Valentine

474 28 2
                                    

4 bulan sudah Yuri tinggal bersama keluarga Yamada.
Dia merasa sudah menjadi bagian dari keluarga itu.
Yamada Yu sudah menjadi ayahnya sendiri.
Yuya dan Yuto seperti saudaranya sendiri.
Hanya satu orang, ya satu orang yang bernama Yamada Ryosuke yang sampai hari ini tidak bisa dia anggap seperti saudaranya.
Yuri selalu berusaha melupakan perasaannya pada Ryosuke. Namun, itu sangat sulit.
Setiap hari selalu ada pertengkaran kecil antara mereka berdua.

Bulan ini sudah bulan Februari... akhir April, Yuri akan dijemput oleh orangtuanya.
Februari..ya bulan penuh cinta..dimana  para wanita memberikan coklat pada pria yang dicintainya.

"Aku akan membuat coklat buat Ojisan, Niichan, Yuto dan.... Ryosuke.... apakah Ryosuke benar-benar menghapus perasaan itu?
Okehh!! Berhubung dia sama sekali tidak mengijinkan aku memberitahu perasaanku, jadi akan kuungkapkan lewat coklat!!!! Diterima atau tidak terserahh!!! Yoshh!!"
Yuri berbelanja bahan membuat coklat karena lusa sudah hari valentine.

***

"Ojisan, Ryosuke, besok aku ijin tidak kerja yah.."
"Ada apa Yuri?" Yamada Yu bertanya pada Yuri.
"Lusa kan valentine, jadi aku mau membuat coklat!!"
"Buat orang yang kau cintai ya??" goda Yamada Yu...
Yuri hanya tersenyum
"Buatlah coklat di rumah, jangan lupa kasih Ojisan juga ya..awas kalau tidak!"
"Beresss bossss!!!" Yuri tersenyum riang.

"Ryosuke, coklat dari Yuri jangan dibuang yah!" Yamada Yu menyenggol Ryosuke
"Eh?? Aku?? Mana mungkin dia kasih aku...."
Yamada Yu tertawa sambil menggelengkan kepalanya, "Ryosuke, sensitiflah sedikit!!"

***

Keesokan harinya...
Yuri sibuk menyiapkan bahan coklat di dapur.
"Mau dibantu?"
"Huaaaaaa!! YUTOOO!! Jangan bikin kaget!!!"
"Gomen..hahaha"
"Tidak perlu...kan yang bikin coklat para wanita...nanti pas white day tugas para pria yang kasih kado!!!"
"Aaaa... jadii minta imbalan nihh?!?"
"Pede bangett...belum tentu kamu dapet coklat!!"
"Awas kamu yaaaahh!!!" Yuto membuka keran air dan menyiprati Yuri dengan air
"Hahaha..keluar ga kamu?!? KELUAR SEKARAAAANGGG!!!"
"Yuri!! Astagaaaaa... kamu saking cintanya sama Ryosuke sampai jadi suka teriak-teriak!!!" Yuto berteriak dari dapur.
"Eh!! Awas kamuuu!!" Yuri mengejar Yuto sampai di ruang makan.
Yuri menabrak Yuto dan jatuh di pelukan Yuto.

"Ah gomen.." Yuri terduduk
"Hahahaha..." Yuto malah tertawa
"Kenapa kamu tertawa??"
"Kamu tidak sadar posisi kita??"
"Hentaiiii!!!!!!" Yuri buru-buru berdiri
Ya, posisi mereka bila dilihat bisa dikira macam-macam.
Yuri persis "menduduki" Yuto.

Mereka tidak sadar saat itu Ryosuke melihat kejadian itu dari tangga.
"Yuri dan Yuto....apakah pria itu Yuto?"

***

"Yoshhh!! Selesaii!!"
Yuri membuat 4 buah coklat. Ya hanya 4..

Dia membungkusnya satu persatu...
Untuk salah satu coklat dia menyelipkan surat di dalamnya..
Yuri melihat jam... pukul 12 malam....

Dia mengendap-endap keluar dari dapur, lalu menggantung coklat itu di depan pintu kamar masing-masing pria di rumah itu.

"Semoga suratku dibaca"
Yuri menggantungn coklat terakhirnya di pintu kamar Ryosuke.

***

"Valentine? Huh?"
Ryosuke melihat kalender.
"Terakhir kali aku dapat coklat dari wanita waktu tahun pertama di SMA"

"Okee..saatnya mandi..."
Ryosuke berjalan membuka pintu kamarnya.
Saat dia mau menutup pintu..
"Eh? Apa ini? Coklat?"
"Dear Ryosuke..."
"Dari siapa?? Ada surat..oke aku baca saja dulu"

Ryosuke kembali kedalam kamarnya dan membuka surat di coklat yang digantungkan di pintu kamarnya.

Dear Ryosuke,
Terima kasih untuk 4 bulan ini
Terima kasih atas teriakanmu
Terima kasih sudah mengijinkan aku masuk dapur
Terima kasih sudah mencintaiku (walaupun hanya sebentar)
Terima kasih aku sudah boleh mengetahui masa lalumu
Terima kasih atas pemberianmu

Maaf untuk segala sesuatu yang kuperbuat
Maaf aku tidak membalas cintamu saat kamu masih mencintaiku
Maaf karena aku sudah masuk dalam kehidupanmu

Ryosuke...
Terserah apa kamu membuang surat dan coklat ini, tidak apa-apa.
Melalui coklat di hari kasih sayang ini aku ingin mengungkapkan perasaanku yang tidak aku ungkapkan pada waktu itu...
I love you, Ryosuke.
Aku tidak peduli masa lalumu, karena itu juga bukan kesalahanmu..
Aku tidak peduli kamu anak siapa dan berasal dari mana..
Dan sampai sekarang, aku tetap mencintaimu..
Aku berdoa untuk kebahagiaanmu, mungkin memang kita tidak berjodoh namun aku cuma mau minta satu hal...
Kejarlah kebahagiaanmu, Ryosuke..
Masa lalumu bukanlah penghalang untuk kebahagiaanmu..

Anggaplah surat ini sebagai surat perpisahan...
Aku akan berusaha melupakan perasaanku padamu.
Semoga kita bisa menjadi saudara seperti Niichan dan Yuto...

Ryosuke menangis membaca surat itu... dia bergegas keluar dari kamarnya..

"YURI!!!!"
"YURIIII!!!!" Ryosuke mengetok kamar Yuri, tapi tidak ada jawaban.

"Tousan!! Kau melihat Yuri??" Ryosuke berlari menuju dapur.
"Yuri sudah berangkat dengan Yuto.. kenapa? Kau dapat coklat darinya? Dia bilang kalau dia membuat coklat spesial buat orang yang dicintainya..."
"Eh?? Spesial?? Beda kah??" Ryosuke menunjukkan coklatnya pada Yamada Yu.
Yamada Yu tersenyum dan mengambil coklat Ryosuke.
"Dasar kamu!! Coklatmu ini bentuk apa??"
"Hati? Bukannya emang begitu yah waktu valentine?"
"Coba lihat ke lemari..lihat bentuk cetakan coklat yang Yuri pakai..."

Ryosuke membuka lemari, ditemukannya 3 cetakan bintang dan 1 cetakan hati..
"Eh??"
"Kami dapat bentuk bintang...coklat harus mengeras dulu baru bisa keluar dari cetakannya...itu artinya??"
"Dia hanya membuat satu coklat hati.."

Yamada Yu tersenyum..
"Ryosuke, ingat..dia tinggal 2 bulan lagi di rumah ini sebelum dijodohkan.."

"Arigatou tousan!!"
Ryosuke berlari terburu-buru keluar rumah.

"Dasar anak itu...."
Yamada Yu hanya tersenyum
"Tenanglah, Ryosuke......"

TBC

Someone that I Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang