🍁🍁🍁
*Yoongi side*
Yoongi menguap, tadi ia tidak sengaja tertidur saat pelajaran terakhir dan terbangun setelah bel pulang menyala satu jam yang lalu. Tidak ada yang membangunkannya, bahkan guru sastra yang sedang mengajarnya pun tidak membangunkannya.
Aneh memang.
Tidak seperti sekolahnya dulu di Daegu. Sekolah ini lebih bebas dan tingkat keperdulian guru pada murid begitu kurang. Apa sekolah mahal di Seoul selalu begini?
Saat Yoongi berjalan di lorong koridor sekolahnya yang mewah itu ia mendengar suara bedebum keras diiringi jeritan perempuan di balik lorong koridor sebelah kiri. Yoongi tahu jika lorong itu menghubungkan aula dengan ruangan yang penuh dengan lemari loker milik murid laki-laki.
Yoongi melihat seorang perempuan berlari keluar dari sana dengan pakaian yang berantakkan. Wajah perempuan itu memerah saat matanya bertemu pandang dengan Yoongi. Kemudian berlari cepat ke salah satu lorong lain. Yoongi melihat jelas bagaimana air mata perempuan itu memenuhi wajahnya.
Kemudian suara bedebum lainnya terdengar, serta perkataan kasar seseorang yang Yoongi pikir pernah mendengarnya.
Yoongi tahu betul itu adalah perkelahian, tapi ia tidak peduli. Saat kakinya bersiap melangkah pergi. Seorang laki-laki tinggi membanting tubuh laki-laki lainnya dan menghajarnya.
"Setelah menghancurkan hidup Jaehye kau berusaha menghancurkan hidup Eunji eoh?! HENTIKAN SEMUA KELAKUAN BUSUKMU NAMJOON!!"
Yoongi berhenti dan menoleh cepat saat telinganya menangkap nama perempuan yang ia kenal.
Di ujung lorong itu, Seokjin tengah menekan seorang laki-laki tinggi pada dinding.
"ITU BUKAN URUSANMU! MENYINGKIR DARIKU!"
Laki-laki bernama Namjoon itu mendorong Seokjin dan memukul wajahnya secepat gerakannya. "Jangan pernah campuri urusanku lagi!""Itu urusanku jika kau merusak hidup seseorang, apalagi hidup perempuan. Sumpah demi apapun, dulu Jaehye hanya anak kecil tak berdaya. Kau memperkosanya dan menghancurkan hidupnya, Keparat! Kau pantas menerima ini!" Seokjin memukul Namjoon di wajahnya.
Namjoon membalas tak kalah keras, membuat Seokjin tersungkur dengan wajah lebam.
"Lagipula perempuan itu sudah mati. Apa yang membuatmu begitu membelanya? Kau masih menyukainya eh? Mati saja bersamanya Seokjin."
Namjoon pergi setelah menendang Seokjin. Melewati Yoongi begitu saja yang berdiri tidak jauh dari mereka.Yoongi mengerutkan keningnya, berpikir mengenai nama yang dua laki-laki itu permasalahkan. Namun, ia berpikir lagi. Nama Jaehye itu banyak, mungkin Jaehye yang mereka bicarakan itu bukan Lee Jaehye-nya.
Yoongi berjalan menghampiri Seokjin yang tengah kepayahan berdiri. Yoongi membantunya, menarik lengannya agar Seokjin berdiri.
"Sial. Kenapa kau hanya menonton?!" Seokjin berseru pada Yoongi yang acuh membantunya.
"Itu bukan urusanku." Yoongi melepaskan pegangannya lalu berjalan. "Ayo, kau harus mengantarku pulang." dan menyuruh Seokjin mempercepat jalannya tanpa membantu.
"Ck, sialan kau!"
Walaupun Seokjin mengatai Yoongi, namun ia berjalan mengikutinya, terpogoh-pogoh karena perutnya yang ngilu bekas pukulan Namjoon....
"Boleh aku tahu mengenai Jaehye yang kau sebutkan tadi?"
Yoongi bertanya saat dalam perjalanan pulang. Ekspresi yang muncul pada wajah Seokjin berubah muram dan mengernyit penuh rasa bersalah.Seokjin tidak memberikan tanda-tanda akan berbicara untuk menjelaskan, membuat Yoongi mendengus. "Aku hanya ingin memastikan jika Jaehye yang kau maksud bukan orang yang sama dengan seseorang yang ku kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)
Fanfiction[Bahasa Indonesia] [Tamat] (Bonus Chapternya aku unpublish karena khusus buat di fanbook saja😉) Ini hanya cerita seorang gadis yang menyukai seorang laki-laki brengsek. Lalu kemudian, muncul satu laki-laki lain yang benar-benar mencintai si gadis...