14.

344 54 3
                                    

Namun ketika sedang asik mengirimi pesan, seseorang menabrakku dari belakang hingga ponselku terlepas dari tanganku dan terjatuh kelantai... hancur. Aku segera berjongkok memunguti kepingan ponselku. Siapa sih orang yang menabrakku? Dasar, tidak punya mata!

"Maafkan saya nona, saya tidak sengaja!" Suara seorang laki2 dari belakangku. Aku segera berdiri dan menoleh ke belakang. Dan betapa terkejutnya aku ketika tahu siapa laki2 itu....

"Tae... tae... yong.. taeyong?!" Seruku kaget.

"Irene?!" Serunya juga dengan ekspresi kaget. Selama beberapa detik kami sama2 melotot, rasa terkejut ini tidak bisa digambarkan dengan kata2. Aku sama sekali tidak percaya dengan penglihatanku benarkah laki2 yang di depanku ini Lee Taeyong?

"Kenapa kau disini?" Taeyong bertanya lebih dulu.

"Hei harusnya aku yang bertanya, kenapa kau ada disini?" Kataku membalikkan pertanyaan Taeyong. "Bukankah kau ada di singapura?"

Wajah taeyong mendadak pucat, aku mengerutkan alis, merasa aneh dengan ekspresi wajahnya yang mendadak berubah.

"Ngg.. anu.. aku memang ke singapura, aku baru pulang 2 hari yang lalu" jawabnya gugup. Aku semakin heran.

"Benarkah?!" Seruku sambil memicingkan sebelah mataku.

"Tentu saja benar, kau ini mau mengintrogasiku, hah?! Memangnya kau siapa?" Teriaknya marah.

"Heh taeyong, aku bertanya baik2 padamu, kenapa kau malah berteriak padaku hah?!" Sewotku lalu mendorong tubuh taeyong hingga menabrak tong sampah, semua orang yang ada ditempat ini menjerit histeris.

Taeyong bangkit dan balas mendorongku, aku terjatuh ke lantai, serpihan ponsel sedari tadi kupegang terlepas hingga berceceran di lantai. Aku semakin naik pitam, darahku sudah sampai ke ubun2. Kuseruduk taeyong dengan kepalaku, dia berteriak histeris dan terjengkang menabrak tembok. Dia kembali menyerangku, dan akhirnya kami pun terlibat perkelahian sengit.

Kami berdua duduk dihadapan seorang satpam. Saat ini kami ada di pos keamanan. Laki2 paruh baya itu memandangi kami bergantian, matanya yang tajam seolah2 ingin menerkam kami. Aku menelan ludah.

"Jadi sebenarnya, apa yang terjadi hingga kalian beekelahi seperti tadi?" Tanya laki2 itu. Tatapannya masih tajam.

"Dia yang pertama menabrakku hingga ponselku rusak!" Seruku sambil menunjuk pada taeyong.

Dia langsung mendelik padaku. "Aku kan sudah minta maaf" ujarnya.

"Kau pikir dengan minta maaf, ponselku akan kembali seperti semula hah?! Lihat ponselku, hancur berkeping2, aku minta ganti rugi!"

Taeyong mendecak, lalu berkata dengan nada yang semakin meninggi, "baik aku akan ganti rugi! PUAS!"

"Stoopppp!!!!" Teriak petugas keamanan yang sejak tadi duduk dihadapan kami tanpa kami pedulikan. Aku dan taeyong mendadak diam, kami menunduk karena takut.

"Kalian ini benar2 tidak tahu malu, apa anak muda jaman sekarang memang seperti ini yah?! Bertengkar didepan umum tanpa rasa malu, jika ada masalah rumah tangga lebih baik dibahas dirumah."

"A-apa ???? Pertengkaran rumah tangga????!!" Pekik kami berbarengan.

"Kami bukan pasangan suami istri tuan!!" Teriak taeyong. "Lagipula, siapa yang mau menjadi suami dari gadis sadis seperti dia, sampai bumi berhenti pun aku tidak akan sudi!"

"Hei, lee taeyong, kau pikir aku juga mau menjadi istrimu? Sampai kapanpun aku tidak akan sudi!!!" Balasku tak mau kalah.

"Hahahhaha kalian ini lucu sekali!... TAPI TOLONG JANGAN BERTENGKAR DIHADAPANKU!! KALAU TIDAK... AKU AKAN MEMBAWA KALIAN KE KANTOR POLISI!!!" teriak pak satpam hingga air liurnya muncrat ke mukaku dan taeyong. Aku dan taeyong terdiam sambil mengelap sisa air liur yang menempel diwajah kami. Yaakk, menjijikkan!



.
.
.
.
.

Haloohaaaaa...
Maapkeun baru apdet, bikos hp gw baru masuk RS (konter) :'v
Ini pake hp eomma gw #curhat.
Lanjut.
Aduhh ternyata bang terong yang nabrak mbak ren >_<
Kepo selanjutnya? Hummm kasih vomment makannya biar ane semangat nulis ffnya ching. ^^
Okee... SUNT~

You Are My Everything (TaeyongxIrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang