Penolakan

395 35 7
                                    

"Ohayooo!!"
"Ohayou Yuri!" Yuya menoleh ke arah Yuri.
"Pagi ini kamu ceria sekali..."
"Hahaa..niichan, boleh tanya sesuatu??"
"Unn.. apa??"
Yuri berjinjit membisikkan sesuatu pada Yuya.
Yuya tertawa, lalu dia balas berbisik pada Yuri.

"Ohayou..!" Ryosuke dan Yuto tiba di ruang makan.
"Ohayouu!!!" Yuri tersenyum manis pada mereka berdua sambil membawa sarapan mereka.
"Yuri...kenapa kamu hari ini?" Yuto bingung melihat Yuri yang lebih semangat dari biasanya
"Eh?? Gapapa kok.."
"Aneh......"

Ryosuke hanya diam melihat mereka berdua.
"Hei..bagaimana keadaanmu??"
"Ah Yuya..ya begitulah..hari ini aku mulai kerja lagi setelah 3 hari istirahat..walaupun tidak bisa istirahat karena kalian..."
"He??? Kami kenapa?" Yuri duduk disebelah Ryosuke dengan tampang usil
"Menyebalkan!"
"Hah? Apa? Aku ga denger.." Yuri pura-pura tidak mendengar..
"MENYEBALKAN TAUUU!!!"

Mendengar teriakan Ryosuke, Yuri tersenyum bahagia.
"Orang aneh, diteriakin malah senyum..DASAR ANEH!"
Mendengar itu Yuri semakin senang lalu menoleh ke arah Yuya dan Yuto yang menahan tawa.
"Mau tau kenapa aku tersenyum?"
"GA..."
"KAMU YANG ANEH TAUUUU!!!!!"

Yuri sangat senang, akhirnya Ryosuke kembali menjadi Ryosuke yang dia kenal. Setelah Ryosuke menceritakan masa lalunya 3 hari yang lalu, Ryosuke menjadi sangat diam. Yuri tidak berani berbicara padanya.

"Aku pergi!" Ryosuke berteriak
"HEH?!? Buru-buru sekali... mau kemana?" Yuri berlari ke pintu depan
"Bukan urusanmu!"
"Hati-hati di jalan!!!" Yuri melambai pada Ryosuke.

***

"Ryosuke akan ke restoran jam 5 sore..baiklahh.. aku harus sampai di sana sebelum jam 4!!!" Yuri melihat jam lalu kembali melanjutkan pelajarannya.

15.50

"Yabai....!"
Yuri berlari sekuat tenaga menuju ke restoran.
"Irra- eh Yuri-san, itu apa??" pegawai penjaga pintu bingung melihat Yuri berlari terengah-engah sambil membawa bahan-bahan masakan.
"Hari ini aku mau bikin sesuatu buat Ryosuke. Kalau dia datang tolong tahan jangan masuk dapur yahhh...."
"Baiklah..."

Di dapur Yuri heboh sendiri...hanya dia sendiri di dapur...
Dia mau membuat apa yah buat Ryosuke??

"Tinggal didiamkan dalam kulkas..aku masukan ke kulkas makanan penutup saja, Ryosuke tidak pernah buka..."

"HEH?? APA YANG KAMU LAKUKAN SAMPAI DAPUR BERANTAKAN??"
Yuri dikejutkan dengan teriakan Ryosuke.
"A-ano, tadi aku mencoba resep baru..."
"Trus hasilnya mana?"
"Hasilnya tidak enak, jadi aku buang... tapi tenang saja itu bahan aku beli sendiri...."
"Kalau sampai restoran ini rugi, kamu yang salah!!"
"Haiiii..." Yuri tersenyum

"Hari ini Yuri aneh sekali....kenapa dia???" Ryosuke melihat kearah Yuri yang sedang mencuci semua alat yang ia pakai.

***

"Yuriiii!!!!"
"Eh itu suara Yuto"
"Yuri!! Apa kau tau tugasmu mendapat nilai tertinggi untuk seluruh sekolah??" Yuto berlari mendapati Yuri yang sedang mengelap meja.
"He? Tugas yang mana??"
"Itu yang soal mimpi...."
"Ohhhh...... itu bukan mimpi sebenarnya.. itu memang ingin aku lakukan....."
"Memang kamu tulis apa??" tiba-tiba Yuya muncul dari dapur.

"Niichan?!? Eh masuk dari mana??"
"Kamu terlalu sibuk melayani pelanggan..kamu tidak lihat aku masuk dan menemui Ryosuke...kalau boleh mimpimu apa??"
"Aduh aku malu.."
"Heii nilai tertinggi kok malu..."

"Sebenarnya mimpiku sederhana..membuat orang yang aku cintai bahagia..ya aku menulis tentang orang tuaku yang pergi ke Hokkaido jadi aku harus dititipkan, pada awalnya aku tidak mau tapi itu benar-benar kerjaan yang diinginkan tousan...ya seperti itu lah...."
"Jadi pertanyaan tadi pagi itu termasuk untuk membahagiakan dia yah??"
"Eh?? Membahagiakan siapa??" Yuto bertanya pada Yuri
"Udah ga usah ditanya siapa...kamu juga tau.." Yuya mencubit tangan Yuto, menyuruhnya diam..
"Semoga perasaanmu tersampaikan yahh" Yuya menepuk kepala Yuri.
"Oii niichan!! Siapa yang mau mengungkapkan perasaan?!?"
"Hahaha... ya secara tidak langsung kan kamu kasih liat perhatian kamu....trus abis itu tembak!!"
"NIICHANNN!!"

"Tembak?? Yuri mau nembak siapa?"
Ternyata daritadi Ryosuke mendengar percakapan mereka dari dapur.

***

"Ryosuke..siniiii!!" Yuri memanggil Ryosuke
"Apa??"
"Siniiii ikut akuuu..tapi tutup mata.."
"HEH?? SIAPA KAMU NYURUH-NYURUH AKU?!?"
"Plissss...." Yuri memasang puppy eyes nya, tidak ada yang mampu menolak puppy eyes Yuri.
"Jangan aneh-aneh!!"
"Iyaaa..duduk sini..tutup mata..."

Ryosuke menuruti semua perkataan Yuri...

"Sekarang buka mulut..tapi masih tutup mataaa yaa"
"Heh! Kamu mau ngapain?!? Sampe aku sakit awas!!"
Yuri menyuapi sesuatu pada Ryosuke.

"Bagaimana?!?"
"Eh?!?" Ryosuke membuka matanya, dia melihat strawberry cheese cake di depannya.
"Ka-kamu be-beli di mana?"
"Aku ga mau ngasih tau sampai kamu jawab pertanyaanku.... bagaimana rasanya?"
"Aku ga pernah makan strawberry cheese cake seperti ini..."
"Apa bedanya dengan strawberry cheese cake lainnya??" Yuri menjadi bingung.
"Ini yang paling lembut, manis tapi asam strawberrynya tidak hilang..."
"Kue ini seperti dirimu, Ryosuke..."
"Hah??"
"Aku membuatnya karena aku senang dirimu yang aku kenal sudah kembali...dan pas aku tanya Niichan, dia bilang kamu suka sekali kue ini..."
"..."
"Ryosuke yang baik, lembut, perhatian, namun menyembunyikan semuanya dengan sikap dinginnya.....namun sikap dinginnya itu juga memunculkan kebaikannya"
"..."
"Kamu menjaga perasaanku kan? Waktu melihat Niichan bersama Daiki, kamu menyatakan perasaanmu tapi kamu tidak merubah sikapmu, kamu yang menungguku sampai aku bisa menjawabmu..."
"..." Ryosuke tertegun memandang Yuri
"Sekarang aku akan menjawabmu....."

"Yuri..tidak perlu kau jawab..lupakan saja apa yang pernah aku katakan" Ryosuke memotong ucapan Yuri

"Eh?"
"Iya, aku sudah tidak menyukaimu...." Ryosuke memalingkan wajahnya.
"Yuri, arigatou untuk kue nya." lalu ia meninggalkan Yuri memandangnya tidak percaya...

TBC

*jangan bunuh saya bikin cerita macem ini 😂😂😂😂😂😂

Someone that I Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang