Part 21 (End)

4.6K 195 2
                                    

2 months later....

Seorang gadis cantik tengah menatap wajahnya sendiri di depan cermin. Wajahnya begitu memancarkan kebahagiaan. Gaun indah berwarna putih dengan motif bunga kini melekat indah di tubuhnya yang sedikit mungil.

Sang ayah mendekat ke arah gadis itu dan melihat putrinya yang kini sangat cantik. Kini sang ayah tepat dibelakang gadis itu dan sama-sama memandang ke arah cermin yang ada dihadapan putrinya.

"Akhirnya kau bertemu dengan takdirmu, Hyun Ra-ya. Ayah sangat bahagia. Mulai saat ini Ayah akan melepaskanmu dengan seorang laki-laki yang sudah Tuhan takdirkan untukmu." ucap ayah Hyun Ra.

Hyun Ra menangis terharu. Hari ini seperti mimpi baginya. Menikah dengan seseorang yang benar-benar dicintainya dari sejak dulu. Akhirnya semua penantian yang dia lakukan selama ini berakhir dengan indah.

"Mianhaeyo, aku sempat menjadi putri yang tidak baik untukmu, Ayah. Apa kau pernah menganggapku sebagai gadis yang sangat plin-plan karena merubah calon pengantin priaku dalam waktu yang singkat?"

"Kau tidak salah, Hyun Ra-ya. Semuanya sudah takdir. Ayah bahagia karena akhirnya kau sadar dengan perasaanmu sendiri. Sekarang kau sudah tahu makna dari bunga snowdrop itu bukan?"

Hyun Ra mengangguk. Ia menyeka air matanya dan mencoba tersenyum.

"Waktunya sudah tiba. Kyuhyun sudah menunggumu di altar."

***

Seorang pengantin wanita tengah berjalan di sebuah altar gereja ditemani ayahnya. Ia memakai gaun pengantin yang sangat cantik dan pas di tubuhnya. Seikat bunga snowdrop berada dalam genggaman gadis itu. Senyuman kebahagiaan terukir jelas di wajah cantiknya. Tepat didepan altar, ayah gadis itu menautkan tangan putrinya pada seorang laki-laki yang telah putrinya pilih sebagai pendamping hidup.

"Kyuhyun-ah, tolong jaga putriku dengan baik." ucap pria paruh baya itu.

Kyuhyun mengangguk dan menggenggam tangan gadis itu dengan erat. Keduanya mengucap janji suci di gereja itu dan berbalik meghadap tamu undangan saat keduanya selesai mengucapkan ikrar pernikahan.

Beberapa titik air mata mengalir di wajah cantik Hyun Ra saat ia tak sengaja melihat sesosok wanita yang begitu ia rindukan.

"Ibu, terimakasih karena kau sudah datang ke acara pernikahanku. Berkat bunga snowdropmu, aku bertemu dengan takdirku..." ucap Hyun Ra dalam hati.

Sosok itu tersenyum namun perlahan menghilang. Hyun Ra kini menatap pria yang ada di sampingnya.

"Aku menyayangimu, bunga musim dinginku..." gumam pria itu. Hyun Ra memejamkan matanya saat sesuatu yang hangat menyentuh permukaan bibirnya. Tak ada kata lain yang bisa ia ungkapkan selain kata bahagia.

Kini tiba saatnya bagi Hyun Ra dan Kyuhyun untuk melempar bunga snowdropnya ke arah tamu undangan.

"Hana, dul, set"

Dalam hitungan ketiga, bunga itu jatuh di tangan Yuna yang berdiri disamping Minho.

Hyun Ra yang melihat hal itu benar-benar sangat bahagia.

Semoga kau cepat menikah dengan Minho, Yuna-ya...gumam Hyun Ra dalam hati kecilnya.

***

Ibu, sekarang aku mengerti dengan apa yang kau maksud. Setiap bunga memiliki pilihan untuk hidup di musim yang dia inginkan, begitupun dengan hati manusia. Ternyata, selama ini aku hanya bisa hidup di hati dokter Cho. Sekalipun hatinya sangat sulit untuk ku luluhkan, tetapi pada akhirnya dia menjadi suamiku karena dia menyadari hanya akulah yang bisa tumbuh dihatinya. Dokter Cho bagaikan musim dingin, dan aku bagaikan bunga snowdrop. Bukankah bunga snowdrop hanya bisa tumbuh di musim dingin? Begitupun aku, aku hanya bisa tumbuh di hati dokter Cho...

Dan sekarang aku baru sadar bahwa Yuna dan Minho adalah takdir. Minho bagaikan musim semi karena memiliki sisi hangat walaupun sikapnya terkesan dingin. Sementara Yuna adalah bunga sakura karena dia selalu ceria dan riang bagaikan cerminan bunga musim semi. Pada akhirnya, bunga sakura memang hanya tumbuh di musim semi bukan? Begitupun dengan Yuna, ia hanya bisa tumbuh di hati Minho, musim seminya.

Semuanya berakhir dengan indah, Ibu. Aku bisa menemukan musim yang ku inginkan, begitu pun dengan Yuna. Sekarang aku sangat bahagia, semoga kau juga disana bahagia, Ibu...

_The End_



Snow FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang