DUA BELAS

4.5K 486 5
                                    

TINN! TINN!

"BAEKHYUN! AWAAAAS!"

CKIIIIT!

BRAK!

Tubuh itu terpental...
.
.
.
.
.
.
.
.

Bisakah kau tetap di sisiku?
Maukah kau berjanji padaku?
Aku takut Jika aku melepas tanganmu, kau akan terbang jauh, dan hancur
Aku takut aku takut aku takut

Bisakah kau menghentikan waktu?
Ketika waktu ini telah berlalu
Mungkin tak akan ada yang terjadi
Aku bisa kehilangan mu
Aku takut...
.
.
.
.
.
.
.

PRANG!

"AAAAARGH!"

Nafasnya terengah, disertai airmata yabg tak hentinya mengalir diwajah. Ia mengerang, memukul dadanya sendiri, kemudian melempar benda apapun yang berada dalam jangkauan pandang dan tangannya. Hingga, sesuatu yang tak asing menyentuh pandangnya...

Sebuah bingkai foto.

Foto Byun Baekhyun dan dirinya.

Amarahnya kembali meluap.

"AKU BENCI KAU! AKU MEMBENCIMU, BYUN BAEKHYUN!"

BRAK!

|||||

Chanyeol menggigit bibirnya. Jantungnya bertalu ketakutan, cemas, dan rasanya dia mau mati berdiri. Tangan dan bajunya dipenuhi bercak darah Baekhyun. Lelaki itu tengah ditangani oleh tim medis, dan empat puluh lima menit sudah berlalu, namun tak ada tanda-tanda operasi akan segera usai.

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tida—"

"Bloody hell, Byun Haneul! Kemana kau?!"

Sudah tak terhitung banyaknya Chanyeol berusaha menghubungi wanita itu, dan tak pernah memberikan hasil. Dia me-nonaktif-kan semua jalur penghubungnya dengan orang lain. Tak membiarkan Chanyeol menyampaikan segala kejengkelannya pada wanita itu. Gara-gara dia, Baekhyun tertabrak truk dan hampir mati. Gara-gara dia, Baekhyun berlumuran darah mengerikan. Dan dia tak muncul sekadar meminta maaf.

Heh, memangnya dia tahu Baekhyun kecelakaan? Kalaupun tahu, kupastikan dia takkan pernah menampakkan diri untuk menjenguk!

Our Destiny - ChanBaek.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang