Between R & R: #9

345 14 1
                                    

Don't Let me Down - The Chainsmokers ft Daya

Nadya menatap Reyhan malas, ia benar-benar tidak mengerti kenapa Reyhan terus-terusan memaksanya untuk kembali berpacaran dengannnya. Lebih tepatnya kembali menjadi mainannya.

"Nad, kenapa?" tanya Reyhan
"Kenapa apanya Rey, semuanya udah selesai kan? Rey gue minta maaf, tapi gue gak bisa. Lagi. Kalo mau ngancem apapun terserah karna semuanya udah gak ada gunanya" jelas Nadya.

Reyhan terdiam. Bungkam.

"Lo tau walaupun menurut lo semua itu masih ada gunanya, kita sama-sama tau sekarang gue yang punya senjata buat ngancem lo. Tapi gue gak ada niatan buat ngancem lo Rey, kita putus dan semuanya selesai. Lupain" lanjut Nadya

Tanpa aba-aba Reyhan menarik tubuh Nadya kedalam pelukannya.

"Ini buat akhir, gue minta maaf" ucap Reyhan pelan kemudian ia melepaskan pelukannya dan berjalan pergi meninggalkan Nadya.

#

Revan diam, Nadya diam. Mereka sama-sama diam.
Revan tau, Nadya memikirkan hal itu. Dan Nadya memang memikirkan hal tersebut.

"Nad kenapa nasib lo gini sih?" tanya Revan mencoba mengawali percakapan.

Nadya menatap Revan tidak mengerti, Revan tersenyum.
"Lo harus ngelakuin hal ini sama Reyhan trus sama gue, lo lepas dari Reyhan ditahan sama gue" jelas Revan, Nadya terkekeh.

"Bener sih, tapi ya gue selalu mencoba nikmatin semuanya. Ini juga kan awalnya kesalahan dan kebodohan gue" ujar Nadya

Revan tersenyum menanggapi kemudian menggenggam tangan Nadya. Nadya membalas genggaman tangan Revan erat.

Mereka sama-sama tau perasaan akan menyenangkan bila dipakai untuk bermain, walau akhirnya mereka akan kelelahan dan menanggung rasa sakit yang begitu hebat. Mereka menyukai itu.

Kebodohan, tertangkap basah, membuat perjanjian, berakhir. Terulang kembali.

"Lo tau suasana kayaa gini cocok buat ciuman" celetuk Reyhan

Nadya melotot.

"Ya tapi gak mungkin kan ngelakuin itu di tempat umum kaya gini" Reyhan terkekeh.

#

Nadya sudah berada di dalam kamarnya, saat ini ia sedang mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Bukan karena Nadya ingin tapi ia harus mengerjakan tugas-tugas tersebut. Setidaknya ia tau kewajibannya sebagai pelajar.

Saat sedang serius-seriusnya mengerjakan tugas, tiba-tiba ponsel Nadya bersuara dan juga bergetar heboh. Nadya segera mengambil ponselnya.

Revandi is calling...

Nadya yang awalnya malas mengangkat telepon tersebut akhirnya menyentuh layar ponselnya dan mendekatkan benda tersebut ke dekat telinga kanannya.

"Halo Nadya" ucap Revan di sebrang sana mengawali percakapan di telepon.

"Halo Revandi ganteng" jawab Nadya terkekeh.

"Makasih pacarku yang cantik. Lo lagi ngapain? Ikut yu Nad" ajak Revan

"Kemana?" tanya Nadya penasaran

"Ke acara keluarga besar gue" jawab Revan

"Gak mau, nanti ketemu sodara-sodara lo"

"Itu tujuan gue ngajak Nad, ayo lah" bujuk Revan

"Gak ah, gue lagi sibuk ngerjain tugas"

"Lo mau dicium apa ikut ke acara ini sekarang?"

Nadya tampak menimbang-nimbang, ia harus memutuskan kedua penawaran gila yang diberikan Revan. Pacarnya.

"Yaudah gue ikut" jawab Nadya akhirnya

"Oke, dandan yang cantik Nadya sayang. Gue jemput lo bentar lagi"

###

Saya tau, ini saya bikin cerita pendek banget dan ya emang saya gak mau panjang² per-part nya karena saya berniat bikin lebih dari 30 part dan saya juga masih amatiran jadi ya. Gini.

I'm so sorry.

Zhulieash.

Between R & RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang