Between R & R: #20

226 9 2
                                    

I can’t feel my face – The weekend

Nadya menghampiri Revan yang sedang duduk di kursi depan rumah Ayahnya, ini sudah hampir jam 7 malam dan mereka harus segera pulang. Maka dari itu Nadya mencari Revan dan setelah itu berpamitan kepada Ayah, Ibu dan Thalia di dalam rumah.

“Van balik yu, tapi pamitan dulu sama orang rumah” ajak Nadya begitu berdiri di depan Revan.

Revan menatap Nadya, ia memperhatikan Nadya secara detail. Perempuan ini lagi-lagi berhasil membuatnya tertarik. Ia selalu tertarik akan Nadya apalagi ditambah dengan keluarga Nadya.

“Van kok bengong ngeliatin gue? Gue tau gue cantik banget, tapi sekarang kita harus pamitan trus balik” ajak Nadya

Lagi-lagi Revan hanya menatap Nadya.

Nadya menghela napasnya menyerah. Revan memang menyebalkan. Mau tidak mau Nadya harus melakukan cara ini. Ia mendekat wajahnya ke wajah Revan dan menatap lembut laki-laki tersebut.
Nadya menempelkan bibirnya ke bibir Revan yang bungkam, saat Nadya akan menjauh melepaskan ciumannya Revan menahannya dan malah menyerang balik Nadya.
Akhirnya mereka berdua berciuman. Di tempat yang tidak seharusnya.

#

“Yah, Nadya pamit pulang” pamit Nadya.

Ayah Nadya yang sedang meminum kopinya menatap Nadya tampak menilai penampilan putrinya itu. Nadya yang merasa diperhatikan secara detail oleh Ayahnya segera membalikan badannya, ia merasa malu.

“Udah malem Nadya harus pulang, assalamu’alaikum” Nadya berjalan pergi meninggalkanAyahnya yang tersenyum penuh arti.

“Revan gak pamitan Nad?” teriak Ayah Nadya kemudian beliau tertawa melihat putrinya yang mempercepat langkahnya tampak salah tingkah.

Ayahnya pasti tau apa yang baru saja Ia dan Revan lakukan. Dan Nadya tentu saja malu.

“Nad cepet banget?” tanya Revan begitu melihat Nadya yang sudah masuk ke dalam mobil.

Nadya menunduk kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Revan awalnya tidak mengerti mengapa Nadya seperti ini, namun setelah mengingat-ngingat apa yang tadi dilakukan olehnya dan juga Nadya, Revan pun tersenyum.
“Kenapa lo senyum-senyum Van?” tanya Nadya, kali ini ia sudah seperti biasa.

Revan tidak menjawab, ia hanya terdiam kemudian menyalakan mobilnya. Dan Revan bersyukur bisa menghabiskan waktunya dengan Nadya hari ini.

“Lo kesambet? Kenapa deh banyak diem, senyum-senyum sendiri abis itu nyosor-nyosor. Anjir gue nyesel ngajak lo kesini” cerocos Nadya yang ditanggapi Revan dengan senyuman.



###

Double post guys!!!!

Between R & RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang