IPA & IPS - 24

312K 12.9K 783
                                    


"Chelle temenin gue ke ruang OSIS yuk," ajak Rarakepada Michelle. 

"Ngapain?" 

"Biasa gue ada urusan OSIS," jawab Rara. 

"Lo anggota OSIS? Kok gak bilang sama gue?" Michellebaru tahu kalau Rara adalah anggota OSIS. 

"Gue udah bilang kok, lu nya aja gak ngedengerin.Sibuk mikirin Rifqi sih," ucap Rara. "Yuk anterin." 

Michelle menemani Rara pergi ke ruang OSIS. Koridortiap kelas sepi kali ini, murid-murid sudah berada di kantin.Ruang OSIS tertutup, Rara membuka pintunya, mendapatigerombolan Rifqi sedang berkumpul di sana. Beberapa adayang memainkan ponselnya dan beberapa juga ada yangsedang makan siang. 

"Heh kalian jangan di sini nongkrongnya, ini ruangOSIS." Rifqi mengusir teman-temannya dari ruang OSIS. Mau gak mau mereka mengikuti perintah Rifqi. Kini hanyatersisa Rifqi dan Farrel yang berada di ruang tersebut. 

Rara menarik lengan Michelle agar dia juga ikut masukke dalam ruang OSIS. 

"Ra, lo mau maafin gue?" tanya Farrel kepada Raradengan percaya diri. 

"Ish apaan juga, gue ada urusan," ketus Rara sambilmelirik Farrel sekilas. 

"Iya. Urusan hubungan kita kan?" goda Farrel. Rarasebisa mungkin menyembunyikan pipinya yang memerah. 

"Gue balik dulu," pamit Michelle. 

"Santai aja kali, diliatin sama gue langsung salahtingkah gitu," ucap Rifqi membuat langkah Michelleterhenti. Pipinya memanas dan memerah. Lalu Michellemeneruskan langkahnya dan pergi dari ruang OSIS. Kinitinggal mereka bertiga yang berada di ruang OSIS. 

"Rif, lo beneran suka sama Michelle?" tanya Raraseraya menatap Rifqi penuh selidik. Rifqi melirik Rara,namun ia tidak menjawab pertanyaannya. 

"Jawab pertanyaan gini aja gak bisa, apalagi membuktikanke Michelle," cibir Rara. 

"Gue bakal buktiin ke dia dan gue bakal nyatain kedia," ucap Rifqi sambil menatap Rara datar. 

"Cinta lo tuh buat berapa cewek sih? lo sebenernyabisa masukin berapa cewek ke hati lo?" tanya Rara ketus. 

"Lo gak tahu gue dan lo gak kenal gue mendinganlo gak usah fitnahin," ucap Rifqi. 

"Gue tahu kok kalian ngatain gue playboy dan segalamacem. Tapi asal kalian tahu aja, gue gak kayak gitu,"lanjut Rifqi. 

"Bukan gitu, Rif. Michelle cemburu tiap liat lo samacewek lain." Rara mulai bersuara lagi. Senyum Rifqitiba-tiba saja mengembang. 

"Ih! Lo kok senyum-senyum sih?" tanya Rara agakberemosi. 

"Kalo gitu gue gak bakal deket-deket sama ceweklain," ucap Rifqi dengan tersenyum lebar. 

*** 

"Dek," panggil seorang ibu-ibu kepada Michelle ketikaMichelle sedang berjalan di koridor menuju kelasnya.Michelle menghampiri wanita tersebut. 

"Ada apa, Bu?" tanya Michelle sopan."Adek temennya Arif?" tanya wanita tersebut. 

"Arif 12 IPA 3, Bu?" Michelle mamastikan siapa yangdimaksud Arif oleh ibu-ibu tersebut. 

"Iya." 

"Saya temen sekelasnya, Bu. Ada apa ya?" tanya Michelle. 

"Emm gini, katanya Arif bertengkar ya? Sama siapaya kira-kira? Soalnya anak saya sebelumnya gak pernahbertengkar."

Michelle diberikan berbagai macam pertanyaan sekaligusoleh ibu-ibu tersebut. Tapi dari banyak pertanyaan yangdiberikannya, tidak ada satu pun yang Michelle ketahui."Emm... Maaf, Bu. Saya gak tahu apa-apa soal itu,tapi sebelumnya saya liat dia baik-baik saja kok," jawabMichelle. 

IPA & IPS (TERBIT & SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang