TUJUH BELAS

8.4K 527 52
                                    

Menjadi seseorang yang cukup berpengaruh dalam suatu organisasi, tentu, akan membawamu pada sebuah nama baik. Namun, terkadang, hal itu juga membuatmu kesulitan.

Tak terhitung sudah kesekian kalinya dalam minggu ini, Sehun bolak-balik ke Kantor Guru. Mengambil ini, membawa itu, menyimpan disana, membersihkan disini. Ia sudah amat lelah, tapi ia tak bisa membantah. Sebab, namanya sudah menjadi omongan setiap orang dan ia tak bisa menodainya dengan mudah.

Ya, diaOh Sehun.

Bukanlah seorang yang berminat dalam keanggotaan kesiswaan ataupun kepramukaan, dia hanyalah seorang siswa teladan yang disukai semua orang. Dia pintar, tampan, kaya, dan terpenting... dia populer. Semua gadis mengincarnya, bahkan para lelaki pun ingin mendekatinya. Namun, inilah dia. Sang Pangeran yang dingin. Tak menerima siapapun, tak tertarik menjadi teman siap—

BRUK!

Buku-buku yang Sehun pegang, terjatuh dan berhamburan dilantai. Ia menggeram pelan, dan segera berbalik. Hampir memarahi seseorang yang menabraknya, jika saja tak ada linangan air dipipinya yang pucat.

"O-Oh, maaf. A-Akan k-kubereskan," suaranya gemetar, walau begitu, dia membingkai senyum untuk Sehun.

Dia berjongkok, mulai menyusun satu persatu buku-buku tugas yang Sehun bawa. Sehun menghela nafas panjang, lalu ikut berjongkok dihadapannya. Meraih tangan dingin sosok itu."Biar aku saja. Pergilah ke wastafel dan bersihkan wajahmu, Nona," ujarnya halus. Gadis itu menarik tangannya, buru-buru menghapus airmata diwajahnya.

Our Destiny - ChanBaek.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang