Boyfriend - Justin Bieber
"Lo serius Van?" tanya Rio, salah satu teman dekat Revan di kelas.
Revan mengangguk kemudian tersenyum. Ia baru saja mengatakan hal yang membahagiakan dirinya sendiri kepada teman dekatnya ini.
"Sumpah demi apa?" tanya Rio lagi, ia masih tidak yakin dengan apa yang Revan katakan tadi.
Revan menatap Rio malas, "Iya serius, sumpah demi Nadya pacar gue" jawab Revan asal.
"Lo beneran pacaran sama Kak Nadya, dalam konteks beneran plus gak pake perjanjian?" tanya Rio tidak percaya.
Rio memang tidak percaya kepada Revan, temannya itu suka meyakinkan kalau berbohong dan jujur saja Rio sering percaya dengan Revan yang sering bohong.
Revan terkekeh, ia tau temannya yang satu ini mudah dibohongi tapi jika sedang serius ia malah tidak percayaan. Aneh memang.
"Tuh kan lo gitu, untung gue gak percaya" Rio mengerucutkan bibirnya ngambek. Rio memang jenis laki-laki yang mudah ngambek dan ngambeknya kaya perempuan. Tapi Revan betah temenan sama Rio. Ya itu karena Rio orangnya solid, enak diajak ngobrol, diskusi dan macem-macem lah.
"Gue serius, beneran pacaran sama Nadya. Malahan kemaren Nadya ngomong sama Reyhan kalo dia eh, maksudnya kita beneran pacaran terus Reyhan marah ninggalin kita berdua" Revan menceritakan kejadian kemarin sore, saat ia dan Nadya menemui Reyhan.
"Sumpah?" tanya Rio mencoba menanyakan kebenaran itu.
"Sumpah" jawab Revan mantap, kali ini Rio langsung mempercayai Revan. Rio sekarang tau, Revan tidak bercanda dan ucapannya benar-benar sesuai fakta.
"Tapi itu nanti lo gimana kalo pacaran beneran?"
"Eh maksud gue, lo tau kan Kak Nadya itu pernah dipake sama Reyhan. Itu juga gue taunya dari lo sih" lanjut Rio, berbelit-belit.
Revan tampak berpikir sejenak, kemudian ia tersenyum menatap temannya itu.
"Gue tau. Tapi saat ini gue gak peduli lah soal itu, toh mungkin gue gak akan nikah sama Nadya walaupun sekarang gue mau pacaran serius" jelas Revan
Rio mengangguk-ngangguk tanda mengerti ia kemudian menepuk pundak Revan pelan.
"Lo kalo mau serius jangan cuma ngomong doang, buktiin" ucap Rio kemudian ia berjalan meninggalkan Revan sambil berucap "Gue ke kantin dulu bro, laper"
Revan beruntung memiliki teman seperti Rio.#
Nadya membuka ponselnya dan membuka sebuah aplikasi chat.
Nadya S: Heh!
Nadya S: Sayang
Nadya S: Van gue dirumah sendiri pengen makan pizza beliin :*
Nadya terkekeh membaca chat yang ia kirim untuk Revan. Lucu, entah mengapa Nadya menyukai hal ini.
Revandi P: Ok! Otw
Nadya kembali terkekeh, dia sungguh menyukai hal seperti ini. Lucu, so sweet, singkat, padat. Uhh, beruntungnya Nadya dapet berondong kaya plus ganteng unyu.
Nadya cinta Revan.
#
"Ini didepan yang, bukain" ucap Revan kemudian ia menutup sambungan telepon secara sepihak.
Nadya terkekeh kemudian ia berdiri dan segera berjalan menuju kedepan untuk membukakan pintu.
"Nih pizza pesenan kamu sekalian dibeliin soft drink nya juga" ucap Revan sambil memberikan pizza tersebut kepada Nadya yang baru saja membukakan pintu untuknya.
"I love you" ujar Nadya sambil tersenyum menerima pemberian Revan, pacarnya.
"Too" balas Revan sambil tersenyum, ia kemudian bertanya"Gak disuruh masuk nih?"
"Gak, pulang aja sana"
"Gue cium deh. Lo jahat, pacarnya yang ganteng masa gak disuruh masuk, pengen buang air nih gue" protes Revan. Nadya memutar kedua bola matanya, ia malas menanggai Revan. Revan ternyata seperti ini.
Menyebalkan sekali tapi cinta, enggak deng. "Kalo mau masuk ya masuk aja sih, jangan keluarin diluar, di dalem aja" akhirnya Nadya berkata seperti itu.Revan tersenyum miring, "Kata-katamu ambigu yang!"
"Kecebong! Pulang sana" maki Nadya, Revan terkekeh.
###
Gak tau, gak tau lagi harus gimana. Pengen di vomment!!
With love
Zhulieash
KAMU SEDANG MEMBACA
Between R & R
TeenfikceNadya terjebak perjanjian Perjanjian yang melibatkannya secara sepihak Reyhan Dia awal dari segalanya bagi Nadya Revan Dia pemberi harapan kebebasan bagi Nadya Nadya berada diantara laki-laki yang mempermainkannya Reyhan-Nadya-Revan