Jungkook tiba di rumah sakit di Daegu, tempat Jaehye di rawat. Ia sengaja malam-malam pulang ke Daegu hanya untuk melihat keadaan Kakaknya yang kata Yoongi hyong di serang seseorang yang menerobos masuk rumahnya.Jungkook tidak menceritakan mengenai Jaehye pada Ibunya. Ia tidak mau membebani Ibunya yang tengah mengurus Neneknya yang kritis, bahkan kata dokter di rumah sakit Busan sana Neneknya sudah tidak bisa ditolong lagi. Kata Dokter, mereka hanya tinggal menghitung hari menjelang kematian Neneknya yang murah hati itu.
Jungkook pamit pulang pada ibunya dengan berbohong jika ia harus ujian praktik besok yang benar-benar tidak bisa dilewat. Karena semua alasan yang berbuhungan dengan sekolah, ibunya pasti mengijinkannya.
Setelah ia sampai di kamar inap Jaehye dengan berlari di sepanjang koridor yang lengang, ia menemukan Yoongi dan Jimin sekaligus di ruangan itu. Mereka sedang menunggui Jaehye tanpa suara sama sekali. Tapi, ketika Jungkook masuk ke dalam ruangan itu. Mereka berdua berdiri dari tempat duduknya dan menoleh padanya.
"Apa yang terjadi? Kenapa Jaehye bisa diserang?" Jungkook berjalan menghampiri mereka. lebih tepatnya pada Yoongi.
Tatapan tajam, Jungkook berikan pada Jimin karena apapun yang menyangkut Jaehye sekarang, pasti berhubungan dengan laki-laki licik itu.
"Kenapa kau ada di sini? Apa ini semua karena ulahmu lagi?" Jungkook berbicara dengan nada dingin yang kentara sekali rasa bencinya.
Jimin mendecih dan tersenyum meremehkan, "Jika kau tahu yang sebenarnya. Kau pasti akan berterimakasih padaku."
"Jelaskan apa yang terjadi pada Jaehye. Kau ada bersamanya kan Yoongi hyong? kenapa Jaehye bisa diserang?" Jungkook menatap Yoongi dengan pandangan memohon, ia sudah tidak peduli dengan omong-kosong Jimin.
"Dia tidak bersama Jaehye. Jaehye seharian sendiri di rumahnya, ia hampir di perkosa jika saja aku tidak datang ke rumahmu" Perkataan Jimin sukses membuat Jungkook terkejut dan emosi yang datang saat mendengar Kejadian yang menimpa Kakaknya.
"Siapa? Siapa yang melakukan itu pada Jaehye?"
"Aku enggan mengatakan ini. Tapi, dia Kim Taehyung. Aku sudah menghajarnya, ia sekarang ada di ruang rawat di kamar lain." Jimin mengerutkan keningnya, masih tidak bisa menerima kelakuan temannya itu.
"Aku harus menghajarnya sendiri." Jungkook yang hendak keluar dicegah Jimin.
"Aku sudah membuatnya babak belur. Kenapa kau tidak bertanya pada dia?" Jimin mengendikkan dagunya kearah Yoongi.
Jungkook yang mengerti langsung menoleh pada Yoongi.
"Hyong, kenapa tidak bersama Jaehye saat itu?"
Jungkook bertanya pada Yoongi yang hanya menunduk atau menoleh pada Jaehye yang terbaring di ranjang.
"Maaf, seharusnya aku tidak mendengarkan permintaan Jaehye."
"Kau mau mencoba menyalahkan Jaehye sekarang eoh?!" Jimin berseru dan meraih kerah baju Yoongi sebelum memukulnya. "Keparat!"
Jungkook menahan Jimin, meraih bahunya dan mendorong Jimin sehingga menjauh dari Yoongi yang sedang menyeka darah di sudut bibirnya.
"Hyong, tolong jelaskan padaku. Kenapa hyong tidak bersama Jaehye? Bukankah ibuku telah memintamu agar bersama Jaehye.." entah kenapa Jungkook benci dengan Yoongi yang terlihat bersalah. Itu menandakan jika Yoongi tidak menepati janjinya.
"Aku berencana datang ke rumahmu pada sore hari. Tapi Jaehye memintaku datang pada pukul delapan malam. Aku tidak bisa menolaknya karena ia memohon dan mengatakan akan pergi berbelanja saat sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)
Fanfiction[Bahasa Indonesia] [Tamat] (Bonus Chapternya aku unpublish karena khusus buat di fanbook saja😉) Ini hanya cerita seorang gadis yang menyukai seorang laki-laki brengsek. Lalu kemudian, muncul satu laki-laki lain yang benar-benar mencintai si gadis...