Jatuh

10.7K 1.5K 138
                                    

Summary:

Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk Harry? Apakah kisah penyelamat dunia sihir itu akan berubah sepenuhnya? / "Tidak, Potter. Aku akan menempatkanmu disana. Tempat dimana kau seharusnya berada. SLYTHERIN!" / "Kau yakin dia sanggup beradaptasi disini? Santo Potter itu—" / "Akan kulakukan apapun untukmu. Apapun. Kumohon ubahlah aku, Malfoy." / "Kau bilang apapun kan?" / DRARRY! Read and review, please.

.....

Draco Malfoy menahan keinginan menjambret tongkat sihir dari sakunya ketika iris hijau itu lagi-lagi memicing tajam ke arahnya.

Brengsek. Jangan tatapan itu lagi.

"Jadi kenapa seorang Draco Malfoy ada di sini?" mengucap.

Haha. Pertanyaan bagus. Terlalu bagus hingga yang ditanya tak mampu menjawab. Jadi kenapa kau ada di sini, Draco baby?

Jadi kenapa sejak awal kau berjanji padanya, menuruti permintaannya, berdampingan dengannya, dari waktu ke waktu, dari kelas ke kelas, dari tugas ke tugas?

"Jadi kenapa kau bertanya saat kau tahu jawabannya? Saat kau tahu semua alasannya, Potter?"

"Tidak."

Jadi kenapa sejak awal kau bersikukuh bahwa kau mampu mengubahnya menjadi seorang Slytherin, dan bahkan merenggangkan hubunganmu dengan sahabat-sahabat lama hanya demi dirinya?

Malfoy mendengus. "Takut untuk membuka mata? Merlin, akuilah, Potter."

Jadi kenapa, Draco, kenapa kau terlibat sejauh ini?

"Kau yang merusakku."

Kadang kala batinmu mengangkat bahu, sekali waktu logikamu mengumpat. Mungkin semenjak hatimu terjatuh dalam labirin hijau cemerlang itu, memang sudah hakikatnya kau tersesat.

.....

a Drarry fanfiction written by GinevraPutri:

Change Me, Malfoy

Harry Potter © J.K. Rowling

Rated-T. Romance and Adventure.

Warning: A little bit bad languange. Maybe typo(s), OOC(s), plothole(s).

Alright. I told you that. And now-

Enjoy this.

.....

Chapter 10 – Jatuh

Harry James Potter mundur selangkah ketika frasa itu merayapi kokleanya dan segera saja dikirim ke otak untuk diterjemahkan.

Merlin, sepertinya ia sudah tuli.

"Jangan pura-pura bodoh," Draco Malfoy tertawa getir. "Jangan bersikap seakan kau tidak bersalah, seakan kau tidak melakukan apa—"

"Malfoy—"

"—apa, karena kau adalah satu-satunya alasan aku ada di sini, Potter. Kau. Kau, di antara urusan lain yang lebih mendesak, dan itu kau."

Jeda.

"Aku tak tahu apa yang kau bicarakan, Malfoy. Jangan sok melankolis, oke, aku takut mendengarnya. Kau perlu ke Madam Pomfrey."

Change Me, MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang