Between R & R: #11

319 9 0
                                    

I want You to Know – Zedd ft Selena Gomez

Nadya hanya menatap nasi goreng yang sudah dibuatkan oleh Ibunya. Ia tidak berselera makan. Ini diakibatkan pertengkaran kecilnya semalam dengan Revan.

Dulu Nadya dan Reyhan jarang terlibat pertengkaran, itu dikarenakan Nadya yang selalu menurut kepada Reyhan. Nadya tidak pernah menyangka kalau dengan Revan ia akan beradu mulut mempermasalahkan hal yang seperti itu.

“Nad gak dimakan nasgor nya? Kenapa? Gak enak?” tanya Ibu Nadya bertubi-tubi.
Nadya menggeleng.

“Kamu kenapa?” tanya Ibunya lagi

Nadya tidak menjawab, ia malah menundukkan kepalanya.

“Oke, ada masalah sama Revan? Reyhan? Atau temen-temen kamu?”

“Gak ada masalah kok” Nadya menggeleng

“Kamu bisa cerita lho sama Ibu, apapun” ujar Ibunya

“Ibu berangkat duluan ya, bilangin ke Revan nanti hati-hati bawa mobilnya” lanjut Ibunya.

Nadya mengangguk dan menyalami Ibunya.

#

Revan seperti biasa menjemput Nadya dirumahnya.

Selama perjalanan menuju sekolah Nadya dan Revan sama-sama diam, tidak berniat mengawali percakapan apapun. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Revan tau Nadya marah padanya.

Nadya tau Revan menyembunyikan sesuatu.

Revan melirik Nadya yang sedari tadi memperhatikan jalanan yang mereka lewati, Revan menarik napasnya dan menghembuskannya pelan. Ia harus memulai. Ia harus meminta maaf dan menjelaskan.

“Nad” panggil Revan pelan, ia sedikit ragu.

“Apa?” tanya Nadya tanpa menoleh, melihat ke arah Revan.

Revan tau semuanya akan sulit setelah ini, sebelum Revan memutuskan untuk membicarakan hal ini baik-baik dengan Nadya ia akan menepikan mobilnya terlebih dahulu. Ya setidaknya ia bisa berbicara tanpa harus kehilangan konsentrasinya.

“Kenapa gak ngomong?” tanya Nadya heran, kali ini Nadya menatap Revan.

Revan tersenyum, ia berusaha menyembunyikan keraguan dan juga ketakutannya.

“Nad, gue mau ngasih tau sesuatu. Tapi mungkin lo bakal marah abis ini, gue minta maaf sebelumnya. Sebelum gue selesai ngomong lo jangan potong omongan gue. Dengerin baik-baik” jelas Revan, wajahnya menunjukan keseriusan.

“Van bisa gak kita gak ngomongin ini dulu, gue gak- maksudnya lo gak perlu ngejelasin semuanya sekarang” ucap Nadya, ia tidak ingin mendengar hal yang tidak ingin ia dengar.
Ribet memang.

“Nad gue harus ngomong sekarang” Revan menatap lembut Nadya

“Lo mungkin gak akan ngerti ini awalnya, tapi nanti lo bakal ngerti Nad” lanjut Revan

Nadya terdiam ia menatap Revan, ia menggenggam tangan Revan erat. Entah mengapa dan untuk apa Nadya melakukannya.

“Gue berantem sama Reyhan” ucap Revan pelan

“Gak berantem tonjok-tonjokkan sih, kita berantem dalam konteks balapan gitu. Gue menang dan gue berhak atas kemenangan itu, lo tau alesannya kenapa kita berdua berantem. Gue yakin lo tau” lanjut Revan, ia akan menjelaskan semuanya dengan hati-hati. Ia tidak ingin menyakiti Nadya.

“Gue tau Nad, Reyhan ngasih tau semuanya. Dulu lo juga punya perjanjian. Gue gak tau perjanjian itu kaya gimana, tapi yang gue tau perjanjian itu melibatkan lo dan juga Reyhan. Lo berdua juga pernah ngelakuin itu, gue tau” Revan berhenti, ia menghela napasnya. Terasa berat.

“Gue tertarik, dari awal itu salah. Gue harusnya gak tertarik sama lo, sama dunia lo. Awalnya gue mau main-main sama lo, atau lebih tepatnya mainin lo. Tapi sekarang, walaupun gue udah megang kendali atas diri lo. Gue gak bisa gitu aja ngendaliin lo, selama Reyhan masih nyimpen rahasia lo dan lo nyimpen rahasia Reyhan. Gue gak bisa” Revan menatap Nadya yang sudah menjatuhkan air matanya.

Nadya menangis dan Revan tidak tau harus bagaimana. Awalnya Revan kira Nadya akan marah kepadanya dan menyangkal semua itu, tapi tertanya sekarang Nadya malah menangis. Dan kali ini Revan kebingungan harus bagaimana.

Revan masih menatap Nadya yang mencoba untuk berhenti mengeluarkan air mata, namun air mata Nadya terus saja berjatuhan seolah-olah tidak ada habisnya.

Revan akhirnya memutuskan untuk menarik Nadya kedalam pelukannya.

“Maafin gue Nad, gue menang dan berhak atas lo tapi lo gak bisa gitu aja lari dari perjanjian yang lo buat sendiri” jelas Revan

Mendengar penjelasan Revan, Nadya balas memeluk Revan dan menangis dipelukan laki-laki itu.

Nadya harus menyelesaikan semuanya.

#

Mata Nadya terlihat sembab dan ia baru saja tiba di sekolah. Untung saja bel masuk baru akan berbunyi 5 menit lagi, jadi Nadya tidak perlu repot-repot menguruskan keterlambatannya.

“Lo kenapa Nad?” tanya salah seorang teman Nadya kepo.

Nadya tersenyum seadanya kemudian ia menggeleng.
Nadya tidak perlu repot-repot menceritakan atau menjelaskan mengapa ia bisa terlihat seperti saat ini kepada teman-temannya. Nadya tau, temannya bertanya bukan karena mereka peduli tapi mereka sekedar penasaran. Tidak kurang dan tidak lebih.

Nadya harus ke toilet dan mencuci mukanya agar terlihat lebih segar dan memulai aktifitas belajar. Ia akan menyelesaikan masalah itu nanti.

###

Between R & RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang