Bagian 4

2.2K 342 19
                                    


"Yah, aku tahu. Kau tenang saja, Tuan."

Baekhyun baru saja mengakhiri sambungan telepon luar negeri, pada seseorang yang memesan salah satu pelacurnya. Pelanggan Baekhyun yang menetap di salah satu negara Eropa itu, memesan satu gadis perawan dengan tingkat perkembangan sel telur di dalam ovarium yang sangat baik dan sehat. Baekhyun duduk bersandar di kursi besar kesayangannya, membolak balik kertas hasil tes dari dokter kandungan pada sepuluh pelacur baru yang masih perawan. Sejujurnya Baekhyun tidak paham dengan hasil tes itu, dia hanya memperhatikan urutan nama-nama gadis di lembaran kertas itu.

"Apa urutan di kertas ini, adalah urutan tingkat kemampuan mereka untuk hamil?" tanya Baekhyun, tanpa melihat ke arah gadis berbadan mungil yang punya senyum persis dengan senyumnya, duduk di meja kaca depan kursi Baekhyun. Pria itu masih membaca nama-nama di lembar kertas.

"Iyah, dokter Yoon bilang seperti itu."

"Apa luka-luka gadis itu sudah sembuh?" Baekhyun bertanya lagi, mata sipitnya masih mengamati lembar kertas.

"Yang mana? Siapa namanya?"

"Aku tidak tahu namanya, Yeri. Pokoknya dia gadis yang datang seminggu lalu, apa dia sudah siap jual?"

"Maksud Oppa, Kwon Eunji?"

"Mungkin." Baekhyun mengernyit, dia benar-benar lupa nama gadis itu.

"Ah, dia...sudah lebih baik. Dan sampai sekarang, dia masih percaya jika aku adalah salah satu wanitamu, Oppa."

Yeri tertawa, Baekhyun hanya tersenyum seraya mengusap puncak kepala Yeri dengan segenap rasa sayang yang dia punya. Byun Yeri adalah gadis kecil yang menjadi satu-satunya alasan bagi pria kejam tanpa perasaan seperti Baekhyun, untuk tetap menarik napas di dunia ini. Yeri segala-galanya untuk Baekhyun, dia akan melakukan apa saja untuk adik tercintanya itu.

"Namanya ada diurutan paling atas, berarti dia yang akan aku tawarkan pertama kali. Kau bisa membantunya untuk sedikit bersiap 'kan? Pembeli itu akan segera datang, aku tidak mau memberi kesan buruk pada pelanggan kita."

"Tentu. Oppa tenang saja, aku bisa diandalkan."

"Terima kasih. Jangan lupa minta bantuan Yixing jika dia berulah dan ingat jangan sampai kau terluka, paham?"

Yeri tertawa lalu turun dari meja kaca, dia membungkuk, mengalungkan kedua tangannya di bahu Baekhyun. Yeri mengecup pipi Baekhyun, mengucapkan serangkaian kata sambil tersenyum manis. Serangkaian kata yang selalu akan membuat Baekhyun tersenyum, berbunga, sangat bahagia, bahkan membuat Byun Baekhyun rela menyerahkan nyawanya itu gadis itu.

"Oppa juga tidak boleh sakit dan membuatku khawatir. Aku sangat menyayangimu, Baekhyun Oppa."

~000~

Tidak ada kabar yang lebih mengejutkan bagi seorang Scarlett Kurt, daripada berita tentang pernikahan Kim Jongin yang akan diselenggarakan di hari yang sama dengan pernikahannya. Scarlett lunglai di sepanjang langkahnya menyusuri selasar rumah kediaman Park yang luas dan panjang. Dia tidak menyangka dengan kabar pernikahan Jongin, meski dia tahu cepat atau lambat kabar itu pasti akan dia dengar. Jongin tidak mungkin tetap melajang, pria itu pasti akan menikah suatu hari nanti, hanya saja Scarlett tidak menyangka waktunya secepat ini.

Scarlett berhenti, sosok Jongin berdiri di ujung selasar, dunia mereka beku hanya dalam satu tarikan napas.

"Kenapa?"

Cecar Scarlett setelah menyisakan jarak tiga langkah di antara mereka. Jongin diam saja, berdiri jemawa dalam bahasa tubuh yang sulit untuk diartikan. Wajahnya terlalu datar, namun iris cokelat itu menghunus tepat di dasar jantung Scarlett yang bergemuruh.

The Second OPERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang