Promise : (9) Him Again

178 8 0
                                    

Typo bertebaran

Happy Reading.....

"Eee... Buset mau ngapain lo?" tanyaku nempeleng kepala Daniel, saat mukanya mencondongkan di depan mukaku.

"Aaww... Sakit De!!" serunya sambil ngelus kepala. "Suruh siapa lo bengong aja. Gue ajak ngomong juga"

"Udah ah... Mendingan lo pulang. Betah amat di rumah gue"

"Ga tau apa kalo gue masih mau kangen-kangennan sama lo" katanya menyeringai iblis.

"Najong!! Udah ah hus-hus. Keluar lo dari kamar gue" kataku sambil mendorongnya turun dari tempat tidur.

"Gak mau De... Gue masih mau di sini" ucapnya merentangkan badannya di sebelahku.

"Daniel!! Keluar ga lo?" aku menarik-narik kakinya. Dasar badak bantet.

"Ga mau De...." ucapnya menenggelamkan mukanya ke bantal.

"Kelua ga lo atau gu..." ucapanku terpotong karena suara nyaring dari ponselku.

"Hallo" jawabku sambil keluar kamar.

"Buka pintu" jawab suara dari ponselku.

Aku menatap layar ponselku.
"Ngapain lo?" tanyaku sambil menuruni tangga.

"Buka De" jawabnya membentak.

"Ga mau. Buka aja kalo lo bisa"

"Kalo gue bisa juga udah gue buka dari tadi"

Aku memutar kedua bola mataku. Dasar mrs. Pemaksa. Batinku

"Kiza cepetan" serunya ga sabaran.

Aku melangkahkan kakiku kedepan pintu utama dengan ponsel masih menempel dikupingku.

BLAMM......

Pintu terbuka lebar dan menampakkan sosok yang sangat aku hindari.

"Mau ngapain lo?" tanyaku dengan sebelah tanganku berada di pinggang dan satunya lagi masih menggenggam ponseku yang masih menempel di kuping.

Dia menaikkan sebelah alisnya tersenyum miring dengan ponsel yang masih menempel di kuping.

"Malam" sapanya dan melangkah masuk kedalam rumahku.

Gak sopan banget sih. Belum juga di suruh masuk.

"Lo nyari siapa?" akhirnya aku angkat bicara setelah duduk di sofa.

Dia diam menatapku.

Duh kenapa gue jadi kiku kaya gini.

"Bunda ga ada" ucapku memutuskan pandangan kami.

"Aku gak nyari bunda. Aku nyari kamu" katanya masih memandangiku.

Aku. Kamu. Sejak kapan seorang Anza zordan winata bisa manggil aku kamu

"Ngapain nyari gue?"

"Kangen" katanya menaik turunkan alis tebalnya

Aku mendengus memutar kedua bola mataku dan melangkah kedapur.

Tapi langkahku terhenti ketika Anza mencekal pergelangan tanganku.

Aku menoleh menatapnya

"Ngambekan amat sih" katanya balas menatapku.

"Lepas" kataku berusaha melepaskan tanganku

"Iya. Iya" katanya bangkit berdiri dan melepaskan cekalan tangannya.

"Aku kesini suruh bunda. Buat jagain kamu"

"Hah?" ucapku socked.

"Bunda nelpon aku, suruh jagain kamu"

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang