[Park Shin Hye POV]
Kim Seokjin, pria itu saat ini berada tepat dihadapan ku.
Mata ku terasa memanas dan perih entahlah, apakah mungkin ada sesuatu yang mengganggu sehingga mata ku seperti ingin mengeluarkan cairan, namun sekuat tenaga ku coba menahannya.
Ia berjalan mendekat, entah mengapa aku selalu percaya ia memiliki satu aura yang tidak banyak orang lain miliki, ia sungguh dapat mengendalikan apapun hanya dengan tatapannya.
"Maaf nona bisa bergeser sedikit ?" Napas ku tercekat, nada bicaranya sungguh sangat tegas dan lugas, namun sungguh aku memang bodoh, bahkan untuk menggeser tubuh ku sendiri aku seakan tak sanggup.
You could do better and I’ll start hating on me..[PSH]
[Author POV]
Seokjin memasukkan kembali ponsel kedalam saku celananya, tanpa ragu ia berjalan menuju tempat dimana Shin Hye berdiri.
Pria dan wanita itu kini berdiri berdampingan dengan arah berlawanan.
"Maaf nona, bisa bergeser sedikit ?" Ujar seokjin dengan nada yang sangat sopan, shin hye menolehkan kepalanya mencoba melihat lawan bicaranya. Seokjin terlihat sama sekali tak segan membalas pandangan yang tengah ditujukan padanya.
Shin Hye menengguk salifanya, kedua tangan wanita itu mengepal kuat.
"Shin..." Ucap Min Ho terhenti tak kala pandangan seokjin beralih kepadanya.
"Ah permisi" ucap seokjin singkat, lengan pria itu sedikit bersinggungan dengan bahu shin hye, min ho pun memiringkan tubuhnya bermaksud memberi seokjin jalan.
Seokjin mamasukan kedua tangannya kedalam saku celana nya, ia memberikan senyum nya kepada kasir.
"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya kasir.
"Hot chocolate dan Americano seperti biasa" kasir itu pun mengangguk paham dengan menu favourite seokjin, bisa dibilang pria itu adalah pelanggan tetap dengan selera minuman yang khas.
" Tadi saya sempat mengira anda kesini bersama teman" seokjin menautkan alisnya.
"Orang tadi juga memesan Americano dengan bubuk kayu manis" seokjin mengangguk lalu kembali menunjukan senyumnya.
I know you still think about the times we had..[KSJ]
***
[Park Shin Hye POV]
Kim Seokjin, nama dan sosok itu memang selalu menjadi candu bagi ku, aku bahkan tak ingin membohongi diri ku untuk kenyataan itu.
Hal yang sampai sekarang masih aku yakini adalah aku masih mencintainya namun aku tak bisa bersamanya untuk kebaikannya, aku mengerti itu memang terlihat begitu bodoh, wanita seperti ku memang seharusnya sudah tidak memikirkan hal picisan seperti itu bukan ?
Kim Seokjin, untuk pertamakali setelah lama sekali aku tidak melihatnya, warna rambut nya terlihat hitam, terakhir aku melihat surai halus itu berwarna kecoklatan, namun selain warna rambut nya semua yang ada padanya terlihat tidak berubah.
Ingatan ku kembali memutar masa lalu dimana ia selalu memandang ku dengan hangat, berjalan ke arah ku, menautkan jemarinya yang selalu memberikan kehangatan pada sela jemari ku. Senyum tulusnya dan tawa bahagianya.
"Did you miss me like I missed you ?" [PSH]
[Author POV]
"Park Shin Hye -sshi ?" Tanya wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Cards
FanfictionLike there's no tomorrow, Like there's no next time.. Everything that you've done in front of my eyes it's a complete darkness, Say it like you mean it.. In the end, we can't make it.. Even so, I keep hoping.. Even if you say it's a useless dream, j...