Berbaikan ?

394 30 3
                                    

Akhirnya 2 minggu berlalu sejak kepergian Yamada Yu...

"Tadaimaaa"
"Otousann!!!" Yuto menghampiri ayahnya dan membawakan barang-barangnya.
"Okaeri, ojisan." Yuri membungkuk
"Mana yang lain?"
"Niichan kerja, Ryosuke di cafe.."
"Apa kabarmu 2 minggu ini Yuri?? Apa Ryosuke masih menyebalkan??"
"....."
"Maafkan dia yah..."
"Ah..tidak apa-apa...ano, aku sudah tau semuanya, ojisan.."
"Tau apa?"
"Tentang masa lalu Ryosuke"
"Siapa yang memberitahu mu?"
"Ryosuke sendiri...."

Yamada Yu menepuk kepala Yuri..
"Lalu?"
"Eh? Apanya??"
"Hubunganmu dengan Ryosuke.."
"..."
"Ojisan sudah tau semua..."
"Eh?"
"Yuya menceritakan semuanya.."
"..."
"Kalian lagi perang dingin kan?? Sudah berapa lama kalian tidak berbicara??"
"1 minggu..."
"Ryosuke bukan tipe orang yang bisa membuka pembicaraan duluan..mungkin kamu bisa membukanya..."
Yuri mengangguk..

***

"Hari ini kita pestaaa!! Otousan pulang bawa banyak makanan!!!!" Yuto heboh mengeluarkan makanan dari dapur
"Makan yang banyak!! Kalian terlihat kurus ditinggal 2 minggu!!"
"Itadakimasuuu!!!"
Mereka makan dengan ramai, kecuali Ryosuke.

"Ryosuke, apa kabar nak?" Yamada Yu mendekati Ryosuke.
"Baik, tousan."
"Kenapa kamu sedih begitu??"
"..."
"Hati orang tidak ada yang bisa membacanya.. apa yang menurutmu terbaik, belum tentu adalah yang terbaik.. dia anak yang baik dan tulus, kebahagiaan orang lain adalah prioritasnya.."
"Eh??" Ryosuke menatap Yamada Yu dengan bingung...

"Aku kasih tau rahasia sama kamu... orang tuanya sudah menjodohkan dia dengan seseorang... begitu dia lulus, dia akan segera ditunangkan... kenapa? Pertama orangtuanya sudah menemukan pria yang tepat.. kedua dia sama sekali tidak pernah menyukai seorang pun, jadi orang tuanya takut hahaha... tapi rasanya kali ini dia sudah mencintai seseorang, jadi seharusnya dia bisa lepas dari perjodohan itu... sayangnya pria yang dicintainya malah menolaknya dengan alasan tidak jelas...."

Ryosuke terdiam..
"Otousan..dia layak mendapatkan pria yang lebih baik..bukan pria yang selalu membuatnya marah dan menangis..."
"Ne..Ryosuke, dia tidak mencintaimu dari awal...dia mencintaimu setelah mengenalmu, mengetahui sifatmu, bahkan masa lalumu..."
"..."
"Nak, dia tau dia akan dijodohkan dan dia sangat menentang itu...akhirnya dia mengajukan syarat itu sampai kelulusannya..."
"..."
"Kamu tau apa yang harus kamu perbuat..."
Yamada Yu meninggalkan Ryosuke.

***

Keesokan harinya di restoran...

"Ryosuke....."
"Eh? Apa?" Ryosuke kaget mendengar Yuri memanggilnya.
"Kita sudahi saja ini semua..."
"Hah?" Ryosuke sangat bingung
"Hahahaha... sudahi perang diam ini...aku lelah berdiam di dapur, berdua tapi seperti sendiri...."
"Aku tidak ada topik!"
"Aku kangen teriakan marah dan kesalmu...." Yuri menyeka air matanya
"Eh?"

"Yuri kangen dimarahi?!? Cewe macam apa ini...."

"Kumohon bersikaplah seperti dulu, berteriaklah lagi...marahi aku..kamu bilanh kamu tidak mencintaiku lagi, jadi kamu bisa marah padaku.." Yuri tersenyum pada Ryosuke
"Eh?"
"Kumohon" Yuri membungkuk dengan dalam.
"Baiklah kalo itu yang kamu mau" Ryosuke tersenyum pada Yuri.

"KERJA YANG BENER!! JANGAN NGAJAK NGOBROL!!"
"Hahaha....." Yuri tertawa lepas sambil menyeka air matanya.
"Haaaaiiii!!!! Siapppp!!"

Yamada Yu melihat ke dapur dan tersenyum.
"Kapan mereka saling menyadari perasaan mereka...."

***

"Haruskah aku menyerah??" Yuri memeluk bantalnya.

Di lain tempat.....
"Haruskah aku menembaknya lagi...aku rasa dia sudah tidak mau lagi sama lelaki plinplan macem ini...plinplan dan bermasalalu yang buruk...." Ryosuke memandang foto Yuri yang dia ambil di taman bermain saat itu.

Someone that I Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang