It's like the first time!

1.2K 142 6
                                    

Malam itu sebelum kau terluka, aku yang terlebih dahulu tertusuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu sebelum kau terluka, aku yang terlebih dahulu tertusuk.
Sebelum kau terjatuh, aku yang lebih dulu terjun kejurang.
Kini kau memandang lukamu, terlalu jauh meresapi sakitnya
tanpa kau sadari, aku juga menahan ujung pisau yang salah.

-

-

-

JIMIN's PoV

'obat sialan! harus sampai kapan!'

Aku membanting kasar badanku dikasur, mencoba terlelap dengan berbagai pikiran yang gentayangan hilir mudik diotak. Saat ini bukan tentang obat saja yang membuatku semakin terluka, kenyataan tentang amnesia Jungkook mampu menambah parah faktor penyebab kantukku hilang.

"Ya, ini hanya obat flu!" aku menyakini diriku sendiri entah untuk apa.

Aku mengambil apa itu yang ku maksud dengan 'obat' dibalik tumpukan buku dimeja belajar. Mengeluarkan satu dan berjalan kesamping tempat tidur mengambil segelas air yang memang selalu sudah disediakan oleh Eomma. Meneguk sabutir tablet itu dan kembali air mata melinang disudut mata ini.

'Tenanglah, kita bisa menahannya' aku membatin seolah menjawab jeritan hati sendiri.

Selalu begini, setiap kali aku dihadapkan dengan malam hatiku merintih menahan sakit. Sakit akan semua yang terjadi. Sungguh aku ingin membencinya, benci sebenci-bencinya. Dia yang menyalahkanku menebar luka, tanpa tahu siapa yang sesungguhnya terluka.

Aku mulai terlelap dan memasuki alam mimpi dengan air mata yang mulai mengering disudut mata.

~

~

~

3 BULAN YANG LALU....

Normal POV

"Hyung, kau terburu-buru selalu" namja tampan itu berlari menyusul sang kekasih

"Kau saja yang lambat, Tuan Jeon" yang dipanggil tuan Jeon itu kini menggapai pinggang sang kekasih dan merapatkan tubuh mereka.

"kau menantangku Jeon Jimin atau kau lebih suka dengan 'Ny.Jeon' ?"

"Yak! Jungkook! jangan menggodaku lagi, atau aku tak akan naik wahana gila itu denganmu"

Jungkook hanya terkekeh dan menjauhkan wajahnya dari sang kekasih.

Jimin? jangan ditanya lagi meronanya seperti apa.

"Hahaha, baiklah sayang. Tapi berjalanlah disampingku, hyung! bukan didepan apalagi dibelakangku" Jungkook menarik Jimin dan melingkarkan tangannya dipinggang Jimin.

"Kau cerewet Kookie"

Jungkook selalu tahu bagaimana membuat kekasih mungilnya itu tersipu, bahkan sudah hapal dengan segala gerak gerik sang kekasih sejak hari pertama dia menyatakan cinta kepada namja manis itu.

^^^^^^^^

 Kini mereka duduk disebuah cafe di area taman bermain tersebut. Puas seharian ini berkeliling taman bermain. Mengikuti kehendak Jungkook mencicipi semua wahana permainan yang kata Jimin 'gila' itu. Jimin tak habis pikir, dari mana orang-orang mampu mendapatkan kesenangan dengan mempertaruhkan  nyawa sekedar menggelantung gila di kerete api kecil dan dibawa berputar, jungkir balik bahkan membuka mata saja susah. Sekali lagi, kehendak Jungkook.

"Kau tahu hyung, setiap kali aku melihatmu rasanya selalu seperti pertama melihatmu"Jungkook menatap lekat wajah Jimin. Jimin menghentikan aksi meminum kopinya medengar seksama penuturan kekasih super romantis menurutnya.

Jungkook tentu ingat betul bagaimana rasanya jatuh tersandung kaki sendiri ketika matanya sibuk menangkap pesona seorang Park Jimin , waktu seolah merespon dan bergerak dalam mode lambat. 'manis' hanya kata itu yang mampu diproses otaknya.

Masih begitu bahkan di saat usia hubungan mereka sudah tepat satu tahun saat ini, otaknya masih belum terbiasa dengan wajah manis sang kekasih.

"Aku juga sudah terjebak jauh, bahkan sebelum insiden jatuhmu itu" Jimin tertunduk menyembunyikan semburat merah yang samar-samar menghiasi pipinya.

Ingatan akan Jungkook mengudara dari benaknya, murid baru itu tengah menjalani Ospek di Bangtan SHS, hari kedua mengikuti ospek. Berlari kesana kemari dengan mengenakan  name tag 'Rabbit' berhasil membuat Jimin menahan napas untuk persekian detik. Terikat akan ketampanan Jungkook . Kaos putih yang melekat ketubuh akibat keringatnya mencetak bagian tubuh atasnya dengan sempurna. Ya, dia jatuh hati.

"kita satu tahun tepat hari ini, hyung" Jungkook meletakkan tangannya diatas tangan Jimin diatas meja. "Mari begini sampai 10 bahkan 100 tahun kedepan" Jimin hanya mampu tersenyum labar mendengar Jungkook berkata mantap.

"Ne, Kookie-ah. mari tetap bersama".


-

-

-

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC ..

kegnya ni FF sepi peminat deh :D
apa bagusan di unpublish aja yak ?

sekedar hobi sih ini, niatnya mau ngibur diri sendiri sekalian ngibur kalian :D

gada feedback gini, ide jadi stuck ditempat :D


Hyung, Im Broken Inside!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang