Let Her Go - Passenger
"Gimana rasanya lepas dari gue Nad?" tanya Reyhan tersenyum licik.
Nadya terkekeh sebelum akhirnya ia berkata "Gue ngerasa lagi liburan Rey"
Saat ini mereka berdua berada di apartement Reyhan. Sepulang sekolah Reyhan sengaja meminta ijin kepada Revan, pacar baru Nadya untuk meminjam pacarnya sebentar.
Revan tidak menjawab ya, tidak juga menjawab tidak. Revan hanya terdiam menatap Reyhan dengan tatapan yang sulit diartikan, tanpa menunggu apa-apa lagi Reyhan menarik tangan Nadya dan membawa perempuan itu menuju mobilnya.
"Nad, ini kesekian kalinya lo dateng ke apartement gue. Lo masih inget kan terakhir kali disini kita berdua ngapain?" goda Reyhan
Nadya terkekeh, ia akan dengan senang hati menanggapi godaan Reyhan.
"Kenapa? Lo mau kita ngelakuin lagi?" Nadya tersenyum licik
"Gue sih mau, lagi. Tapi gue gak mau pake punya orang sih" jawab Reyhan
"Gue punya orang lain. Itu alesan yang bagus lo pake" sindir Nadya
Reyhan terkekeh. Ia menyukai Nadya yang seperti ini.
"Itu bukan alesan, tapi kenyataannya emang gitu" Reyhan tersenyum licik
Nadya menatap Reyhan tidak suka. Reyhan suka menatap Nadya.
"Nad, balikan sama gue lupain perjanjian yang pernah kita buat. Lo tau kita emang harusnya pacaran dan gak putus-putus" jelas Reyhan, kini wajahnya menunjukkan keseriusan.
Nadya diam. Ia tau Reyhan benar. Ia tau.
"Lo tau Nad alesannya kenapa seharusnya kita gak putus-putus, lo udah jadi milik gue. Seutuhnya" lanjut Reyhan, kali ini Nadya menatap Reyhan tidak terima namun Nadya tidak bisa berbuat apa-apa. Nadya diam.
Tangan Reyhan berusaha menyentuh wajah Nadya, namun Nadya tidak membiarkan hal itu. Nadya pikir seharusnya ia tidak disini. Nadya bukan wanita munafik, ia tau Reyhan benar. Namun Nadya tidak ingin bersama Reyhan, ia ingin mendapat laki-laki yang benar-benar mencintainya dan mungkin laki-laki itu adalah Revan.
"Rey walaupun gue udah jadi milik lo seutuhnya tapi hati gue enggak Rey. Dan selama ini lo sama gue cuma main-main, lo jadi pemegang kendali dan gue ngikutin lo" ucap Nadya
"Rey, jadi lupain yang dulu pernah kita lakuin. Dan lo udah pernah bilang mau bener-bener ngelepasin gue Rey. Lo harusnya tanggung jawab sama ucapan lo itu" lanjut Nadya
Reyhan terdiam, ia tidak bisa berkata apapun. Jadi sekarang Reyhan tau, Nadya memang benar-benar ingin lepas darinya.
Nadya menatap Reyhan yang masih terdiam, Nadya menghela napas pelan.
Mungkin akan lebih baik jiga ia pulang ke rumah sekarang."Gue harus pulang" ucap Nadya akhirnya, ia berdiri dan kembali menggedong tas nya yang tergeletak di lantai.
#
Revan memutuskan untuk tidak meninggalkan kamarnya, maka dari itu sepulang sekolah ia langsung memutuskan untuk menonton film secara marathon di kamarnya sendirian. Bahkan ia sengaja memasanga mode silent di ponselnya agar tidak mengganggu kegiatannya.
Revan menyukai, sangat menyukai film-film yang memiliki sekuel. Aneh memang, film jenis apapun asalkan memiliki sekuel Revan menyukainya. Itu karena mungkin menonton film marathon lebih membutuhkan waktu yang lama dan Revan memiliki banyak waktu kosong di jadwal kesehariannya.
Bukan karna hanya hobi dan suka menonton film marathon dikamarnya sendiri, kali ini ada alasan lain mengapa ia melakukan ini. Biasanya Revan akan melakukan hobinya di hari-hari libur sekolah, misalnya weekend atau libur apalah-apalah.
Kali ini alasannya sangat membuat Revan galau, Revan mencoba melupakan sesuatu yang sulit untuk ia lupakan.
Poor Revan.
###
Halohaaa...
Selamat menikmati yaa, cerita ini gak bagus-bagus amat kok, jadi saya ngerti kalo gak ada yang vote cerita saya.Saya mau bilang 'makasih yang udah baca, love yaaaa'
Zhulieash
KAMU SEDANG MEMBACA
Between R & R
Teen FictionNadya terjebak perjanjian Perjanjian yang melibatkannya secara sepihak Reyhan Dia awal dari segalanya bagi Nadya Revan Dia pemberi harapan kebebasan bagi Nadya Nadya berada diantara laki-laki yang mempermainkannya Reyhan-Nadya-Revan