Look at me

1.4K 144 10
                                    


JIMIN POV

Kini dalam kisah kita, aku adalah penjahatnya. Aku sadar akan hal itu Kookie.
Kini kau merasa bahwa luka itu hanya ada padamu dan akulah sumbernya.

Aku masih menatap kosong kearah papan tulis. Sungguh aku tak memiliki niat mengikuti pelajaran hari ini.

Rentetan peristiwa yang terjadi hari ini berhasil mengusik hariku. Bahkan penjelasan Lee ssaem hanya numpang bergema saja ditelingaku.

Kejadian tadi pagi berhasil menyita perhatianku.
Juga tawa yang Ia lepaskan diantara temannya tadi .

"Ahh Molla! " tanpa sadar Jimin menyuarakan isi hatinya lantang dan lantas seisi kelas termasuk Lee ssaem mengarahkan pandangan tak percaya kepadanya.

"Park Jimin-ssi, ikuti pelajaranku atau kau tulis sebanyak satu buku apa apa saja yang kau katakan barusan!"

"N-ne Ssaem" Jimin hanya menunduk malu

'ah Jiminie pabbo!'

~~'0'~~

Jimin memandang lemah pada kimbab yang tengah disantapnya. Hatinya kembali mencelos kala melihat sosok Jungkook yang tengah diapit oleh sepupunya Hoseok dan sahabatnya Taehyung.

"Jiminie, tak bisakah sekali ini jangan mengabaikanku, hmm?" Min Suga menaikkan alisnya pertanda kesal kearah Jimin.
"ah hyung. Mianhae"

Suga, Jimin dan Namjoon merupakan teman sekelas. Jungkook dan Taehyung juga sekelas. Sedangkan Kim Seokjin a.k.a kekasih Namjoon adalah senior mereka.

Jadi keakraban anatara Taehyung dan Jungkook sudah tak bisa dielakkan lagi dihadapan Jimin.

"Annyeong Jiminie" sapa Taehyung sambil meneruskan jalan kemeja yang ada dibelakang Jimin. Sebisa mungkin jimin tak menoleh kearah Jungkook yang secara jelas ada didepan Taehyung
"eoh annyeong TaeTae" Jimin tersenyum semanis mungkin kepada yang menyapanya.

Bulu tengkuk jimin menegang. Ia sangat yakin kedua mata coklat yang kini duduk dibelakangnya pasti sedang menatap panas kepadanya.

Jimin berusaha mencairkan hatinya yang sempat beku sesaat dengan bercengkrama dengan Suga dan beberapa teman lainnya .

BRAKK

"Neo nawa!!"

~~^^~~

AUTHOR POV

BRAKK

Jungkook meninju meja tempat ia dan Taehyung tengah bersantap makanan siangnya.

Belum habis rasa kaget semua orang memperhatikannya kini ia berdiri dari tempatnya dan berjalan menghentak kearah namja yang sedari tadi membuatnya terguncang

Amarahnya sudah jauh dari kendali. Di renggut paksanya tangan Jimin sambil terus berjalan.

Jimin memberontak dalam genggaman Jungkook, tapi apa daya Jimin kecil jika dibanding kelinci raksasa ini

"Neo nawa!" hanya itu yang diucapkan Jungkook yang masih menariknya.

Jimin sadar jika mereka tengah menjadi pusat perhatian saat ini. Tatapan bertanya teman-temannya juga sempat membuat Jimin resah. Tapi itu tidak penting lagi.

"Lepaskan aku Jeon Jungkook-ssi." Jimin bersuara setelah mereka sampai di atap sekolah. Bahu Jungkook bergetar namun tampaknya enggan melepaskan tangan Jimin.

"Lepaskan aku atau--

Secepat kilat Jungkook membalikan badannya dan memeluk Jimin erat didekapnya,

"Apa-apaan kau. Lepaskan aku Jungkook-ssi!" Jimin meronta namun tenaga dan amarah Jungkook menjadikan tubuh kekarnya sekeras batu.

"JANGAN LAGI KAU ACUHKAN AKU, HYUNG!"

Suasana sunyi sejenak.

"Biarkan aku seperti ini dulu, hyung. Biar sampai aku mereda"

Jimin hanya membiarkan mereka tetap pada posisi awalnya tanpa berniat membalas dekapan Jungkook ataupun melawan sedikitpun.

Jungkook terisak, Jimin sadar akan hal itu.
Jimin ingin sekali menenangkan Jungkook, namun dia sadar jika dia berbuat seperti itu dia tak akan pernah mampu untuk melepaskan Jungkook lagi.

Perlahan Jungkook merenggangkan pelukan mereka. Dia berusaha mencari mata Jimin, namun Jimin hanya menunduk.

"Look at me, Hyung!" desak Jungkook.

Jimin mundur dua langkah dan menatap Jungkook dengan tatap dingin
"Apa yang kau inginkan Jeon Jungkook-ssi?"

Sesak yang Jungkook rasakan saat itu membuat air matanya terjun bebas.

"Demi apapun, hyung, ceritalah kepadaku apa yang membuatmu dingin terhadapku?" Jungkook semakin gelisah ditempatnya

"Jangan kau bahas lagi apa yang kau sebut itu masalalu Jungkook-ssi. Aku bahkan tak tertarik sama sekali untuk membahasnya. Jadi kumohon Jungkook-ssi untuk membiarkan aku pergi dari sini. Dan mari kita tidak saling mengenal"

Jimin sama terkejutnya dengan Jungkook mendengar kata-kata itu mengalir begitu saja.

"maldo andwe! Hyung kau sungguh-sungguh dengan kata-katamu itu?" Jungkook tak pernah menyangka Jimin setega ini.

"Iya! Dan biarkan aku pergi"

Tangan Jungkook terkulai lemah di kedua sisi badannya, matanya tak mampu lagi memproduksi air mata. Jimin menahan langkahnya ketika pergelangan tangannya digapai oleh Jungkook dengan lemah.

"hyung, Im broken Inside!" Jungkook terjatuh diantara lututnya sambil tetap menggenggam Jimin.

"Lepaskan" dengan sekali hentak, Jimin terbebas dari genggaman Jungkook

"aku berdarah disini,hyung" jungkook meletakkan tangannya di dada bagian kirinya,

"Lukanya melebar setiap saat, tapi aku tak tahu penyebabnya dan itu yang membuatku sakit. Dan setiap kali kau mengabaikanku maka luka itu akan semakin dalam" pandangan mata Jungkook kosong kedepan.

"tolong jangan biarkan orang lain yang mengobatinya"

"Jebal"

BRUG

Jungkook ambruk tepat dimata Jimin..

-

-

-

TBC


Hyung, Im Broken Inside!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang