Miss you so hurt!

2.5K 182 13
                                    


Bukankah kita indah dulu awalnya? Bukankah kau selalu menyebutku dengan 'sempurna bagi hatimu' ?

Lalu sekarang apa? Kau mendadak menjauh. Mengatakan jika kita adalah kesalahan terbesar dalam hidupmu.

Apa kau pernah perduli melihatku yang semakin hari semakin mengecil karna dirundung rindu akan manjamu ? ya hyung, aku merindukan sampai setengah mati menahannya.

Kau yang menjauh, kau yang meninggalkan. Tapi aku yang tertohok akan lukanya.

Percayalah, aku masih menjaga sisamu dari hatiku, meski luka kerap menahanku dan memintaku menyerah, tapi kau tahu aku tidak akan menyerah.

-

-

-

Dikantin tadi aku hanya memaku diriku disudut. Menyesap sebagian minuman pesanan tanpa memperdulikan mereka yang disekitar. Masih memandang punggungnya dari sini.

"kookie~ya , cha! Mari kita kekelas. Kau tentu tak mau dihukum lagikan? Hmm?" Namjoon hyung mengapit bahuku.

"E-eoh, kajja hyung!" aku mengikuti langkah Namjoon-hyung tanpa mengalihkan perhatian dari namja tadi. Hingga tanpa sadar

"ADAAWW" kaki meja sialan. Rutukku dalam hati.
"waeyo Kookie ? perhatikan langkahmu, aigoo uri maknae, ckckck."
Namjoon hyung mungin mengganggapku lucu saat ini, tersandung dan hampir terjatuh. Untung sepi suasana kantin saat ini.

DEG

Aku mengalihkan mataku kebelakang sekedar memperhatikan Jimin, sekilas aku yakin sekali bahwa dia memandang kearahku.
'jangan terlalu berharap dia memperhatikanmu, pabo!' gumamku dalam diam.


-

-

Dalam kelaspun suasana sama saja.

Hanya tingkah gila Taehyung-hyung yang mampu melampirkan senyum diwajahku. walaupun mereka tau ada sesuatu yang hilang dari senyumku.

Entahlah, mungkin mereka hanya menebak sekenanya. Hanya aku yang pasti tau apa yang hilang dari diriku.

"Jungkook~ah, apa yang kau lamunkan?" tanyanya sembari duduk dikursi kosong sebelahku.

"Ah, tidak hyung." Tentu aku berbohong, aku jelas masih memikirkan namja itu dan betapa frustasinya aku karena merindukannya.

"YAK !! jangan membodohiku pabo~ya!!" Tae hyung mendilik kesal kepadaku karena dia merasa aku kurang 'jujur'.

"Aisssh.. kau ingin membuatku tuli hyung?" aku berlagak menggosok-gosok kupingku bertingkah seolah tingkahnya tadi dapat merusak gendang telingaku.

"ah cham! Aku membawa coklat didalam tasku, wait!" dia berlari lagi menuju mejanya dan menyodorkanku coklat. Aku hanya menaikkan alisku sebelah.

"Yaish, ambillah. A-aku hanya ingin berbagi" dia menyodorkan coklat batangan itu kewajahku.
"kenapa kau bersemu?" aku menggerakkan alis mataku sebelah, menggodanya.

Dia meraba pipinya secara refleks dan "Jeon Jungkook! Kau sudah gila."

"kau kan tahu, aku tidak suka coklat hyung. Haha kau lucu kalau sedang bersemu."

Plak

"rasakan itu, Jeon-sialan-Jungkook, aiisss" .

Dia berlari kesal kemejanya. Aku sudah biasa mengganggunya. Membuatnya sampai tersipu dan aku akan tertawa. Lumayan untuk mengobati sedikit luka ini.

"EKHEMM.." Son sseem berdehem memberi tanda dia sudah berada dikelas ini sekarang.

"Buka buku Matematika halaman 45, latihanlah sebentar. Kita akan adakan kuis!"

"YAAAAHHHH" seru seisi kelas dan diikuti senyum puas dari sang guru.

-

-

-

TBC

Bonus untuk hari ini, maav kalau typo sama kurang jelasnya cerita ini.

Saran dan kritikan pasti sangat membantu.

Jikook atau Kookmin nanti ditentukan tergantung dari reader-nim sekalian.

Doakan author bisa lanjut dalam waktu dekat yaaaaa :D

Hyung, Im Broken Inside!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang