Run?

1K 119 8
                                    

Bahkan jika pilihanmu adalah lari, aku  tak akan mengejarmu.

-

-

-



"Cepatlah sayang.. Kita janji dengan dokternya jam sebelas dan ini sudah tinggal setengah jam lagi" Ny.Park itu berteriak dari ruang tamu, sudah hampir lima belas menit dia menunggu putranya itu keluar dari kamar.


"Ne, eomma.. Tunggu sebenta, eoh?" Jimin mondar-madir dikamarnya .

'Ya ampun, tenanglah jimin! ini hanya pemeriksaan rutin' Jimin menepuk-nepuk dadanya kasar, pikirannya kini kalut dan entah kenapa janji pertemuan dengan dokter hari ini terasa salah.

Tok Tok Tok

"Cepatlah keluar, Jimin!"

"Iya eomma" Jimin berjalan kikuk dan dan keluar dari kamarnya.

"Kau berkeringat? apa ada yang sakit, sayang?" Jimin menggigit bibir bawahnya, dia tak ingin pergi hari ini sungguh

"Eomma, apa kita bisa besok saja?"

Eomma nya hanyaa mengerutkan dahi melihat anaknya itu "Bukankah kau yang selalu meminta untuk check-up rutin, Jimin?"

Benar, Jimin selalu merengek untuk pergi pemeriksaan rutin dengan alasan apa dia sudah  berhasil membuat virus sialan ditubuhnya ini tertidur.

"Eung, tapi eomma-"

"Sudahlah, kita hanya punya waktu 20 menit lagi" Jimin pasrah saat tangannya di tarik oleh sang eomma menuju mobilnya.


hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari rumah Jimin untuk mencapai rumah sakit itu.

Jimin mengekori sang eomma dari belakang, pikirannya hanya pergi dari sini secepatnya, 

Hingga mereka masuk dalam ruangan dokter Jimin masih terus terdiam sibuk dengan pikirannya sendiri.


-SKIP-

"Terima kasih, dok. Kami pamit dulu kalau begitu"

"Sama-sama Ny. Park. Jimin-ssi atur pola makan dan ditidurmu, kurangi aktifitas yang membuatmu lelah" Jimin hanya menangguk dan menunduk sopan dengan perkataan dokter tersebut.


"Kau mau eomma antar?" Jimin melihat gerak-gerik eommanya yang selalu memperhatikan Jam ditangannya

"Aku bisa sendiri. Apa eomma ada Janji?"

"Iya sayang, jam setengah 2 ini harus rapat, Tapi kalau kau mau eomma antar-"

"Tak apa, aku bisa naik bis. aku ikut eomma sampai hate saja" Jimin mahfum dengan kesibukan eommanya ini.

"Kau sudah besar dan eomma hampir melupakan fakta itu, aigoo malaikat kecilku sudah besar" Jimin diam saja melihat eommanya memeluk dan menggoyangkan badan mereka kekiri kekanan.


"Jimin hyung? ah, annyeong hasaeyeo Eommo-nim" Jimin mematung mendengar namanya dipanggil dan sialnya itu Jungkook

"Ju-jungkook?" Jimin terbata dan melirik sang eomma sama terkejut dengannya. tapi eomma Jimin berhasil mempertahankan wajahnya.

"Jungkookie, sudah lama aku tidak melihat menantuku ini" Jungkook hanya cengengesan mendengar kata 'menantu' .

Hyung, Im Broken Inside!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang