"Menyembunyikan orang di dalam es?" seperti baru sadar akan sesuatu Pang Goan segera berseru, "maksudmu, kita simpan orang di dalam balok es, lalu meneroboskannya lewat liang api?"
"Benar. Keadaan ini persis seperti peti mati kaca yang tadi kubicarakan, kurasa hanya dengan cara ini saja orang bisa melewati liang api tanpa kuatir terbakar tubuhnya!"
"Kalau begitu mari kita coba sekarang juga...." seru Hui Beng-cu dengan girang.Tapi Pang Goan segera menggoyang tangan dan mencegah gadis itu berbicara lebih jauh, kepada Ho Leng-hong ia berkata, "Apakah kau berhasil menemukan sebab-sebab kegagalan mereka?"
"Ya!" jawab Leng-hong sambil mengangguk, "mereka gunakan air dingin untuk membuat panggung es lebih dulu, kemudian menyuruh puteranya berbaring di atas panggung itu, lalu ayahnya menyirami tubuh anaknya dengan air dingin, karena udara dalam ruangan ini sangat dingin maka dalam waktu singkat sekeliling tubuh puteranya sudah dilapisi oleh es beku, cara ini memang sempurna, sayang mereka telah melupakan suatu hal kecil, yakni setelah air itu membeku maka lapisan es itu akan melengket menjadi satu dengan lantai dan tak mungkin bisa di gerakkan lagi, jelas ayahnya menjadi gelisah, dalam keadaan begini, maka ia ingin menggunakan air panas untuk melumerkan lapisan es, sebab itu tangannya menjadi melepuh dan luka parah, akibatnya mereka berdua mati di tepi kolam."
Sambil mendengarkan uraian tersebut, Pang Goan mengangguk, katanya kemudian, "Mungkin juga tenaga dalam puteranya tidak cukup kuat dan tak sanggup bertahan lama dalam es, akibatnya ia mati sesak di situ."
"Padahal kalau ingin menghindari pembekuan antara balok es dengan lapisan es di lantai, asal kita lapisi secarik kain lebih dulu di tanah sebelum pembentukan balok es, hal ini akan beres dengan sendirinya, kendati demikian masih ada dua hal yang merupakan kekurangan besar yang sulit untuk diatasi."
"Dua hal bagaimana itu?"
"Pertama, cara ini terlalu menyerempet bahaya, sebab siapapun tidak tahu berapa panjang jarak liang api itu dengan daerah aman, kalau jaraknya lebih jauh dari perkiraan, akibatnya balok es itu habis cair lebih dulu sebelum sampai di tempat tujuan, dalam keadaan demikian kita bakal mati konyol."
"Ya, kecuali cara ini tak ada jalan lain yang lebih baik lagi, tapi tetap berharga untuk menempuh bahaya ini. Coba sebutkan pula kekurangan kedua!"
"Kedua, untuk mewujudkan cara ini kita harus korbankan seseorang untuk tetap tinggal di sini, selain itu datarkah liang api itu? Tiadakah tikungan lainnya? Hal ini masih bergantung pada nasib mujur masing-masing, jelas tak mungkin diselidiki sebelumnya."
Pang Goan menengadah dan menarik napas panjang, "Tiada sesuatu cara yang sempurna, kurasa inilah satu-satunya cara yang bisa kita coba sekalipun tetap harus menyerempet bahaya. Bahwa seseorang harus berkorban dan tetap tinggal di sini, kurasa jauh lebih baik daripada semua orang mampus sekaligus, biar aku saja yang tinggal di sini."
"Tidak bisa, Toako adalah pemilik Cian-sui-hu, kalau dibilang siapa yang harus berkorban maka sepantasnya akulah yang tetap tinggal di sini," kata Leng-hong.
"Tidak, orang yang tinggal harus memiliki tenaga dalam yang sempurna, dengan demikian baru bisa cepat mendorong kedua rekannya melewati liang api itu, tenaga dalammu tak dapat menandingi kelihaianku, buat apa kau berebut denganku?"
"Tapi cara ini akulah yang mendapatkan, aku berhak untuk membagi tugas kerja untuk kalian."
"Dalam hal ini jangan dibicarakan soal hak, kita mesti berbicara mengikuti keadaan umumnya, di antara kita bertiga, Siau-cu adalah kaum perempuan, jelas ia tak boleh tinggal di sini, sedang kau adalah satu-satunya orang berhasil menguasai ilmu golok Ang-siu-to-hoat, maka kaupun tak boleh tinggal di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Yanci Pedang Pelangi (Hong Xiu Dao Jiu) - Gu Long
Genel KurguSetiap orang tentu pernah bermimpi. Mimpi memang sesuatu yang aneh. Banyak peristiwa yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata seringkali dapat dialami dalam mimpi. Angan-angan yang sukar terwujud dalam kehidupan nyata dapat dialami dalam mim...