Summary:
Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk Harry? Apakah kisah penyelamat dunia sihir itu akan berubah sepenuhnya? / "Tidak, Potter. Aku akan menempatkanmu di sana. Tempat di mana kau seharusnya berada. SLYTHERIN!" / "Kau yakin dia sanggup beradaptasi di sini? Santo Potter itu—" / "Akan kulakukan apa pun untukmu. Apa pun. Kumohon ubahlah aku, Malfoy." / "Kau bilang apa pun, kan?" / DRARRY! Read and review, please.
.....
Malfoy bilang ia tidak boleh berdiam diri.
Malfoy bilang ia tidak boleh terpaku disana.
Malfoy bilang ia harus mengendalikan diri.
Dan ia juga harus lari, kan? Merlin, ia harus lari!
Ah ya, tunggu dulu, sejak kapan Malfoy jadi terdengar seakan begitu perhatian padanya? Apa mungkin, semenjak perjanjian itu?
Eh—
Sebuah cengkraman kuat menyambar lengannya, menguncangnya dengan tidak sabar. Sepatah dua patah kata mulai merayapi pendengarannya, perlahan melontarkannya kembali pada situasi. Situasi sekarang ini.
"—fuck you, Potter!"
Ah, kenapa suara itu kedengaran sangat panik? Memangnya apa sih yang perlu dicemaskan sampai sebegitunya? Dasar berlebihan.
"Merlin, dasar otak udang! Hei! Sadarlah, bodoh!"
Siapa orang ini, yang berani-beraninya mengatainya otak udang? Ditambah kosa kata bodoh sebagai penutupnya pula.
"SIALAN—"
Kali ini suara makian itu disela oleh geraman. Geraman yang cukup membingungkan. Harry mengerjap, merasa aneh. Takut, tapi sama sekali tidak tahu apa yang ditakutkan.
Hela napas. "A-aku akan mati disini."
Mati?
Cengkraman itu perlahan melonggar. "Malfoy malang."
Tunggu dulu. Malfoy? Malfoy siapa? MALFOY SIAPA KATANYA?
"M-malfoy?" Harry mendapati dirinya bersuara, di saat Merlin sudah puas dengan leluconnya dan berbaik hati mengembalikan kesadaran Harry. Linglung, ia terhuyung dan menggeleng-geleng, menyesuaikan diri dengan kegelapan.
Cowok bersurai pirang-platina itu menoleh secepat sambaran kilat dan menarik kerah kemeja Harry dengan mata menyala-nyala. Gejolak amarah berkobar dalam dirinya, mendesak ingin dilampiaskan. Namun kali ini—hanya kali ini—cowok itu menarik diri, menolak nafsu membunuh yang iblis sajikan di depan matanya.
Malfoy mengerang frustasi, melemparkan tatapan ngeri pada makhluk raksasa dengan tampang yang siap mencaplok kepalanya setiap saat—Harry berjengit kaget begitu menyadarinya—, dan kembali menatap iris kehijauan Harry yang tampak seakan bersinar dalam gelap. Hela napas satu dua kali, sebelum Malfoy menggenggam tangan Harry erat-erat, menyelusupkan jemarinya di antara jemari Harry, seraya mengangguk, memberi tanda.
Keduanya mulai mundur teratur.
.....
a Drarry fanfiction written by GinevraPutri:
Change Me, Malfoy
Harry Potter © J.K. Rowling
Rated-T. Romance and Adventure.
Warning: A little bit bad languange. Maybe typo(s), OOC(s), plothole(s).
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Me, Malfoy
Fanfiction[WINNER OF #WATTYS2018: THE REVISIONIST!] [COMPLETED] Dunia sihir butuh seorang pahlawan. Namun, apa yang akan terjadi jika topi seleksi tak mau mempertimbangkan pilihan Harry Potter kecil? Bagaimana jika topi kumal itu meneriakkan 'Slytherin' untuk...