar uang lalu meletakkan nya asal pada counter bartender. Dengan sangat halus pria itu menggenggam jemari wanita yang saat ini bahkan terlihat tak bersemangat berada di dekatnya.
Wanita itu memandang tautan jemarinya dengan seokjin, terasa hangat namun juga menyakitkan. Seokjin menuntunnya keluar melewati beberapa manusia yang masih terlena dengan alunan musik pada club malam itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin membuka pintu penumpang bagian depan mobil BMW 760Li seri 7 nya, tanpa aba-aba wanita itu pun memasuki mobil mewah berharga 372 juta won itu. Pria itu berjalan dengan tenang menuju kursi kemudinya.
"Ahn Hani kau tau aku bukan pengemudi yang baik bukan ?" seru seokjin, namun wanita bernama hani itu tak bergeming. Tanpa canggung seokjin mencondongkan tubuhnya menarik sabuk pengaman membuat hani mengigit pipi bagian dalamnya.
