#Jaehye
"Ekhem,"
Aku menoleh ke samping kananku, dan menemukan Sena duduk di sana. Jantungku berdetak cepat dengan mata yang terbelalak. "Boleh aku bergabungkan?" matanya yang kecoklatan menatapku penuh arti. Tatapannya padaku seakan-akan ia telah menangkap kelicikanku.Saat itu, baru pertama kalinya aku melihat ekspresi lain dari Sena yang mengerikan ketimbang ketika dia berteriak marah padaku pagi tadi.
Entah kenapa, situasinya benar-benar sesak dan sulit untukku. Perasaanku campur aduk yang lebih merasa takut jika Sena ada di sini. Takut jika prasangkaku benar mengenai Sena yang akan melabrakku lagi. "Tentu," tapi aku mengijinkannya duduk di samping ku pada akhirnya.
Sena memakan makan siangnya dalam diam. Aku memperhatikan betapa kesal wajahnya saat makan.
"Seberapa jauh kau mengenal Jimin?" dan pertanyaan tiba-tibanya membuatku tidak siap. Aku diam beberapa detik tidak tahu harus menjawab apa.
"Maksudmu?" tanyaku. Ia menatap kesal padaku.
"Sejak kapan kau bisa dekat dengan Jimin seperti ini. Makan bersama, mengobrol, dan tertawa bersama. Bahkan kemarin Jimin mencarimu ke kelas, dia meneriakan namamu dengan wajah gelisah. Perlakuannya padamu berbeda sekali saat dia masih bersamaku. Hanya satu lirikan saja aku tahu, Jimin menyukaimu."
Sena berbicara panjang lebar, dan aku hanya terdiam saja mendengar semua pembicaraannya.
"Aku masih mencintainya, Jaehye. Kuharap kau mau mengerti dan tidak terlalu akrab dengan Jimin. Aku sakit hati melihatnya." akunya. Setetes air mata turun dimatanya, aku jadi merasa bersalah. Tapi, sisi lain diriku mengharapkan hal ini tidak seharusnya terjadi. Aku berhak dekat dengan siapapun.
"Kumohon ya, aku percaya padamu. Tapi, walaupun aku tahu kau pacarnya Yoongi, tetap saja aku cemburu padamu. Duh..maaf ya..," Sena menghapus air matanya dan tersenyum diakhir perkataannya.
Kepercayaannya padaku membuatku tertekan. Saat itu, Jimin kembali dengan satu mug berisi susu coklat hangat yang dia berikan padaku.
Aku menerimanya dan berterimakasih. Jimin menatap tidak suka pada Sena yang hadir di meja makan kami."Hai, Jimin.., Jaehye memperbolehkanku duduk disini." kata Sena, ia tersenyum pada Jimin walau Jimin sama sekali tidak menunjukan wajah ramah.
"Aku masih tidak menyangka, kalian bisa saling akrab begini. Duduk makan berdua di kantin.." Sena masih berbicara ketika Jimin meminum ice americanonya.
Aku merasa tertohok dengan kata-katanya yang memiliki arti lebih. Sena mengatakannya seolah-olah kami berselingkuh menghianatinya. Dalam artian, Sena menyalahkanku atas putusnya hubungan dirinya dengan Jimin.
Aku diam saja karena tidak tahu harus mengatakan apa. Kemudian, kami berdua sama sama terlonjak saat Jimin menyimpan gelasnya agak kasar ke meja.
"Aku tahu apa yang mau kau bicarakan Sena." Jimin menatap tajam kearah Sena. Sena tersenyum mengerikan untuk seorang gadis sepertinya.
"Iya, aku memang ingin membicarakan itu." katanya.
Sena menoleh padaku. "Dia sudah punya pacar. Namanya Yoongi anak satu kelas dengan kami. Mantan kapten basketmu" katanya lagi."Eh..., i-itu a-aku..." aku ingin membenarkannya. Tapi, Sena tertawa keras melihat responku.
"Nah, Jimin. Kau lihat sendirikan? Ia berusaha mengelaknya hanya karena dia ingin bersamamu. Dia berselingkuh, dia bahkan lebih buruk dariku..," aku menatap tidak percaya pada apa yang dikatakan Sena. Dia menjelek-jelekkanku pada Jimin setelah ia memohon-mohon padaku sampai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)
Fiksi Penggemar[Bahasa Indonesia] [Tamat] (Bonus Chapternya aku unpublish karena khusus buat di fanbook saja😉) Ini hanya cerita seorang gadis yang menyukai seorang laki-laki brengsek. Lalu kemudian, muncul satu laki-laki lain yang benar-benar mencintai si gadis...