This is What You Came For - Calvin Harris ft Rihanna
Nadya menatap laki-laki yang ada dihadapannya ini, setelah hampir seminggu tiba-tiba laki-laki ini mendatangi Nadya dan memintanya untuk bertemu di Caffe ini.
Awalnya Nadya pikir laki-laki ini memilih untuk tidak melakukan apapun tentang itu. Tapi sekarang ternyata laki-laki memintanya untuk bertemu.
"Jadi lo mau minta apa?" tanya Nadya
"Ada 6 permintaan yang harus lo kabulin" jawabnya
"Oke. Apa aja?" tanya Nadya langsung, ia ingin segera menyelesaikan masalah ini dengan laki-laki ini.
"Oke, jadi Nadya. Lo harus nurutin 6 permintaan gue dan gue gak akan ngebocorin tentang hari itu" katanya sambil mengambil Cappucino nya.
Nadya memutar kedua bolah matanya kesal. Adik kelasnya ini sungguh tidak memiliki sopan santun, dan Nadya baru menyadarinya sekarang.
"Bisa lo sebutin 6 permintaan itu apa aja? Lo terlalu berbeli-belit, gue harus segera ngeberesin masalah ini sebelum cowok gue tau gue ketemuan sama lo dan sebelum semua anak di sekolah tau kalo gue perokok" jelas Nadya membuat laki-laki yang ada dihadapannya itu terkekeh geli.
Benarkan dia memang tidak sopan kepada Nadya.
"Gue serius" Nadya menatap tajam laki-laki itu.
"Oke, pertama putusin cowok lo didepan umum. Kedua jadian sama gue tapi harus lo yang nembak duluan. Ketiga selama jadi cewek gue lo dilarang ngerokok dan ngelakuin hal buruk lainnya. Keempat lo harus jadi pacar yang penurut. Kelima lo gak boleh minta putus apalagi mutusin, gue yang megang kendali atas semua ini. Terakhir ini semua berupa perjanjian, lo jalanin semuanya dengan baik dan gue bakal tutup mulut" jelas laki-laki itu sambil tersenyum licik.
Nadya terdiam berusaha menyerap kata setiap kata yang keluar dari mulut laki-laki didepannya ini.
'Sialan. Ini kedua kalinya gue kena yang kaya gini. Mana perjanjiannya kaya gini banget ' batin Nadya.
"Gimana? Mau gak? Kalo gak mau gue udah nyiapin semuanya buat nyebarin keburukan lo itu" laki-laki itu tersenyum penuh kemenangan.
Nadya diam, ia belum bisa memutuskan apapun.
"Kalo lo mau semua anak di sekolah kita tau tentang keburukan lo gue akan dengan senang hati membantu lo mewujudkan itu, apalagi gue punya bukti yang kuat atas semua itu" jelasnya kali ini ia memamerkan senyuman miringnya. Terkesan meremehkan.
Nadya berpikir sejenak, ia harus menerima dan mengabulkan permintaan gila ini. Demi reputasinya dan demi terlepas dari Reyhan (?).
"Oke, gue bakal ngelakuin semua itu" ucap Nadya menyanggupi perjanjian gila ini.
"Kalo gitu, kenalin nama gue Revandi Putra. Cukup singkat, mudah diingat, sulit dilupakan" laki-laki ini mengajak Nadya untuk berjabat tangan.
Nadya awalnya akan menolak tapi untuk apa menolak, ia harus berbaik-baik hati kepada laki-laki yang akan menjadikannya mainan. Lagi.
#
Reyhan is calling...
Nadya tampak menimbang-nimbang apakah ia akan mengangkat telpon dari Reyhan atau tidak.
Angkat. Enggak. Angkat. Enggak. Angkat.
Angkat.
Nadya menyentuh layar ponselnya ragu. Ia sebisa mungkin harus menyembunyikan pertemuannya tadi dengan laki-laki itu.
Reyhan sangat sensitive dengan hal yang seperti ini.
"Nad lo di mana?" tanya Reyhan diujung sana, dari suaranya ia sepertinya sedang kesal.
Nadya terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa.
"Nad lo diem? Lo di mana?" tanyanya lagi
"Gue dirumah" jawab Nadya pendek
"Tadi lo abis dari mana?" tanya Reyhan terdengar curiga.
"Gue ga-
"Jangan bohong" potong Reyhan
"Lo tadi sama cowok kan?" tanya Reyhan kali ini sangat-sangat tepat mengena Nadya.
"Iya" jawab Nadya akhirnya.
"Kita harus ngomongin ini besok, istirahat pertama dikantin gue tunggu" ucap Reyhan lalu mematikan sambungan telepon sepihak.
Nadya menghela napas. Besok mungkin hari terberatnya.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Between R & R
Teen FictionNadya terjebak perjanjian Perjanjian yang melibatkannya secara sepihak Reyhan Dia awal dari segalanya bagi Nadya Revan Dia pemberi harapan kebebasan bagi Nadya Nadya berada diantara laki-laki yang mempermainkannya Reyhan-Nadya-Revan