Esok harinya Jimin mencari Jaehye ke kelas Jaehye. Untungnya Jaehye tidak masuk kelas karena sakit. Yoongi tahu ini akan terjadi cepat atau lambat. Kondisi Jaehye kemarin saat ia menemukannya di toilet benar-benar tidak baik. Flu atau demam pasti akan membuat Jaehye sakit.Dan Yoongi juga tahu, cepat atau lambat Jimin akan mengejar-ngejar Jaehye secara blak-blakan seperti ini. Jimin bahkan berseru di kelasnya memanggil nama Jaehye. Membuat seisi ruangan riuh karena tidak menyangka-nyangka Jimin yang mantannya Sena mencari Jaehye anak yang bahkan tidak banyak bicara di kelas.
Gosip di sekolah mudah sekali menyebar dan mengila. Ia merutuki Jimin yang bodoh tidak berpikir mengenai akibat yang dilakukannya. Atau dia sudah tahu dan sengaja melakukannya.
Saat bel istirahat Yoongi mendatangi Jimin di atap sekolah. Ia tahu jika Jimin selalu nongkrong di sana dengan temannya.
"Oh, kapten basket.., ada apa menemuiku?" Jimin menyambut mantan seniornya di tim dengan senyum cerah.
"Aku perlu bicara denganmu." Yoongi secara tidak langsung mengusir Taehyung yang ada di sana. Jimin melirik pada Taehyung, dan Taehyung tahu artinya bahwa dia harus pergi.
"Oke, aku pergi-aku pergi.." Taehyung pergi berlalu dari sana.
"Apa pelatih berubah pikiran?" tanya Jimin. Yoongi mengeleng
"Bukan soal itu."
Jimin tertawa, "Oke, santai saja. Aku juga tidak mau bergabung lagi dengan tim." katanya.
Yoongi mengerutkan keningnya sebentar dan memasang ekspresi lurusnya. "Kau mencari Jaehye tadi."
"Oh.." Jimin tahu jika kalimat itu mewakilkan bagaimana Yoongi begitu peduli dengan kehadirannya yang mencari-cari Jaehye. Itu artinya Yoongi juga adalah musuhnya.
"Iya, aku mencarinya. Dan kudengar dia tidak masuk.""Apa kau melakukan sesuatu pada Jaehye kemarin?"
Sebelah alis Jimin terangkat. Ia menyukai bagaimana Yoongi begitu peka dengan Jaehye.
"Emm..., itu rahasia." jawaban Jimin membuat Yoongi muak.
"Apapun yang kau lakukan, kau telah menyakitinya. Jadi, menjauhlah dari Jaehye jika kau hanya membuatnya sakit." Yoongi berlalu dari sana, meninggalkan Jimin yang mendengus. Kemudian melewati Taehyung yang menguping di pintu atap.
Taehyung tersenyum melihat punggung Yoongi menjauh. Kemudian tertawa sebentar mengejek teman baiknya itu.
"Oh, kau punya musuh banyak Jimin.""Diamlah Tae..." Jimin lagi-lagi mendengus.
"Dia seniormu di club basket kan?" Taehyung duduk di kursi lipat yang ada di sana.
"Ya, kupikir dia hanya teman sekelas Jaehye." Jimin kembali tiduran di kursi panjang yang ada di sana.
Taehyung meliriknya malas-malasan. "Apa yang akan kau lakukan kali ini?"
"Singkirkan saja." gumam Jimin sebelum memejamkan matanya dan tertidur.
"Aku tidak mau melakukannya. Kau saja yang urus sendiri, toh..kau tidak memberiku keuntungan." Taehyung ikut-ikutan tidur di kursinya.
Hari ini memang tidak terlalu panas. Bahkan awan-awan berkumpul menghalangi cahaya matahari. Membuat musim panas ini lebih sejuk dari biasanya.
....
"Nuna, aku membelikanmu obat."
Jungkook menyembulkan kepalanya di pintu kamar Jaehye."Kenapa kau tidak sekolah?" Jaehye bangun dari tidur-tidurannya.
"Aku tidak enak hati meninggalkanmu sendirian." Jungkook menghampiri Jaehye dan menyerahkan satu kantong kresek kecil berisi obat demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)
Fanfiction[Bahasa Indonesia] [Tamat] (Bonus Chapternya aku unpublish karena khusus buat di fanbook saja😉) Ini hanya cerita seorang gadis yang menyukai seorang laki-laki brengsek. Lalu kemudian, muncul satu laki-laki lain yang benar-benar mencintai si gadis...