Summary:
Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun,apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk Harry? Apakah kisah penyelamat dunia sihir itu akan berubah sepenuhnya? / "Tidak, Potter. Aku akan menempatkanmu di sana. Tempat di mana kau seharusnya berada. SLYTHERIN!" / "Kau yakin dia sanggup beradaptasi disini? Santo Potter itu—" / "Akan kulakukan apa pun untukmu. Apa pun. Kumohon ubahlah aku, Malfoy." / "Kau bilang apapun, kan?" / DRARRY! Read and review, please.
.....
Hal pertama yang ia lakukan saat kesadaran merayapinya adalah mengumpat. Tangan kirinya meraba-raba meja di samping ranjang pasien itu untuk menemukan kacamatanya. Sebuah kesialan telah berlanjut dan menyebabkan terkurung di sayap rumah sakit semalaman tanpa teman. Harry James Potter menghela napas, merasa kacau. Ia masih memiliki sesuatu untuk diluruskan dengan si pirang-platina itu. Bukan kesalahannya ketika ia tanpa sengaja membuka pintu kamar asrama di saat yang tidak tepat begitu. Bukan kesalahannya juga ketika ia bercerita pada Ron dan Hermione. Merlin, ia tak bisa memendamnya sendiri, kan?
Draco Malfoy. Si ular berbisa itu. Harry memejamkan mata, mengulang keping demi keping memori yang masih terbakar di otaknya. Cowok sialan itu memukulnya, benar-benar memukulnya. Rasa sakitnya bahkan masih terasa sekarang. Sisi kepalanya masih berdenyut-denyut. Harry mengernyit, baru menyadari kesakitannya. Perlahan jemarinya terangkat dan menyentuh tempat sebuah luka memar masih membekas.
"Brengsek—"
Tepat saat itu, pintu rumah sakit mendadak terbuka. Menampakkan sosok riil pemuda yang baru saja disebut namanya. Tetapi ada sesuatu yang lain. Di sana, jauh di kedalaman mata abu-abunya, di mana biasanya dingin dan kelam menyelimuti sepenuhnya, kini ada cercah kegelisahan di sana.
Malfoy perlahan membuka suara, "Apa kau tahu sesuatu tentang aturan baru itu? Mengapa Dumbledore melarang kita mendekati koridor lantai tiga?"
.....
a Drarry fanfiction written by GinevraPutri:
Change Me, Malfoy
Harry Potter © J.K. Rowling
Rated-T. Romance and Adventure.
Warning: A little bit bad languange. Maybe typo(s), OOC(s), plothole(s).
Alright. I told you that. And now-
Enjoy this.
.....
Chapter 4 - Awal
Harry menaikkan alisnya sebelah. "Kau melantur?"
"Merlin, Potter! Jawab saja!" desak Malfoy.
"Aku tak tahu apa pun soal itu."
"Benarkah?"
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Dan— sialan, apa yang kau lakukan di sini setelah meninjuku, keparat!"
Malfoy mengerjap dan menyadari ia berhadapan dengan siapa. Harry James Potter, demi apa pun, pria yang baru saja ia tinju. Malfoy menghela napas dan perlahan menghilangkan semua kecemasannya tadi, memasang topeng dinginnya seperti biasa. "Well, itu kesalahanmu sendiri."
Harry membanting dirinya ke posisi duduk. "Bagaimana bisa itu kesalahanku? Kau sendiri yang bermesraan tidak pada tempatnya! Siapa saja bisa masuk dan melihat kalian, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, Malfoy
Fanfiction[WINNER OF #WATTYS2018: THE REVISIONIST!] [COMPLETED] Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk...