Summary:
Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk Harry? Apakah kisah penyelamat dunia sihir itu akan berubah sepenuhnya? / "Tidak, Potter. Aku akan menempatkanmu di sana. Tempat di mana kau seharusnya berada. SLYTHERIN!" / "Kau yakin dia sanggup beradaptasi di sini? Santo Potter itu—" / "Akan kulakukan apa pun untukmu. Apapun. Kumohon ubahlah aku, Malfoy." / "Kau bilang apa pun, kan?" / DRARRY! Read and review, please.
.....
Ia sudah mulai merasa Proffesor Dumbledore kerap kali memerhatikannya semenjak insiden Troll Gunung waktu itu. Bukannya ia risih atau apa, hanya saja hal itu terasa aneh, mengingat bukan hanya ia yang saat itu terlibat dalam urusan Troll, namun Malfoy, Ron, dan Hermione juga ikut serta. Sayangnya, sejauh pengamatan Harry, Proffesor Dumbledore tidak menaruh perhatian khusus pada mereka bertiga, padahal jika ada yang perlu dikhawatirkan, pastilah Hermione orangnya, mengingat refleksnya yang agak berkurang, mungkin karena sedikit syok pasca serangan Troll.
Harry tak habis pikir. Serangan Troll itu kelihatannya mengubah segalanya. Walaupun masih canggung, setidaknya Ron tidak lagi memusuhinya. Begitu pun dengan Malfoy.
—ups.
Yah, berawal dari malam itu, malam yang tak akan sanggup Harry lupakan, ketika.. ketika lengan hangat itu.. memeluknya..
Harry menghela napas, mencoba menghempaskan segala rasa yang diam-diam menohok hatinya, rasa asing yang mulai tumbuh sejak malam itu. Ia tahu dalih persahabatannya mulai memudar. Tapi ia tak peduli. Ia akan melakukan apapun untuk membuat Malfoy tetap berada di dekatnya, tetap bertahan di sampingnya. Apa saja.
"Harry?"
Harry tersadar dari lamunan panjangnya. Ditatapnya Hermione yang tengah memandangnya dengan cemas.
"Kau baik-baik saja?"
"Ah, ya. Maafkan aku, Hermione." Harry tersenyum tipis. "Ada apa?"
"Aku hanya ingin menyampaikan ini padamu." Hermione menyerahkan satu gulungan perkamen pada Harry.
"Terima kasih," balas Harry.
Dibukanya gulungan perkamen itu perlahan-lahan. Dan di sana, tepat di sana, Harry melihat nama yang nyaris membuatnya mengangkat alis tinggi-tinggi.
Albus Dumbledore.
.....
a Drarry fanfiction written by GinevraPutri:
Change Me, Malfoy
Harry Potter © J.K. Rowling
Rated-T. Romance and Adventure.
Warning: A little bit bad languange. Maybe typo(s), OOC(s), plothole(s).
Alright. I told you that. And now-
Enjoy this.
.....
Chapter 9 – Broken
"Jadi, apa yang dia katakan?"
Harry baru saja akan melepas jubahnya ketika ia mendengar suara itu. Diputarnya tubuh dan ia melihat sosok itu, bertengger di atas sofa ruang rekreasi dengan santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, Malfoy
Fanfiction[WINNER OF #WATTYS2018: THE REVISIONIST!] [COMPLETED] Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk...