Hyun Ra tak habis pikir dengan apa yang telah ia lakukan belakangan ini. Hampir setiap hari ia berbohong mengenai kesehatannya pada Kyuhyun. Gadis itu seolah kehilangan cara untuk bisa selalu dekat dengan Kyuhyun.
"Miamhaeyo, dokter Cho. Mianhaeyo...Aku sebenarnya tak ingin membohongimu. Hanya saja aku begitu terluka jika melihatmu meluangkan waktu untuk dokter Seo Rin. Aku tidak siap untuk melihat hal itu..."
Kini ia melihat bayangannya sendiri di sebuah cermin besar yang ada di kamarnya. Ia mengoleskan bedak tebal pada wajahnya dan beberapa make up lain yang tak biasa ia gunakan. Rambutnya ia urai tapi ia sedikit menggunakan alat pengkriting rambut sehingga ujung rambutnya sedikit bergelombang.
"Sekarang aku sudah mirip dengan dokter Seo Rin, bukan? Jika aku seperti ini, apa kau mau memberiku kesempatan sedikit saja untuk menjadi kekasihmu, dokter Cho?" ucapnya miris.
Tanpa memperdulikan pandangan orang-orang terhadapnya, Hyun Ra tanpa ragu melangkah menuju Jaseng Hospital. Ia ingin menjalankan rencananya lagi.
Sebuah tangan menghentikan langkah Hyun Ra sebelum ia sampai di ruangan Kyuhyun. Hyun Ra menoleh dan mendapati Seo Rin tengah mencengkeram tangannya dengan kuat lalu menariknya menuju koridor yang sepi.
"Dengarkan ini baik-baik, gadis kecil! Aku tahu kau menyukai Kyuhyun saat ini. Tapi asal kau tahu saja, aku adalah gadis yang Kyuhyun butuhkan! Bahkan sebentar lagi aku akan bertunangan dengan Kyuhyun. Jangan pernah lagi mengganggu waktu Kyuhyun dengan semua actingmu yang sangat konyol itu! Kau kira aku tak tahu? Semua keluhanmu tentang sakit yang kau alami itu hanya palsu, bukan? Dasar gadis licik!" ucap Seo Rin pada gadis yang kini sedang tersudut akibat cengkeramannya. Hyun Ra tak mampu membalas perkataan Seo Rin. Dia hanya menunduk takut dan posisinya kini tersudut di sebuah dinding.
"Dan satu lagi. Rupanya kau berdandan sepertiku untuk memikat hati Kyuhyun? Tidakkah kau tahu jika dandananmu itu sangat jelek? Seharusnya kau bercermin dulu sebelum datang kesini, gadis pengganggu!"
Seo Rin meninggalkan Hyun Ra yang kini tengah menangis. Gadis itu masih diam di koridor rumah sakit yang sepi. Ucapan Seo Rin telah membuatnya benar-benar sakit hati dan terluka.
"Hyun Ra-ya?"
Sebuah suara yang Hyun Ra kenal spontan membuat ia mendongak dan ternyata Kyuhyun-lah yang kini ada di hadapannya.
"Dokter Cho..." Hyun Ra segera berdiri dan menghapus air matanya. Make up yang ia kenakan sekarang sedikit berantakan akibat tangisannya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Kenapa kau menangis?" tanya Kyuhyun sambil melihat wajah gadis itu.
Hyun Ra menggeleng pelan. Ia tak tahu harus menjawab apa.
"Sebaiknya kau ikut ke ruanganku!"
Kyuhyun membawa Hyun Ra pergi ke ruangannya dan menyuruh gadis itu duduk di sebuah kursi di depan meja kerjanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Hyun Ra-ya? Kenapa kau menangis di koridor rumah sakit? Dan kenapa hari ini kau memakai make up seperti ini?" tanya Kyuhyun tanpa jeda. Hyun Ra hanya menunduk. Dia tak tahu harus menjelaskan apa pada dokter yang kini ada di depannya.
Tidakkah kau tahu jika aku seperti ini hanya karenamu? ucap Hyun Ra dalam hati kecilnya.
"Bicaralah, Hyun Ra-ya. Kenapa kau hanya diam?" desak Kyuhyun.
"Aku... kepalaku sakit, dokter Cho." bohong Hyun Ra akhirnya.
"Jeongmalyo? Jadi apa karena itu kau menangis?"
Hyun Ra mengangguk. Dalam hatinya ia merasa sesak karena tak mampu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Kyuhyun menarik tangan Hyun Ra ke arah tempat tidur pasien.
"Berbaringlah disini! Aku akan memeriksa kondisimu." ucap Kyuhyun tegas.
"Tidak usah, dokter Cho. Aku tidak apa-apa." Hyun Ra berusaha menolak namun kedua tangan Kyuhyun menggenggam bahu gadis itu dan membaringkan tubuh Hyun Ra di tempat tidur pasien.
"Diam dan berbaringlah! Apa kau pikir aku tidak khawatir dengan kondisimu? Belakangan ini kau sering mengeluh tentang sakit yang terjadi pada tubuhmu tapi kau selalu menolak untuk ku periksa. Apa kau mau membiarkan sakit yang ada pada tubuhmu menjadi bertambah?"
Hyun Ra terdiam. Kini ia hanya bisa menerima perhatian dokter itu. Sebuah perhatian yang merupakan hasil dari kebohongan yang ia lakukan.
Stetoskop dan tensi meter bergiliran membantu Kyuhyun memeriksa kondisi Hyun Ra. Kyuhyun sedikit heran karena tidak menemukan keadaan yang aneh dari kesehatan Hyun Ra. Tekanan darahnya normal, begitupun kondisi organ dalam tubuh Hyun Ra.
Apa kau berbohong Hyun Ra-ya? Kenapa kau melakukan itu? batin Kyuhyun.
"Aku akan memberimu resep vitamin. Kau harus meminumnya secara teratur!" perintah Kyuhyun. Ia membawa beberapa vitamin yang ada di lemari obat dan memasukkannya ke dalam botol kecil lalu memberikannya pada Hyun Ra.
Hyun Ra mengambil vitamin itu dan turun dari tempat tidur pasien.
"Gomawo dokter Cho. Aku harus segera pergi sekarang." ucap Hyun Ra lalu beranjak namun Kyuhyun mencegahnya.
"Jelaskan dulu mengapa pakaian dan make up mu berubah. Apa yang terjadi denganmu?" tanya Kyuhyun seolah menginterogasi.
"Ini... ini.. aku hanya mencoba mode yang sedang populer untuk anak SMA saat ini." ucap Hyun Ra terbata.
"Jeongmal? Seharusnya kau tidak usah mengikuti trend yang tidak cocok untukmu, Hyun Ra-ya. Kau lebih pantas dengan setelan anak SMA yang sering kau gunakan kemarin. Jadilah diri sendiri dan jangan terpengaruh oleh orang lain." ucap Kyuhyun.
"Arraseo" ucap Hyun Ra singkat.
Ia pergi dari ruangan Kyuhyun dengan hati kecewa. Dengan cepat ia berlari tanpa menghiraukan banyaknya pasang mata yang memandang heran ke arahnya. Sementara Seo Rin yang melihat adanya tangisan di mata Hyun Ra hanya bisa tersenyum sinis.
"Coba saja kau dekati Kyuhyun lagi. Kau akan menyesal karena aku tak akan tinggal diam."
***
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Hyun Ra tak penah berhenti untuk mendapat perhatian Kyuhyun. Berkali-kali ia berbohong dan mengatakan jika ia sedang sakit demi membuat dokter itu memperhatikannya dan menjauh dari Seo Rin. Namun tanpa Hyun Ra tahu, Kyuhyun sadar jika ia berkali-kali dibohongi oleh gadis itu namun Kyuhyun belum sempat menegur Hyun Ra karena baginya ia tak ingin menyakiti hati Hyun Ra sedikitpun. Ia tak ingin kehilangan Hyun Ra, gadis pengganti Hyun In yang sangat disayanginya.
Sebentar lagi musim dingin akan datang. Hyun Ra tak sabar untuk menyambut musim itu karena ia ingin cepat-cepat melihat bunga snowdrop yang ia tanam di taman rumah sakit bermekaran dengan indah. Walaupun sampai saat ini ia belum tahu arti dari bunga snowdrop itu, ia masih tetap berusaha mencari tahu makna bunga itu demi melihat ibunya tenang di alam sana.
"Ibu, aku merindukanmu. Sebentar lagi musim dingin akan datang. Aku menginginkan kehadiranmu di tengah-tengah bunga snowdrop yang sedang bermekaran. Temuilah aku sebentar saja, ibu..." gumam Hyun Ra.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Flower
RomanceKetika seseorang yang kau cintai hanya menganggapmu sebagai adik kecilnya, masihkah kau mengharapkan cintanya? Lalu disaat bersamaan datanglah sosok yang membawa cinta yang jauh lebih pasti dalam kehidupanmu. Akankah kau berpaling pada sosok itu? Sh...