Part 15

3K 209 3
                                    

Musim dingin mulai datang. Semua siswa kelas 3 SMA telah siap untuk mengikuti ujian akhir. Walaupun ujian akhir sudah di depan mata, Hyun Ra tetap belum menemukan impian apa yang ingin dicapainya di masa yang akan datang. Ia hanya berusaha untuk mengikuti ujian akhir itu dengan sebaik mungkin.

Sampai saat ini, gadis itu masih sering berpura-pura sakit demi mendapat perhatian Kyuhyun. Sebenarnya ia ingin menyerah, namun pelukan hangat dari Kyuhyun selalu membuat ia bahagia dan tak ingin kehilangan pelukan itu. Cara satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah menarik perhatian Kyuhyun dengan caranya yang terkesan sangat egois.

Seo Rin beberapa kali menemui Hyun Ra dan berkata pada gadis itu untuk menjauhi Kyuhyun. Namun Hyun Ra tak pernah mendengarkan apa yang Seo Rin katakan. Ia merasa Kyuhyun selalu berpihak padanya karena Kyuhyun sudah berjanji untuk selalu menjaga gadis itu. Akhirnya, Hyun Ra-lah yang selalu mendapat perhatian dari Kyuhyun dan membuat Seo Rin semakin geram.

Setelah beberapa hari berlalu, ujian akhir kelas 3 SMA akhirnya bisa dilalui dengan cepat. Hyun Ra, Yuna dan Minho ingin pergi ke suatu tempat sebagai perayaan atas selesainya ujian mereka. Seperti remaja pada umumnya, mereka ingin merasakan bersenang-senang setelah melewati ujian yang sangat melelahkan.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Yuna saat berada dalam mobil Minho.

"Diamlah! Aku akan mengajak kalian makan sepuasnya di restoran milik Ayahku. Anggap saja ini sebagai pesta perpisahan karena sebentar lagi aku akan pergi ke Jepang." jawab Minho. Ya, Minho memang berencana akan pindah ke Jepang dan melanjutkan studynya disana.

Yuna terdiam. Saat mendengar hal itu, ia merasa sangat sedih karena tak ingin Minho pergi jauh sebelum ia sempat menyatakan perasaannya pada pria itu.

"Kenapa kalian hanya diam? Apa kalian tidak mau makan di restoran milik Ayahku?" tanya Minho lagi saat Yuna dan Hyun Ra yang duduk dibelakangnya tidak menjawab sedikit pun.

"Ah.. aku sangat senang, Minho-ya. Tapi, apa kau benar-benar akan kuliah di Jepang? Bukankah di Korea pun sangat banyak Universitas yang bagus?" tanya Yuna.

"Aku pun berpikir seperti itu, Yuna-ya. Tapi, orang tuaku mendesakku untuk kuliah di Jepang karena mereka memutuskan untuk pindah ke Jepang dan tak ingin meninggalkanku sendirian di Korea. Aku memang bukan anak kecil yang harus hidup dengan orang tuanya, tetapi aku juga tak bisa menolak keinginan orang tuaku." jelas Minho.

Yuna semakin sesak saat mendengar hal itu, sedangkan Hyun Ra hanya bisa menggumam kecil atas apa yang dikatakan oleh Minho.

Apa kau sama sekali tak menganggapku berharga, Hyun Ra-ya? Kau bahkan tak terlihat sedih saat sebentar lagi aku akan pergi ke tempat yang jauh... batin Minho sedih.

Tak berapa lama mereka bertiga telah sampai di sebuah restoran yang cukup besar. Yuna tampak takjub sedangkan Hyun Ra tampak biasa-biasa saja. Entah apa yang gadis itu pikirkan saat ini. Ia ingin segera ke rumah sakit untuk melihat bunga snowdropnya yang mungkin sudah mekar

"Ayo masuk!" ajak Minho.

Ketiganya duduk di sebuah kursi restoran yang cukup mewah. Berbagai hiasan di restoran itu terlihat sangat elegant. Pelayan yang ada di restoran itu melayani mereka dengan sangat baik apalagi mereka tahu bahwa Minho adalah anak pemilik restoran itu.

Beberapa saat berlalu, menu yang mereka pesan akhirnya datang. Yuna menyantap makanan itu dengan cepat. Sementara Hyun Ra menikmati makanan itu dengan pelan karena masih panas.

"Dasar pipi dorayaki! Makanmu sangat cepat pantas saja pipimu bulat!" ejek Minho. Yuna menggembungkan pipinya kesal tapi ia tak ingin menghiraukan perkataan Minho.

Snow FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang