Untrue!

1.3K 136 5
                                    


"Ya, Jungkook-ah !" Jimin refleks ingin menangkap tubuh namja itu, namun lantai semen lebih dahulu menyambut tubuh Jungkook.

Jimin yang panik menekan teleponnya acak dan menekan tombol dial.


"yeobos-"

"ke ataplah segera! dan bantu aku membawa Jungkook kerumah sakit!" Jimin mematikan ponselnya sebelah pihak.

KACAU ! Pikirannya kacau.

"Jungkook-ah sadarlah. Jebal"

tangan Jimin dengan cekatan melonggarkan ikat pinggang Jungkook, melepas dasinya, serta sepatu namja itu. Sebisa mungkin mengurangi yang bisa membuat Jungkook sesak.

"Jiminie, ada apa in-?" Hoseok melebarkan matanya.

"Jungkook-ah!" tanpa sadar Hoseok mendorong tubuh Jimin dan dengan segera mengangkat tubuh sepupunya. Tentu saja tidak ringan. Tapi dia harus!

Jimin yang tersadar dari kekagetannya hanya tertunduk, melipat erat kakinya ke dada dan membenamkan wajahnya.

'Kookie~ apa benar sesakit itu?'
Jimin menengadahkan kepalanya kelangit, mencoba menolak air mata yang ingin bergabung dengan kepedihan hatinya.

AAAAAAAAAAAAAAHHH !!!!

Jimin melampiaskan amarahnya pada dirinya dengan berteriak sekencang-kencangnya.

"Jim, kau baik-baik saja?" Jimin tahu itu suara Jin.

Jimin hanya menggeleng lemah. "Tidak hyung, aku sangat buruk".

"Jiminie, kalau tidak kuat jangan kau pendam sendiri" Jin beringsut mendekati Jimin dan meraih pundak sahabatnya itu

"hyung, kupikir langkahku sudah aman. aku menjauhinya hyung. Kukira semua berjalan lancar" Tangisnya pun pecah dipundak Jin.

"Sssst... kami tahu apa yang sebenarnya terjadi Jim"

"K-kau tahu, hyung?"

"Hm"

"Kenapa kalian mendiamkan sikapku? aaah aku, a-aku hiks melukainya hyung"

Jin mulai menitikkan air matanya, turut larut dalam kesedihan sahabatnya.

"Mari kita susul Hoseok kerumah sakit!"

"Ne hyung"

-

-

-

Jungkook's POV

Hal terakhir yang kuingat, aku berada dalam papahan Hoseok hyung. setelah itu putih dan bersih.

Lamat-lamat aku mendengar namaku yang dipanggil dengan nada lirih

"Jungkookie.."

Aku masih ingin terpejam, semua bersih disini dan aku nyaman.

"Ssayang, bangunlah"

Aku hanya ingin istirahat sebentar, oh tolonglah jangan membangunkanku.

-

-

-

Bau khas obat-obat mengusikku, aku menggeliat dari tidurku. Ya, aku kan hanya tertidur.

"Kookie-ah , kau sudah bangun?" Taehyung melampirkan senyum kotak itu.

Mataku masih sakit terkena paparan lampu ruangan ini, aneh sekali. Aku terbangun bukan dikamarku.

Hyung, Im Broken Inside!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang