SEMBILAN

4.3K 535 14
                                    

Beberapa tahun lalu...

Anak lelaki itu menutup rapat telinganya. Ia sesenggukan dan semakin merapatkan diri kesudut kamar. Suara teriakkan dan pecahan kaca membuat tubuhnya semakin gemetar ketakutan. Hingga tak lama kemudian suasana menjadi hening.

Cklek!

Ia memejamkan mata. Tak berani untuk melihat siapakah pemilik langkah kaki yang kini mendekatinya. Sampai ia merasakan sebuah kehangatan melingkupi tubuhnya dan membuatnya menyandar nyaman.

"Baekki-ya.. Baekhyunnie-ku yang manis..."

"U-Umma..."

Pelukkan itu mengerat.

"Kau tahu kan, kalau Umma begitu menyayangimu?"

"Ung!"

"Umma... ingin terus bersama Baekhyun... Selamanya. Baekhyun sayang sama Umma, kan?"

"Ne, Umma. Jeongmal!"

Baekhyun tercenung. Memandang tanah basah dihadapannya dengan wajah yang sama basahnya. Tangannya terangkat, menggapai nisan bertuliskan nama seseorang yang amat dicintainya.

Ibunya tersayang, Ibunya tercinta.

Meninggal dunia tadi malam karena keracunan obat dan tak tertolong. Baekhyun ingat ia meraung mendapati tangan Ibunya tak lagi hangat, dan tubuh Ibunya yang kaku. Baekhyun ingat, dia dipeluk oleh Lee ahjumma karena ingin mengambil gunting dan memotong nadinya sendiri.

Baekhyun sayang Umma, Baekhyun ingin ikut dengan Umma..

Dan dengan itu, airmata Baekhyun kembali mengalir deras...

"Itu dia! Si anak bisu! Heh, bisu! Sudahlah bisu, tidak punya Ibu pula! Hahaha!"

Our Destiny - ChanBaek.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang